Extra Part : Poor Ryeowook #2

669 40 0
                                    

"Aahhm..." Ryeowook menguap. Ia menuruni tangga, berjalan menuju ke kamar mandi sambil menggaruk bokongnya dengan mata terpejam seolah sedang tidur berjalan.

Saat berbelok, matanya yang berat seketika melebar melihat Heechul mendorong pintu dengan kasar untuk masuk ke kamar Leeteuk.

'Cklek'

Pintu tertutup.

Gawat !!!
Mereka akan bertengkar lagi !
Di hadapan orang ramai saja mereka hampir saling membunuh, apalagi jika hanya berdua saja di kamar ?

Wookie khawatir dan cemas seorang diri. Ia bingung harus bagaimana. Apakah ia harus membangunkan seseorang ? Atau...

Ah ! Lebih baik lihat dulu situasinya.

Ryeowook berjalan ke depan pintu kamar Leeteuk. Ia sedikit membungkuk dan menempelkan telinganya di pintu tersebut untuk menguping dengan cermat. Lalu  menekankan sesuatu di pikirannya,

Jika sudah genting, aku akan berteriak dengan high vokal teriffic milikku untuk membangunkan semua penghuni asrama ini !

Ryeowook dengan keras menganggukkan kepalanya seorang diri, seolah yakin dengan dirinya.

'Smooch...'

"Hah..."

'Scleekh... Smooch...'

"Mmph..."

Alis Wookie bertaut. Wajahnya bingung. Lalu menegakkan tubuhnya dengan heran.

Bunyi apa itu ? Tapi sepertinya bunyi itu persis di balik pintu ini ?

Penasaran, Ryeowook kembali membungkuk lalu menempelkan telinganya. Tetapi kali ini tidak ada suara.

Ia menegakkan tubuhnya dengan mengerutkan keningnya sambil mengerucutkan bibirnya. Kemudian berjalan ke kamar mandi sambil menggaruk rambutnya yang berantakan.

Terkadang aku tidak bisa menebak apa yang akan terjadi.

Sudahlah, yang penting mereka tidak bertengkar lagi.

Ryeowook pun selesai buang air kecil dan berjalan menuju kamarnya sendiri di lantai dua.

"Aah..."

Langkah Ryeowook berhenti di kaki kanannya mendengar desahan saat melewati kamar Leeteuk. Tubuhnya memaku sejenak.

Apakah aku salah dengar ?

"Teukie... Teukie tunggu..."

Mata Ryeowook melebar.

Apa yang akan dilakukan Teukie Hyung pada Heechul Hyung ???

Ryeowook langsung mendekati pintu itu, mengangkat kepalan tangannya di udara untuk menggedor pintu dengan keras dan menarik nafas dalam-dalam untuk mengeluarkan high vocal terrific miliknya.

"Kau sungguh ingin aku berhenti ?"

"..."

"Tapi kau sudah tegang disini..."

"..."

"Kau juga sudah keras..."

"Jangan katakan itu !"

Tangan Ryeowook berhenti di udara dan mulutnya yang terbuka untuk berteriak belum juga tertutup, seolah waktu telah berhenti.

Dengan susah payah Wookie meneguk air liur ke tenggorokannya. Ia ingin lari tetapi telapak kakinya seolah telah dilem di depan pintu kamar tidur tersebut.

"Teukie ! Apa yang ... Ah... !!!"

"Ah... Haah.."

"Teukie, tunggu dulu... Aah...!!!"

"... Sakit..."

"Maaf, aku sudah terburu-buru untuk memilikimu."

"Bergeraklah lebih lembut, ini pertama kalinya bagiku..."

"Agh... Hngh..."

Ryeowook tercengang, menatap lurus ke depan seperti kehilangan akal sehatnya. Entah sudah berapa lama ia berdiri di depan pintu kamar itu sambil mendengar nafas dan erangan Heechul serta geraman dari Leeteuk.

Yang ia tahu sekarang semua suara itu telah hilang, kamar itu telah sunyi.

Kaki Ryeowook gemetaran, tetapi tubuhnya melemas. Dan...

Bagian dalam celananya telah mengeras...

Wookie berjalan ke arah meja makan yang tidak jauh dari kamar itu dan duduk di sana untuk menenangkan jiwa dan raganya. Ia membenamkan wajahnya di atas meja dengan lengannya sebagai tumpuan.

Tetapi, sesuatu di dalam celananya tidak bisa tenang. Suara desahan dan erangan yang ia dengar dari tadi membuat batangnya terasa berkedut.

Tangan Ryeowook yang lain secara naluriah terjulur untuk mengeluarkan batang berkedut itu dari celana piyama pendeknya yang berwarna merah muda. Sementara kepalanya masih terbenam pada lengannya.

Mata Ryeowook terpejam saat ia menggenggam batangnya sendiri dan mengocoknya dengan pelan.

"Haaa..." Desahnya berbisik.

"SEDANG APA KAU ?"

"Ah!"

Ryeowook gelagapan mendengar Yesung telah memanggilnya dan menoleh dengan gugup, matanya melebar dan kedua tangannya dengan cepat mendekap batangnya yang masih berdiri untuk menutupinya.

Semoga Yesung Hyung tidak menyadari apa yang kulakukan tadi...

"Tidak, tidak apa. Hyung boleh pergi."

"...???"

😆😆😆

Jangan Lupa Pencet Vote
👇

Story Of 83 Line/Poor RyeowookEND

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Story Of 83 Line/Poor Ryeowook
END

Story Of 83 Line (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang