Setelah puas menjelajahi Soi Rambuttri, Jelita dan Yedam kembali ke penginapan masing-masing. Sesampainya di wisma atlet Jelita langsung menelfon duo J karena sudah sangat tidak sabar mengabarkan berita bahagia kepada dua sohibnya itu, dimana tadi terhalang oleh Pak June.
"Woiii bro"
"Hmm.." Suara bangun tidur Jeongwoo sampai ke Thailand. "Jel ngapain telpon malem-malem siii gue ngantuk" serak Jeongwoo.
"Iyaa besok aja napa dah, gue udah mau mapan di pulau kapuk nih" protes Jaehyuk.
"Ayolah gaes gue udah nggak sabar pen cerita" gerutu Jelita
"HAH APA JEL?" budek Jeongwoo.
"SINYAAL GUE JELEK HAH APA JEL" lanjut Jaehyuk.
Seolah sudah saling mengirimkan telepati keduanya berusaha melarikan diri dari Jelita.
"GUE JADIAN SAMA YEDAM WOI" Jelita bergegas menyampaikan maksudnya agar kedua sohibnya tak terburu menutup telfon.
"HAH?" Jeongwoo dan Jaehyuk merespon bebarengan.
"Jel lo ngigo ya? Lo telpon kita pasti dalam keadaan tidur ya?"
"ASEM kagak woi guee masi melek banget seger nihh mata, ayo video call aja dah biar lo bedua percaya" cecar Jelita.
"Ogah gue ngantuk Jel, udahan lah Jel halu lo dilanjut kapan-kapan aja nih gue tidur ya bye"
Tut tut tut! Jeongwoo menutup telfon.
"Jel gue pamit ya beb, gue lagi nggak mood ngeladenin angan-angan lo yang terlalu jauh itu byeee"
Tut tut tut! Jaehyuk mengikuti Jeongwoo.
"ASEM!!! Awas aja lo bedua minta gue ceritain gimana gue jadian sama Yedam" kesal Jelita.
Sebenarnya Jelita mengajak kedua sohibnya telfonan untuk menghabiskan waktunya yang tak ingin dipakai tidur karena takut ketika dia bangun ternyata emang bener dia ngigo dan Yedam bukan pacarnya seperti saat ini.
Jeongwoo dan Jaehyuk yang sama sekali tidak membantu membuat Jelita akhirnya menyibukkan diri dengan menonton film di ponselnya.
Terlintas keinginan untuk menelfon Yedam, tapi takut mengganggu istirahat cowonya itu.
Bosan memainkan ponsel Jelita memilih untuk merapikan kamar dan perlengkapannya karena esok hari sudah harus balik. Hingga tanpa terasa jam menujukkan pukul 6 pagi.
"Yakan gue baru ngantuknya pas udah pagi begini" gerutu Jelita yang matanya benar-benar tinggal 3 watt dan tak kuat menyangga kelopak mata atasnya. Mata panda Jelita sudah membekas. Mulutnya pun buka tutup buka tutup akibat menguap.
Kringgg!!!
Suara smarthphone Jelita berbunyi ketika kepalanya akan tergeletak diatas koper yang baru saja Ia tutup.
"Jel, ayo check out sekarang katanya lo masih pen ke Chatucakk?" Siapa lagi kalau bukan Yedam yang menelfon.
"Oh iya iya dam ayooo" Jelita langsung berdiri dan bergegas ke kamar mandi. Ia seperti telah terisi daya lagi oleh ajakan Yedam. Jelita layaknya baru saja minum segelas minuman berenergi. ROSA!
*********
"Hayuk dam" Jelita menyapa Yedam yang ternyata telah menunggu di depan gerbang wisma atlet.
"ASTAGFIR" kaget Yedam yang padahal Jelita tidak mengagetinya sama sekali.
"Kamu ngapa dam? Liat aku kek liat hantu aja" Jelita bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Voices - Bang Yedam
Fiksi Penggemar"Halah lo tuh cuma suka sama gue sebagai fans bukan suka sama gue yang ngarah ke hubungan cowo dan cewe yang sesungguhnya iya kan? palingan kalo lo beneran gue pacarin juga gak bisa nerima gue apa adanya kalo lo tau semua tentang gue?" tegas Yedam s...