Yedam dan Jelita sedang membaca daftar lagu pilihan yang menjadi lagu wajib untuk perlombaan.
"Gue tahu sebagian besar lagu-lagu di daftar ini sih, gue ngikut aja lo pilih yang mana Dam" Jelita membuka percakapan.
"Ini semua pasti ulah lo kan?" curiga Yedam.
"Hah? apa maksud lo?" Jelita mulai dibuat bingung.
"Lo bisa tahu sebagian besar lagunya karena ini semua rencana lo kan?"
"Rencana apasih dam?"
"Ya ini semua akal-akalan lo kan mohon-mohon ke bu Rose biar gue satu lomba sama lo? lo dari awal yang mengajukan diri jadi anggota tambahan kan? trus karena tau ada cabang duet lo jadi nyangkut-nyangkutin gue"
"Haha, kenapa lo berfikiran sejelek itu si ke gue?"
"Ya karena dari awal kita ketemu, lo udah membawa pengaruh buruk ke hidup gue."
"Cieelaah ada kitanya banget tuh" Jelita justru baper sambil menebar senyum terlebarnya.
"Asem! Freeak banget si lo" Yedam bergidik ngeri.
"Dam gini ya, emang gue bisa kasi apa sih ke bu Rose sampek dia mau nurutin permohonan gue? Kalo iya gue minta tolong ke bu Rose segampang ini kenapa nggak sekalian aja gue minta bu Rose buat nyuruh lo jadi pacar gue"
"Ciiihh kalaupun bu Rose yang maksa gue tetep ogah jadi pacar lo"
"Kalo gamau pacar jadi pasutri deh. Gimana dam?" Goda Jelita.
"Pasutri gaje? hahahaha" ledek Jeongwoo yang tiba-tiba datang di tengah-tengah perdebatan Yedam dan Jelita.
"Apasi lo ngikut aje" sinis Jelita.
"Ya elo di suruh latihan malah ngobrolin pasutri-pasutri segala, lomba dulu dah lu selesaiin Jel, kalo abis ini lo mau buka terop silahkan"
"Ih buka terop jadul banget si lo, gue mau nikahan model garden party anti terop terop club"
"Yakali Jel entar kalo ujan gimana"
"Gampang, kan elu dukunnya"
"Pawang ujan maksud lo"
"Pinter, lo keknya kelamaan jadi sohib gue deh wo, gue omong apa dikit lo langsung paham uu tayaang" Jelita memberi cubitan pada pipi Jeongwoo karena gemas.
Jeongwoo yang tak terima langsung mengapit leher Jelita dengan lengan kanannya bermaksud mencekik Jelita. "Calon sarjana gini lo bilang pawang ujan, Gaada akhlak lo emang Jel. Minta maaf nggak"
"Ampun-ampun wo wleekk" Jelita rasanya mual karena di cekik oleh Jeongwoo.
"Maaf nggak" gregets Jeongwoo.
"Woo goblok gabisa nafas gue eeokk" Jelita memukul-mukul lengan Jeongwoo yang masih di lehernya.
"JELITAAA JEONGWOOO!!!!" Teriak Bu Rose mengalihkan seisi ruang latihan.
Jelita dan Jeongwoopun auto berlaga sikap sempurna layaknya anggota paskibraka.
"Kalian tuh apa-apaan sih, ini tuh bukan UKM taekwondo! Kenapa kalian jadi sikut-sikutan gitu. Selesai latihan kalian berdua saya hukum bersihin ruangan ini"
"Elo sih" Jelita melotot ke arah Jeongwoo.
"Elo tuh" balas Jeongwoo.
"Lo yang mulai hajar gue"
"Ya lo pake bilang gue dukun segala"
"Tauah gue mau latian" Jeongwoo yang sudah kehabisan ide untuk berdebat akhirnya memilih pergi dan melanjutkan latihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Voices - Bang Yedam
Fanfiction"Halah lo tuh cuma suka sama gue sebagai fans bukan suka sama gue yang ngarah ke hubungan cowo dan cewe yang sesungguhnya iya kan? palingan kalo lo beneran gue pacarin juga gak bisa nerima gue apa adanya kalo lo tau semua tentang gue?" tegas Yedam s...