Hai Mantan lovers..
Semangat puasanya ya..🌞🌞🌞🌞
Dengan langkah angkuhnya serta raut wajah yang menahan emosi, Mentari berjalan menuju ruang loker para siswa. Membuka kasar pintu loker yang isinya hampir penuh dengan berbagai hadiah serta bunga. Dengan sekali sapuan tangannya, barang-barang dari dalam loker sudah berserakan di lantai. Suasana di sekitar lokasi terlihat ramai oleh para siswa-siswi berkerumun.
"Harusnya kalian sadar! Kak Mirza itu udah punya pacar!!" Mentari berteriak sedangkan Aina yang sedari tadi berada di samping gadis itu mencoba untuk menenangkannya.
"Lagian apa salahnya?"
"iya, apa salahnya?"
"Kak Mirza juga ga pernah protes kok."
Beberapa orang yang ada dikerumunan menyuarakan alasannya yang bagi mereka Tari sangat berlebihan.
"Harusnya kalian sadar! Yang kalian lakukan itu sia-sia. Kalian cuma ngelakuin hal bodoh dan ga berguna!" Wajah Tari sudah merah menahan marahnya.
"Heh Tari!! Lo tuh baru jadi pacar Mirza sok banget! Paling ga lama lagi juga bakal putus! Lo harusnya inget udah berapa mantan Mirza, dan lo siap-siap aja bakal jadi salah satunya!" Sena, merupakan salah satu senior satu angkatan dengan Mirza maju berhadapan dengan Tari.
"Aku tuh beda ya sama kakak. Kak Mirza udah jelas sayang sama aku, jadi hubungan kami ga akan rusak seperti apa yg kakak rasain."
"Hahaha! Tari! Ga usah kepedean! Hanya karena Mirza yang nembak lo? Lo jadi belagu kaya gini? Paling kalo Mirza bosen, lo juga bentar lagi dibuang!" Sena makin membuat hati Tari semakin panas.
Tari sungguh sedang menahan emosinya mengingat di depannya adalah senior jadi dia tidak ingin bertindak macam-macam.
"Terserah kakak deh. Aku cuma mau ngingetin kalian ga perlu lagi melakukan hal bodoh dan memalukan. Kalian kaya pengemis tau ga?!" Tari segera melangkahkan kakinya meninggalkan kerumunan yang mulai menatapnya dengan kebencian.
"Heh Tari! Lo kali yang kaya pengemis. Selalu berusaha bertahan padahal posisi lo sebagai pacar Mirza bakalan hilang. Jadi jangan sok! Ntar kalo udah putus bakalan malu," Sena mencekal lengan Tari ketika hendak pergi dan tertawa meremehkan Tari.
"Itu ga akan terjadi!" Tari menghempaskan tangannya hingga pegangan Sena terlepas.
"Heh! Lo tuh ga sopan banget ya jadi cewek?" Sena mendorong bahu Tari.
Tari memberontak hingga ketika Sena ingin mendorongnya lagi, Tari menangkisnya kuat hingga Sena yang terdorong kebelakang."Dasar cewek kurang ajar!" Sena kesal langsung menarik rambut panjang Tari.
"Aaaa! Lepasin!!" Tari berteriak. Namun tarikan Sena makin kuat membuat Tari mau tak mau balas menarik rambut Sena.
Suasana makin memanas. Tak ada yang mampu memisahkan mereka. Bahkan Aina beberapa kali terdorong ke belakang saat menarik memisahkan Tari dan Sena. Tak ada juga yang ingin melaporkan pada guru karena saat ini jam sekolah sudah berakhir dan mereka ingin melihat siapa yang lebih kuat. Walaupun Tari masih kelas satu, dia cukup berani melawan seniornya yang sudah kelas tiga.
Kondisi mereka sudah acak-acakan. Rambut berantakan serta tangan mereka masing-masing sedang menarik rambut lawan. Sebagian ada yang mulai meninggalkan lokasi namun tak sedikit yang masih bertahan bahkan bertambah untuk menonton aksi jambak-menjambak dua wanita itu.
Aldo yang baru saja dari toilet melewati lorong yang terlihat sangat ramai para wanita berkumpul. Karena terlalu padat membuatnya tak bisa melihat lebih jelas tapi ia tahu ada perkelahian didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Mantan (End)
Ficção AdolescenteBertemu kembali dengan mantan pacar. Sebut saja Mentari. Gadis keras kepala yang pernah mutusin pacarnya hanya karena salah paham tapi gengsi untuk minta maaf. Setelah lama tidak bertemu, Mentari kembali dipertemukan dengan mantannya di kampus. Bag...