Leeteuk membuka matanya. Ia sedikit menyipit karena sinar matahari yang mengecilkan pupilnya. Kemudian mendesah dan sedikit menggeliat.
"Kalau sudah bangun, bergeserlah. Pundakku sakit."
Mata Leeteuk membulat dan spontan mendongak.
"Heechul ?!"
Ia baru sadar bahwa ia tidur menyandar di bahu Heechul sambil memeluknya dengan nyaman. Leeteuk spontan duduk sehingga selimut tebal yang mereka pakai bersama ikut terbuka.
Dengan wajah linglung dan cemas Ia melihat sekeliling kamar itu. Dan hanya ada mereka berdua disana.
"Me, mengapa kita berdua tidak pakai baju ??? Kemana yang lain ?"
Wajah Heechul menyusut sambil menyilangkan kedua tangan di dada telanjangnya.
"Teukie, semalam kau..."
Bola mata Teukie hampir keluar. Ia dengan cepat bergerak untuk duduk menjauh.
"Akh."
Leeteuk meringis sambil mengelus pinggang bagian belakangnya saat merasa bokong dan pahanya terasa sakit.
Kemudian ia terlihat seperti memikirkan suatu hal.
Oh ya. Aku ingat. Semalam aku minum. Saat aku mabuk, apakah aku...
"Kau benar-benar tidak ingat kejadian semalam ?"
Perkataan Heechul membuyarkan pikiran Teukie. Lalu ia menatap Heechul dengan penasaran dan sedikit khawatir.
"Heechul, saat aku mabuk, apa yang terjadi ?"
"Semalam kau..."
"..."
"Kau melakukan..."
"Katakan saja !" Suara Leeteuk mulai meninggi.
"Kau muntah sehingga mengotori pakaianmu dan pakaianku. Akhirnya akulah yang menyeka tubuhmu. Aku pernah memuntahimu dan kau yang merawatku setelahnya. Sekarang kita impas." Jelas Heechul.
"Oh..."
Teukie menghela nafas lega. Tanpa sengaja matanya menelusuri tubuh Heechul yang putih licin dan sedikit berisi dari leher hingga teeus ke bawah. Ia sedikit kesal karena selimut menutupi bagian pahanya. Meskipun hanya terlihat sedikit, celana elastis yang dipakai Heechul sudah pasti menandakan paha putih dan bokong yang sintal.
"Boxerku bagus, bukan ?"
"Ah ?! I, iya. Bagus. Itu merk apa ? Aku ingin punya satu."
"Calvin Klein."
Teukie mengangguk, kemudian membuang muka. Tanpa mengetahui Heechul yang sedang menahan tawa di belakangnya karena melihat Teukie merona.
Teukie menjadi canggung. Ia pun beranjak bangun. Setelah berdiri dan melangkah, ia teringat sesuatu dan spontan berbalik.
"Oh, ya ! Apakah Donghae..."
'Bruukk'
"Ouch !"
Saat Teukie berbalik, ia bertabrakan dengan Heechul yang entah sejak kapan berjalan dibelakangnya. Karena sama-sama terkejut, akhirnya mereka kehilangan keseimbangan. Akhirnya, kini mereka berdua ambruk kembali ke atas ranjang.
Melihat Teukie yang berada di atasnya, wajah Heechul langsung memerah karena teringat kejadian semalam. Tetapi Leeteuk mengira penyebab wajah merah Heechul adalah kemarahan.
"Heechul, maaf. Aku tidak tahu jika kau berada di belakangku."
"Aku..."
"Hyung ! Apa yang kalian berdua sedang lakukan ???"
Ryeowook yang berdiri di kusen pintu ternganga seperti patung kayu. Rahangnya yang terbuka seolah akan jatuh kelantai. Ia sangat syok melihat kedua pria sedang saling menindih. Apalagi mereka hanya memakai celana dalam boxer.
Heechul dan Teukie seketika beranjak dan saling menjauh satu sama lain. Leeteuk pun tergagap.
"Ini, ini tidak seperti yang kau lihat... Kami, kami..."
"Kami tidak sengaja terjatuh." Desah Heechul santai.
Ryeowook menyipitkan matanya. Namun kemudian ia mengangguk.
"Mn. Ayo kita makan bersama, Hyung. Aku sudah memasak ramyeon untuk kita semua. Kami sedang menunggu kalian, tapi kalian tidak kunjung keluar kamar. Jadi aku pikir kalian masih tidur dan ingin membangunkan Hyung. Tapi ternyata..."
"Ah ! Kalian makan lebih dulu saja. Kami akan menyusul setelah mandi." Potong Leeteuk.
Ryeowook hanya mengangguk dan pergi meninggalkan kamar itu.
"Teukie, ingin mandi bersama ?!" Ajak Heechul semangat.
Mata Leeteuk membulat.
"Apa ?! Apa kau bilang ?!"
Melihat reaksi Leeteuk, Heechul menjadi linglung. Ia tidak sadar dengan apa yang di ucapkannya barusan.
Ada apa dengan diriku ini ???
Mengapa aku mengajak Leeteuk mandi bersama ???
Mungkin kebiasaan karena aku suka menggoda orang lain.
"Aku, aku hanya bilang ayo kita mandi." Jawab Heechul sesantai mungkin.
Leeteuk tersenyum. Ia lalu menggenggam tangan Heechul dan menariknya ke arah kamar mandi.
"Teukie... Teukie apa yang..."
"Ada baiknya kita mandi bersama. Jadi akan lebih cepat selesai dan makan bersama yang lain."
