Extra Part : Feeling Heenim

901 49 1
                                    

Hari sudah agak larut. Leeteuk yang baru pulang dari bekerja berjalan menuju kamar tidur sambil mengendurkan dasinya. Saat memasuki kamar itu, ia tertegun melihat Heechul yang berdiri diam sambil menatap dunia luar dari jendela.

Dia belum tidur ???

Lalu Teukie mendekati kekasihnya untuk melingkari pinggang Heechul dengan kedua tangannya dari belakang.

"Sudahlah... Jangan terlalu dipikirkan."

Heechul menoleh, mengangkat satu tangannya ke belakang untuk menggapai kepala Leeteuk dan mencium bibirnya sekilas. Kemudian ia tersenyum sambil mengangguk,

"Mn."

Leeteuk tahu bahwa itu hanya sebuah kebohongan yang mentah.

Anti-fans memang hanya melemparkan sebuah kata-kata. Tetapi lidah memang lebih tajam daripada pedang. Sejak awal debut, Heechul sempat dibenci karena alis tipis dan gaya rambut yang aneh. Sekarang ia dibenci karena suara yang tidak bagus dan dance yang buruk saat live performance.

Andai semua orang tahu... Betapa sakitnya kaki Heechul setelah menari di atas panggung. Meskipun sudah beberapa tahun pasca kecelakaan naas itu, kaki ini bahkan akan sakit ketika ia berjalan terlalu jauh dan akan sangat sakit jika ia memaksa untuk berlari. Bahkan, ia sempat pingsan saat latihan koreografi, terutama koreografi lagu 'Bonamana' yang sedang hits, dimana gerakannya cukup rumit dan banyak melompat. Para member pun ikut memikirkan agar membuat koreografi yang mudah namun tetap terlihat keren untuk album mereka selanjutnya demi sang Elder.

Sampai sekarang rasanya Heechul sangat menyesali kecelakaan maut di masa lalu, namun itu memang tidak ada gunanya lagi.

Heechul hanya memilih untuk diam, dan berharap suatu hari semua orang akan tahu bahwa ia tidak bersalah. Ia berbalik untuk memeluk orang yang selalu menjadi penyemangat hidupnya, orang yang sepenuhnya memahami dirinya dan satu-satunya orang yang ia cintai.

"Teukie... " Panggil Heechul sambil semakin erat memeluk tubuh seksi di balik kemeja putih.

"Mn ?" Jawab Leeteuk sebelum mencium leher Heechul sekilas.

"Aku ingin istirahat..." Bisik Heechul lirih.

Leeteuk melepaskan pelukannya, membawa Heechul untuk duduk di ranjang.

"Tidurlah, aku mau mandi dulu." Leeteuk membelai lembut pipi yang halus sejenak, kemudian bangkit. Tapi Tangannya langsung di tarik.

"Setelah album berikutnya dirilis... Aku, aku ingin melaksanakan wajib militer..."

Mata Leeteuk melebar, ia sontak kembali duduk di sampingnya.

"Kau ingin meninggalkan aku ? Tidak bisakah kita pergi bersama ?"

Heechul tidak bisa lagi mengeluarkan kata-kata. Dadanya sudah sesak, jantungnya terasa penuh. Udara terasa tersumbat di tenggorokannya sehingga mau tidak mau membuatnya terisak di sela air matanya yang mengalir.

Leeteuk pun langsung membawa Heechul dalam pelukannya. Hati Leeteuk terasa sakit saat Heechul terisak dengan keras di pelukannya sampai berkeringat, hingga kemejanya pun basah karena air mata.

Heechul meremas pakaian Leeteuk dan berbicara lirih di tengah isak tangis,

"Hik... Aku, aku ingin istirahat... Huu..."

Leeteuk menggosok kepala belakang Heechul berulang kali dan mengecup rambutnya. Setetes air mata mengalir di pipi Teukie.

"...Baiklah, baiklah kalau itu akan membuatmu lebih baik..."

Story Of 83 Line (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang