🎶
Eonjengan i nunmuri meomchugil
Eonjengan i eodumi geochigo
Ddaseuhan haetsari i nunmureul maryeojugil ~
🎶
Lagu Someday sebagai nada dering di ponsel Jieun melantun merdu. Menampilkan nama Jungkook disana. Jungkook menelponnya di siang hari saat dirinya baru saja memasuki kamarnya setelah puas merenung di taman belakang seperti biasa.
Dengan senyum mengembang tanpa ragu Jieun langsung menempelkan ponsel miliknya di samping telinga setelah menggeser tombol hijau disana.
"Ada apa kook? Apa kau merindukanku? "sapanya semangat. Meski baru kemarin dia membahas fakta menyedihkan dengan Suga. Namun tak membuatnya bisa mengabaikan Jungkook begitu saja. Bagaimanapun Jungkook lah yang selalu ada bersamanya selama ini sebelum dia bertemu Suga.
"Noona... "
"Ada apa dengan suara mu. Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja?" cemas Jieun bersamaan dengan mendaratkan tubuhnya duduk ditepi ranjang. Mengerutkan kening merasa aneh dengan suara Jungkook yang terdengar lirih juga serak.
"Noona....aku sakit. Bisakah noona datang kesini? "pinta Jungkook. Sangat terdengar jika keadaannya memang tidak baik-baik saja. Membuat Jieun merasakan sesuatu aneh di dalam dadanya. Jungkook bukan tipe yang bisa sakit, dia rajin berolahraga juga sangat menjaga kesehatannya.
"Ap.. Apa.. Kau sakit?? Bagaimana bisa bodoh... "
"Kepalaku sungguh akan pecah noona, aku tak tahan. Bisakah noona kesini.... "
Jieun semakin cemas. Biasanya dialah yang mengeluh sakit pada Jungkook, bukan sebaliknya.
"Seharusnya kau telpon rumah sakit. Bertahanlah. Aku akan kesana. "Jieun mematikan panggilannya. Kembali berdiri, menggigit kuku jari jempolnya terlihat ragu. Dia akan habis ditangan Suga jika laki-laki itu tau Jieun mendatangi Jungkook. Tidak. Jungkook lebih penting saat ini. Dia tidak bisa mengabaikan Jungkook yang terdengar sangat kesakitan seperti tadi. Jungkook tidak pernah sakit. Jika sampai menelponnya dan bilang padanya jika dia sakit, pasti sudah parah.
Jieun menyambar tas nya asal. Mengenakan sepatu dan keluar kamarnya tergesa. Yang penting dia melihat kondisi Jungkook lebih dulu. Urusan Suga bisa dia pikirkan nanti.
.
.Dengan tergesa Jieun memasukkan beberapa digit sandi rumah Jungkook. Masuk begitu saja setelah pintu itu terbuka. Baru mau mebawa langkah kakinya menuju kamar Jungkook tapi tertahan. Matanya menangkap hal yang lebih parah.
"Astagaa..... Apa kau gila... "
Pekiknya. Berjalan menuju tubuh yang sudah terkapar diatas karpet ruang tengah rumah Jungkook dalam keadaan yang mengenaskan.Tengkurap dalam posisi yang tak bisa dijelaskan. Rambutnya acak-acakan. Jieun melihat sekitarnya, beberapa botol minuman beralkhohol yang pasti membuat Jungkook seperti itu. Benar saja laki-laki itu bilang kepalanya sangat berat dan ingin pecah. Bahkan bisa saja dia mati dalam keadaan overdosis.
Jieun duduk di samping Jungkook, sekuat tenaga membalikan badan besar itu. Membawa kepalanya dalam pangkuannya. Menepuk pipi Jungkook berharap laki-laki itu memang tak mati. Jungkook pasti sangat mabuk, jelas aroma alkhohol yang menguar sangatlah menyengat, bahkan melihat berapa botol yang dia minum pasti kondisinya sedang sekarat saat ini.
"Kookk.. Jeballll.... Bangunlahh... Ada apa denganmu? "
Jieun terus menepuk pipi Jungkook berharap dia akan sadar .
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fanfiction[ COMPLETE ] Cinta. Hati. Ketulusan. Kebodohan. Penyesalan. Penyesalan memang terkadang datang terlambat. Menyerangmu saat semuanya telah pergi dan menghilang. #minyoongi #leejieun #jeonjungkook