Make it Clear

151 26 4
                                    

3 hari berlalu... 

Siap atau tidak, Jelita harus keluar dari asrama sesuai perjanjian waktu dengan Suhyun. Setelah diskusi panjang dengan Yedam dan Jaehyuk, akhirnya Jelita setuju untuk tinggal bersama Ibu Suri di kost-an Jeongwoo dan Jaehyuk. 

Awalnya Jelita menolak keras karena tak mau terus-menerus merepotkan Ibu Suri dan Jaehyuk, ditambah takut menimbulkan ketidaknyamanan karena Ia belum berbaikan dengan Jeongwoo. 

Namun Jaehyuk dan Ibu Suri terus-menerus mengatakan bahwa mereka akan lebih tenang dan senang saat Jelita berada di dekat mereka. Hingga akhirnya bujukan itu berhasil meluluhkan Jelita, namun ia tetap kekeuh untuk tinggal sementara waktu saja.

Sedangkan Yedam yang awalnya menawarkan rumah kontrakan yang ditempatinya bersama Jihoon, Junkyu dan Junghwan, langsung mendapat penolakan dari Jelita karena sudah pasti Yedam akan menyuruh sahabat-sahabatnya itu pindah walaupun memang hak Yedam karena rumah kontrakan tersebut sebenarnya rumah investasi Ayah Yedam.

********

Saat ini Jelita telah sampai di kostan dengan barang bawaannya, ia senang melihat Jeongwoo muncul ketika ia akan memasuki lorong kostan bersama Jaehyuk dan Yedam. 

"Hai Woo, bantuin guee dong" sapa Jelita sedikit manja, karena merasa senang disambut oleh Jeongwoo. 

Namun nyatanya prasangka Jelita salah, Jeongwoo keluar dari kamarnya dan menuju ke lorong kostan bukan untuk menemui dan menyambut Jelita, Ia justru melewati Jelita tanpa kata dan pergi begitu saja. 

Jelita yang melihat itu langsung memudarkan senyumnya. 

"Wo, sampai kapan lo mau giniin gue sih. Lo nggak pernah selama ini marah sama gue." tegas Jelita yang membuat Jeongwoo terdiam sejenak namun tak berbalik badan dan justru melanjutkan langkahnya. 

Sebenarnya atmosfir perang dingin begini telah Jelita alami setiap hari setelah kejadian kala itu, Jeongwoo selalu melewati Jelita tanpa membalas sapaannya, pergi ketika Jelita menghampiri dan tak ada sepatah katapun dari dirinya ketika Jelita bertanya. 

Maka dari itu, Jelita menerima untuk tinggal disini karena ia merasa dengan cara dengan ini ia dapat segera berbaikan dengan Jeongwoo. Namun nyatanya tidak semudah itu. 

"Udah Jel, ayo masuk dulu" dorong Jaehyuk yang membawa beberapa tas Jelita. 

"Ah iya ayo" Jelita yang tadinya terdiam karena ulah Jeongwoo tersadar oleh Jaehyuk. 

********

Hari-hari berikutnya tensi perang dingin antara Jelita dan Jeongwoo masih sama atau justru meningkat karena Jelita sudah dititik bosan untuk minta maaf pada Jeongwoo. Walaupun jauh di dalam lubuk hati Jelita Ia benar-benar merindukan Jeongwoo. Jelita justru banyak menghabiskan waktu dengan Yedam dan Jaehyuk. 

Seperti malam ini Yedam mengajak Jelita untuk malam mingguan di sebuah cafe dekat kampus. Jelita datang lebih dahulu karena Yedam masih ada beberapa urusan kampus mendadak yang membuat dirinya agak telat. 

Sesampainya di Cafe yang tak ramai dan tak terlalu sepi juga itu Jelita mengedarkan matanya untuk mencari tempat duduk. Namun mata Jelita bertemu dengan seseorang.

"Hei Jel, sini" kata orang yang duduk di bagian tengah Cafe. Jelita sempat menengok kanan kiri untuk memastikan bahwa sapaan itu memang ditujukan pada dirinya. 

Our Voices - Bang YedamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang