Si Mantan 5

5.6K 273 16
                                    

🌞🌞🌞🌞

Pria dengan rambutnya yang sedikit panjang terlihat berantakan ketika dia membuka helmnya. Lalu tersenyum pada wanita yang baru saja turun dari jok motornya.

“Makasih, ya," ucap si wanita sambil merapikan rambutnya yang terbang tertiup angin.

“Sama-sama. Ga nawarin masuk nih?”

“Kamu mau diarak keliling kota?”

“Basa-basi sayaang.. yaudah masuk gih, atau mau aku anterin sampe pintu kamar kamu?”

“Ga usah ngacok deh," tawanya sambil memukul pundak lebar sang pria.

“Sakit atuh yang.”

“Yaudah sana pulang, terus mandi. Kamu bau asem."

“Seger dong?”

“mana ada bau asem jadi seger.”

“Jeruk nipis baunya seger ga?”

“Itumah beda. Kamu tuh bau cuka meja.”

Mereka berdua terbahak. Sang pria mengacak rambut sang wanita, lalu kembali menggunakan helmnya.

“Aku pulang ya? Jangan kangen.”

“Iyaaa.. sana.”

Pria tersebut alias Mirza kembali melajukan motornya hingga sepuluh menit telah sampai disebuah kosan pria. Baru saja memasuki pagar, matanya menangkap onggokan tas dan beberapa keperluan hidup lainnya. Seperti akan ada penghuni kos baru. Maklum, tahun ajaran baru.

“Eh Za, baru pulang?” salah satu penghuni kos menyapa.

“Ada anak baru?” tanya Mirza.

“Yoi.. sebelah kamar lu.”

Mirza melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Terlihat pria lebih muda darinya sedang mengepel lantai kamar tepat di sebelah kamarnya.

“Assalamualaikum!!” teriaknya membuat beberapa penghuni kamar yang sedang asik menonton tv sampe kaget padahal mereka sudah tahu ada Mirza di sana.

“Waalaikumsalam. Eh kak, ngekos disini juga?” Pria yang dari tadi ngepel sambil memunggungi Mirza menoleh. Mirza hanya mengangguk menanggapinya.

“Bocah ini...”

“O..iya kak, kenalin aku Putra,” Putra mengulurkan tangannya dan disambut oleh Mirza.

“Mirza.”

“Kakak jurusan apa?” Putra sangat ramah dan asik saat mengobrol namun Mirza terkesan cuek.

“Sistem Informasi. Lo?”

“Psikologi kak.”

“Gue masuk dulu ya.”

“Oke, silahkan Kak” jawab Putra sambil tersenyum.

“Waah.. kolor lo Spongebob ya Put. Gue jadi pengen juga.”

Mata putra melotot mendengar seseorang menyinggung kolornya. Segera ia berlari menuju tasnya yang masih berada di ruang tamu.

“Bang Dias!” Putra langsung menyambar celana boxernya  yang sedang diputar-putar Dias dengan jari telunjuknya.

“Hahahaah santuy Put.. besok Abang kenalin kolor siapa aja yang berjejer di tali jemuran biar ntar ga salah angkatin jemuran," jelas Putra.

Putra duduk di samping Dias sambil merapikan tas nya yg ternyata sudah dibuka oleh Dias. Dasar ga sopan!

“Udah siap ngepelnya?”

Si Mantan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang