HappyReading 💜
•••••
Jungkook membuka kedua matanya, menatap langit-langit kamar miliknya. Kepalanya sungguh tidak baik-baik saja. Terasa sangat berat, dan seolah semua yang ada disekitarnya berputar sangat cepat. Seketika menyesali perbuatan karena sudah meneguk minuman beralkhohol itu hingga membuat dirinya hampir sekarat dibuatnya. Tapi disisi lain dirinya merasa lega. Jieun ada dirumahnya saat ini. Kehadirannya sudah sangat menyelamatkan Jungkook. Saat memutuskan menelpon Jieun, ada ketakutan besar di benak Jungkook jika mungkin saja Jieun tidak akan mengangkat teleponnya apalagi mendatanginya. Apakah Jieun tau apa yang selama ini dia sembunyikan? Semua pemikiran buruk sudah berkeliaran di pikirannya. Membuatnya tanpa sadar terus meneguk minuman bodoh itu hingga membuatnya semakin tidak karuan.
Pintu kamarnya terbuka, bukannya menyapa siapa yang sudah pasti memasuki ruangan pribadinya itu. Justru Jungkook kembali menutup matanya. Pura-pura kembali terlelap, karena jujur dia sangat takut.
Jungkook tau Jieun lah yang masuk ke kamarnya. Mencium bau masakan yang sungguh menggelitik hidungnya. Jieun bukan gadis yang pandai memasak, bahkan hampir tak pernah memasak untuk dirinya sendiri, karena selama ini lebih sering Jungkook yang memasak untuk Jieun ketimbang gadis itu. Mengetahui gadis itu memasak untuknya tentu membawa rasa bahagia tersendiri bagi Jungkook. Padahal tanpa sepengetahuan Jungkook selama ini Jieun sudah sering memasak untuk Min Yoongi.
Jieun duduk disebelahnya, Jungkook merasakan kasurnya yang sedikit bergetar karena kehadiran Jieun yang duduk di bibir kasur miliknya. Selain aroma masakan, aroma Jieun juga hadir dalam indra penciuman Jungkok, aroma yang kembali membuat Jungkook mabuk dibuatnya. Menahan mati-matian untuk tetap memejamkan matanya agar tidak melakukan hal bodoh yang akan lebih disesalinya lagi.
"Aku tau kita sama-sama menderita. Aku tau apa yang kau rasakan. Aku tidak tau pasti, tapi sesuatu itu masih mengganjal di benakku. Jika aku menemukan semua fakta itu, aku hanya takut, apa yang aku takutkan selama ini benar ada nya, Kook. Aku masih mencoba percaya padamu. Dan semoga aku akan bisa selalu percaya padamu. " lirih Jieun.
Jungkook mendengarnya, sangat jelas mendengarnya meski suara Jieun terdengar lirih. Gadis itu berucap karena tidak tau jika Jungkook sudah dalam keadaan terjaga dan hanya menutup matanya saja. Tubuh Jungkook menegang, dunia nya kembali hancur, hatinya semakin terasa sesak dan sakit. Mendengar ucapan dari bibir Jieun langsung membuatnya merasakan kehancuran yang sebenarnya. Apa yang sudah dilakukannya selama ini? Dia benar-benar merasa sangat bodoh dan bersalah, juga tak pantas jika selama ini dirinya lah yang berada di samping Jieun.
"Kau tau kan Kook, sebesar apa pun aku mencintai appa ku. Jauh dilubuk hatiku aku sangat membencinya. Ada yang selalu bilang padaku bahwa dia sangat benci dibohongi. Aku pun sama, aku juga sangat benci. Aku benci dibohongi, Kook. Jangan lakukan itu padaku, dan menghilangkan semua kepercayaan yang selama ini kutaruh penuh padamu."
Terkutuklah kau Jeon Jungkook. Makinya sendiri.
Dunia disekitar Jungkook kembali berputar sangat cepat, membuat gejolak di perutnya semakin menyakitkan hingga tak kuat lagi menahan mual yang sedari tadi mendera. Tapi itu belum seberapa, ketakutan yang menyerang pemikirannya jauh lebih buruk dari apa pun.
•••••
Sejak menapakkan kakinya masuk kerumah, Suga kembali tak mendapati Jieun. Setelah bertanya pada bi Jung dan mendapat jawaban atas apa yang menjadi pertanyaannya Suga hanya mengangguk mengerti. Membawa langkahnya kembali kamarnya dan memilih bertahan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fanfiction[ COMPLETE ] Cinta. Hati. Ketulusan. Kebodohan. Penyesalan. Penyesalan memang terkadang datang terlambat. Menyerangmu saat semuanya telah pergi dan menghilang. #minyoongi #leejieun #jeonjungkook