Makasih yaa yang masih terus ngikutin cerita mantan kalian 😂
🌞🌞🌞🌞
Suara dering telepon membangunkan pemiliknya. Matanya terpejam dan tangannya menjalar dari sisi kiri hingga kanan meraba tepian kasur mencari keberadaan benda yang masih terus berdering.
“Za? Kamu belum bangun?” Terdengar suara diseberang telepon ketika icon berwarna hijau digeser keatas.
“Hmmm...”
“Hari ini kamu masuk pagi kan? Ga kuliah?”
“Masuk,” Suaranya masih serak dan matanya masih terpejam.
“Berangkat kapan? Udah jam tujuh loh.”
“Iya, bentar lagi aku bangun.”
“Sekarang bangunnya.”
“Iya.. ini aku bangun sayaang.. sayang, aku ga bisa jemput kamu hari ini ya? Aku nginep di rumah tante aku tadi malam.”
“Iya gapapa. Kamu pasti capek kan habis acara kemarin?”
“Iya. Aku siap-siap dulu ya. Sampai ketemu di kampus.”
“Iya. Bye..”
“Bye.. muah.”
Ketika sambungan terputus, matanya kembali terpejam, namun hanya bertahan beberapa saat.
“Mirza bangun!!! Udah siang loh!! Kamu ga kuliah?!” dorongan pintu yang terbuka serta teriakan yang menggema diseluruh kamar membuatnya terduduk.
“Mama ngagetin banget sih pagi-pagi.”
“Pagi apanya ha? Udah jam sepuluh.”
“Perasaan tadi masih jam tujuh, kok sama mama udah jam sepuluh aja?”
“buruan bangun!”
“Siap ibu negara,” Mirza segera bangkit menuju kamar mandi yang ada di kamar tersebut. Saking masih ngantuknya, kepalanya sempat mencium daun pintu.
“Ya ampuun Rindu udah punya anak ternyata?” matanya melirik sabun dan shampo khusus bayi di kamar mandi.
Mama dan Papa Mirza dari Jakarta datang pada pernikahan Kasih dan menginap di rumah Rindu. Karena kamar tamu sudah penuh, terpaksa Mirza tidur di kamar Rindu. Jika Mirza yang tidur di kosan itu ide yang buruk.
“Loh, Papa mana Ma?” Mirza turun dari lantai dua mendapati seluruh keluarga berkumpul kecuali Papanya dan Rindu, di ruang keluarga sambil menonton tv dan sarapan.
“Udah balik ke Jakarta. Kamu sarapan dulu sini.”
“Iya, Ma,” Mirza menurut dan bergabung bersama sanak saudara yang lain. “terus mama kapan balik ke Jakarta?”
“Sabtu besok. Kamu yang anterin Mama pokoknya.”
“Aku kan kuliah, Ma.”
“Sabtu kan kamu ga ada jadwal kuliah. Pulang pas lebaran doang. Kaya Bandung-Jakarta jauh banget.”
Mirza kembali menutup mulutnya saat hendak protes lantaran Mamanya terus mengoceh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Mantan (End)
Fiksi RemajaBertemu kembali dengan mantan pacar. Sebut saja Mentari. Gadis keras kepala yang pernah mutusin pacarnya hanya karena salah paham tapi gengsi untuk minta maaf. Setelah lama tidak bertemu, Mentari kembali dipertemukan dengan mantannya di kampus. Bag...