Hari ini adalah giliran Heechul mencuci piring di asrama. Dengan tangan halus yang penuh busa ia menggosok dan membilas peralatan makan yang menumpuk.
"Ah ?!"
Heechul terkejut karena ada telapak tangan yang menutup matanya dari belakang. Tapi kemudian ia berkata dengan malas.
'Tsk... Sudahlah, Hyung sedang tidak ingin bermain."
Tangan itu masih menempel. Heechul menghela nafas kasar. Dimana air dari keran terus mengaliri piring yang belum dicuci.
"Lepaskan ! Atau aku akan..."
Ucapan Heechul berhenti saat merasa ada tubuh kekar yang menempel di punggungnya sambil sebuah tonjolan yang menggesek belahan pantatnya. Heechul memakai celana boxer selutut yang terbuat dari bahan yang cukup tipis. Jadi gesekan itu membuat dirinya seperti diserbu oleh ribuan kupu-kupu.
Kemudian terdengar suara nafas, serta hembusannya yang meniup telinga Heechul.
"Hyung galak sekali..." Bisikan suara yang lembut namun tajam membuat Heechul merinding. Jantungnya berdegup kencang seolah-olah akan keluar dari dadanya.
Heechul sekuat tenaga menarik kedua tangan yang menutupi matanya dan berbalik. Matanya menatap wajah yang sudah lama tidak ia temui. Rambutnya pendek, membuat pria di depannya terlihat lebih tegas dari biasanya.
Tidak peduli dengan tangan yang masih penuh busa, Heechul langsung memeluk pria yang sangat ia cintai.
"... Mengapa kau pulang tanpa memberitahu ? Aku bisa menjemputmu..."
Leeteuk balas memeluk erat satu-satunya seorang lelaki penyemangat hidup selain adik tercintanya. Semenjak duka terdalam yang ia alami di awal tahun, yang membuatnya depresi hingga hampir bunuh diri...
Leeteuk tidak ingin membahasnya lagi karena itu sudah bagian dari rencana Tuhan. Dan ia harus tetap tegar dan kuat untuk menjalani kehidupannya.
"... Aku ingin memberimu kejutan..."
"Jeong Soo... Kau memang mengejutkanku." Ucap Heechul yang masih bersandar di bahu seragam militer kekasihnya.
Banyak yang ingin Leeteuk sampaikan, banyak juga yang ingin diceritakannya pada kekasihnya ini. Namun, semua itu tersangkut di tenggorokannya dan tertelan kembali.
Akhirnya Leeteuk melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pipi Heechul.
"Hmmh..."
Heechul terpejam saat Leeteuk melumat bibirnya. Ciuman itu hanya lembut dan lama di awal. Detik selanjutnya menjadi serakah dan kehausan. Kepala mereka miring ke kanan dan ke kiri untuk menguasai satu sama lain.
Terbawa suasana, Leeteuk meremas bokong Heechul dan mengangkatnya untuk duduk di atas meja keramik tepat di samping bathub stainless dimana keran air belum ditutup. Meja keramik yang tebuat dari batu itu agak pendek, jadi kepala Heechul hanya sedikit lebih tinggi dari Leeteuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of 83 Line (END)
Fanfiction(BL)R-🔞 Project boyband pada tahun 2005 telah mempertemukan dua insan yang berkepribadian berlawanan, namun saling melengkapi. ***Hanya kau satu-satunya orang yang aku percayai... -Teukie (Park Jeong-soo) ***Aku akan menggunakan waktu luang ku u...