Saat keduanya masuk ke kamar mandi dan menutup pintu, suasana mendadak canggung. Mereka saling melirik celana dalam boxer yang mereka pakai. Mereka sering memperlihatkan 'barang' mereka pada pria lain begitu juga sebaliknya. Tapi entah mengapa sekarang keduanya seperti ragu-ragu untuk melepaskan celana elastis itu.
"Ah, ayo mandi." Heechul langsung menghidupi shower.
'Sraaahh'
Suara cucuran air mengiringi pemandangan indah untuk mata Leeteuk. Ia tertegun melihat Heechul terpejam mendongak sambil menyapu rambut basahnya kebelakang dengan kedua tangan agar tidak menghalangi wajahnya terkena air.
"Teukie, tolong ambilkan sabun."
Tubuh Leeteuk tersentak.
"Oh ! Ya ! Akan ku ambilkan." Teukie pun menjulurkan tangannya untuk mengambil sabun di rak yang terletak agak jauh darinya.
"Ini... Ah !"
Sabun yang di genggam jatuh kelantai bersamaan dengan Heechul yang akan melangkah ke arahnya.
Mata Teukie membulat melihat kaki Heechul yang tergelincir karena menginjak sabun itu.
"Heechul !"
Teukie maju secara refleks untuk menangkap Heechul ke dalam pelukannya. Akhirnya, Teukie berhasil menyelamatkan Heechul.
Telinga Heechul yang menempel di dada Teukie tidak sengaja mendengar jantungnya yang berdebar. Kini keduanya sedang saling berpegangan erat di bawah pancuran shower.
Heechul perlahan membenarkan posisi berdirinya setelah nyaris terjatuh. Pegangan itu pun melemah, namun belum melepaskan satu sama lain.
Keduanya bertatapan dengan tubuh yang di aliri dengan air. Kedua tangan Heechul perlahan menyapu rambut basah Teukie kebelakang.
Tangan kanan Leeteuk perlahan membelai pipi Heechul. Kemudian ia perlahan mendekatkan wajahnya. Setelah bibir mereka bersentuhan ringan, Teukie langsung menjauhkan wajahnya karena takut lepas kendali.
Matanya membulat saat Heechul menyambar dan melumat bibirnya. Setelah beberapa saat, Leeteuk mendapat kembali ketenangannya dan melanjutkan ciuman itu bahkan lebih liar.
Satu tangan Teukie memegangi kepala bagian belakang Heechul dan tangan yang lain memeluk pinggang sambil sesekali meremas pelan bokong penuh itu.
Suara pancuran air shower menyamarkan suara cecapan ciuman mereka. Kedua tubuh basah yang hanya di lapisi celana dalam boxer elastis itu saling bersentuhan satu sama lain.
Setelah puas berciuman, dengan nafas berantakan Leeteuk menciumi tulang selangka Heechul.
"Ah..."
Heechul yang mendongak sambil mendesah telah mengekspos leher putihnya. Teukie yang melihat itu langsung beralih menjelajahi daerah tersebut dengan lidahnya.
Tangan Leeteuk yang meraba-raba dua gumpalan kenyal Heechul sedari tadi kini perlahan menarik boxer Calvin Klein kebawah, hingga sedikit demi sedikit memperlihatkan bokong bulat yang sedari tadi telah menggodanya.
'Dor dor dor !!!'
Suara gedoran pintu yang keras seperti tegangan listrik 10.000 volt yang menyambar mereka berdua. Mereka terperanjat dengan panik seolah akan mati di tempat.
"Hyung !!! Kenapa mandinya lama sekali ! Aku sudah tidak tahan lagi !" Suara bass Kyuhyun serasa menggegerkan asrama mereka.
Leeteuk dan Heechul langsung menyambar handuk dan mengelap tubuh mereka seadanya. Dan dengan cepat keluar dari sana.
Saat pintu di buka, Kyuhyun yang sedang membungkuk sambil meringis menekan perutnya langsung menerobos masuk dan menutup pintu dengan keras.
Ryeowook yang mendengar itu cemas dan langsung berlari ke lokasi kejadian. Lagi - lagi, ia di buat terperanga oleh dua pria kelahiran tahun 1983 tersebut.
Dengan gagap ia menunjuk mereka bergantian.
"Hyung, hyung mandi bersama ?"
Leeteuk dan Heechul saling melirik sekilas dan langsung membuang muka satu sama lain.
Melihat wajah mereka yang memerah dan suasana yang canggung, Ryeowook memilih untuk mundur.
"Aku kira ada apa dengan Kyuhyun."
Suasana masih canggung. Wookie pun melanjutkan,
"Sebaiknya Hyung cepat berpakaian. Ramyeon kalian mulai dingin. Aku mau melanjutkan makanku."
Ryeowook berbalik lalu berjalan dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Saat bangun tidur aku melihat Hyung Donghae dan Eunhyuk berpelukan seolah Eunhyuk adalah kekasih yang akan ditinggal Donghae pulang kampung.
Sekarang Hyung Teukie dan Heechul. Mengapa pagi-pagi mataku sudah dihiasi dengan hal-hal yang seperti ini ? Apakah akan ada yang lain lagi ?
Di samping itu, Heechul dan Leeteuk selesai mandi tanpa menyikat gigi, sabun, apalagi shampo. Mereka berpakaian dalam diam dan segera bergabung dengan adiknya yang hampir menyelesaikan makan mereka.Jangan Lupa Pencet Vote
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of 83 Line (END)
Fanfic(BL)R-🔞 Project boyband pada tahun 2005 telah mempertemukan dua insan yang berkepribadian berlawanan, namun saling melengkapi. ***Hanya kau satu-satunya orang yang aku percayai... -Teukie (Park Jeong-soo) ***Aku akan menggunakan waktu luang ku u...