•••••
Duduk di kursi kayu di bawah pohon besar di samping toko yang menjual bunga segar. Suga dan Jieun kecil duduk disana. Menunggu putri kecilnya menyantap es krim coklat yang menjadi favoritnya.
"Appa menangis, eoh?? Kenapa appa ini sangat cengeng sekali. Padahal cuma kelilipan. "
Mencubit gemas pipi gembil putrinya, yang sudah sangat pintar mengomel, padahal mulutnya penuh dengan es krim coklat yang masih sambil dinikmati saat ini.
Dengan bibir mungil yang belepotan karena eskrim, si kecil kembali berceloteh.
"Aku aduin sama eomma. Ternyata suaminya sangat cengeng. Ckck."Tertawa pelan, mengusap sekitar bibir putrinya yang belepotan dengan sapu tangan yang baru saja Suga gunakan untuk mengusap air matanya yang hampir meluncur namun belum. Tapi sudah mendapat ucapan pedas dari Jieun - putri tercantiknya .
"Eoh....kamu mengomeli apa lagi , hmmm???? Apa juga akan mengadu jika putrinya yang sudah besar ini tidak bisa makan es krim dengar benar. Lihat. Bajumu bahkan kotor kena tetesan es krim ."
Kembali mencubit gemas-tidak membuat sakit- kedua pipi putrinya yang menggembung, yang justru semakin membuatnya menggemaskan. Bahkan kadang Suga tak tahan ingin rasanya menggigit pipi itu.
"Aduin saja. Pasti appa tetap akan kena marah sama eomma, karena mencubit pipiku. Nanti kalau kempes gimana? Nanti paman Jungkook tidak mau cium-cium pipi Jieun lagi."
"Heiiii....putri apa sudah sangat genit eoh??"
"Habis paman Jungkook tampan sih."
"Jadi appa tidak tampan? Padahal jelas lebih tampan appa."
"Paman Jungkook lebih tampan karena sering beliin Jieun susu pisang banyak-banyak.
Appa beliin Jieun satu es krim aja ngomelnya yang banyakkkk."Terkekeh karena kegemasan putrinya, kemudian Suga mengelus lembut rambut Jieun.
"Baiklah. Biar appa lebih tampan, hari ini appa akan menuruti apa saja yang putri appa yang sangat cantik ini inginkan, tidak akan mengomel banyak. Tapi appa harus lebih tampan. Gimana?"
Terlihat mikir sambil tetap memakan eskrimnya .
"Appa menyogok ku ya?" Ucap Jieun, menatap penuh intimidasi pada Suga yang tak kuasa menahan tawanya."Tidak mau? Yasudah kalau gitu, penawaran dibatalkan...."
"APPA...baiklah setuju. Jieun habiskan es krim nya dulu. Lalu menemui eomma, setelah itu kita jalan-jalan ke taman bermain. Beli gula kapas. Bersenang senang." Ucap Jieun penuh semangat pada akhirnya.
"Baiklah. Habis itu appa harus lebih tampan. Janji?"
Mengangguk, menyelesaikan makan eskrim nya. Dan membiarkan tubuhnya diangkat dalam gendongan appanya.
Mengalungkan kedua lengan kecil itu dileher appa nya dan mencium pipi Suga yang tak kalah gemas seperti miliknya."Appa selalu tampan nomor satu di hati eomma juga Jieun." Bisiknya, berbuah senyuman merekah disusul ciuman dikedua pipi gembil itu. Gemas juga sangat sayang .
•••••
Berdiri menghadap makam istrinya dengan Jieun kecil yang juga berada disampingnya. Menatap batu nisan yang di depannya tertata tiga bingkai foto, satu foto Jieun sendiri, satu lagi foto Suga bersama Jieun waktu sedang hamil, yang ketiga foto Suga bersama Jieun kecil yang diambil disamping makam Jieun tiga tahun yang lalu. Bersanding dengan bunga anyelir segar berwarna pink juga putih yang dibawa Jieun kecil untuk eommanya.
Mereka sering kesana jika memang merindukan Jieun. Tak ada jadwal khusus, akan langsung kesana jika keduanya rindu.
Sudah 30 menit mereka berada disana. Saling menyampaikan aduan masing-masing seperti yang selalu merela lakukan biasanya. Saling mengadu seperti anak kecil yang sedang bertengkar , dan pada akhirnya menyampaikan pada ibu mereka kesalahan masing-masing. Meski Jieun kecil lebih sering protes karena disaat dirinya yang mengadu tentang perilaku appa nya, Suga tak sesekali mencubit gemas pipi putrinya. Karena si kecil yang cantik juga pintar itu memang sangat pintar dalam hal mengadu dan menjatuhkan nama baiknya di depan istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fanfic[ COMPLETE ] Cinta. Hati. Ketulusan. Kebodohan. Penyesalan. Penyesalan memang terkadang datang terlambat. Menyerangmu saat semuanya telah pergi dan menghilang. #minyoongi #leejieun #jeonjungkook