08

677 97 5
                                    

Min Yoongi

Mungkin 5 tahun yang lalu semua ini berawal. Aku tak pernah memfokuskan targetku untuk menangkap tikus kecil yang sekarang tinggal bersamaku. Benar-benar tak pernah atau bahkan sama sekali tak terbesit dibenakku membawanya kerumahku yang bahkan tak banyak yang mengetahuinya, mungkin hanya Namjoon, bi Jung juga paman Kim. Tidak. Aku melupakan Seohee ku. Wanitaku yang seharusnya tinggal bersama ku dirumah ini. Seharusnya yang tak akan terjadi pada akhirnya.
Hatiku masih milik wanitaku, dan akan terus seperti itu,  meski dia tak akan kembali lagi disisiku. Aku masih menyakinkan semua itu sebelum tikus kecil itu datang dikehidupanku. Mengacaukan segalanya.  Bahkan melupakan misi awalku.

Cukup lama aku mengawasainya, padahal bukan gadis ini target awalku.  Aku hanya menjadikannya umpan dari apa yang ingin aku capai. Tapi setelah mengawasinya terlalu jauh kurasa ada yang aneh pada diriku. Semuanya menjadi kacau, apa ini hanya rasa simpati,  atau hanya merasa kasian. Entahlah. Tapi gadis ini mengingatkanku pada Seohee ku,  wanita yang aku sayangi sebelumnya.

#

•••

Suga membawa langkah kaki memasuki rumahnya, masih rapi dengan pakaiaan kerjanya, bukan pakaian yang kemarin dia kenakan sebelum meninggalkan rumah, karena semalam dia tidak pulang dikarenakan kerjaan juga urusannya. Untuk kesekian kalinya dia kembali pulang dimana matahari masih sangat terang,  bahkan jam dinding berwarna perak yang menghiasi ruang utama rumahnya masih menunjuk pukul 2 lebih 45 menit.

Membawa badannya nan lelah - meski tak pernah mengeluh - ke sisi pantry . Menaruh tas kerjanya asal diatas meja makan dan berjalan menuju kulkas, mencari sesuatu yang bisa melegakan tenggorokan karena cuaca panas diluar yang menambah lelah badan juga pikirannya.

"Loh,  tuan muda sudah pulang?  Ingin bibi buatkan kopi atau teh saja tuan? " sapa bi Jung yang baru memasuki dapur dan mendapati Suga di sana.

"Tidak usah bi,  aku mau mandi dulu, dan aku ingin kopi buatan Jieun. "ucap Suga dengan senyum simpul di bibirnya. Membuat bi Jung tertular dan ikut tersenyum karena senyum Suga yang sangat jarang terlihat kecuali dalam kondisi hatinya yang sedang baik, seperti saat ini.

Suga tak bohong ingin kopi buatan dari tangan Jieun.  Sepertinya memang ada yang salah dengan Suga.  Belum juga genap dua hari tak bertemu Jieun tapi rasanya Suga sedikit merindukan gadis itu.

Padahal jika dipikir interaksi diantara mereka juga sangat minim. Jangankan membawa perasaan yang semakin terpesona justru lebih sering terlibat dalam obrolan menjurus serius yang tak pernah satu ujung. Berdebat halus nan dingin meski sebagian besar lebih banyak diam dan mengamati, terlalu lama dan pada akhirnya terperosot terlalu dalam.

"Apa Jieun sedang dikamarnya bi?" tanya Suga setelah kembali meneguk air putih dari gelasnya, celingukan mengedarkan pandang.  Berharap melihat Jieun di batas pandangannya saat ini.

Bi Jung  tak langsung menjawab justru menampakan wajah bingung yang juga membuat Suga bingung melihatnya.

"Ada apa bi? "

"Bibi kira nona sudah bilang pada tuan muda jika nona pergi hari ini. "

"Jieun pergi? " pekik Suga pelan. Bi Jung kembali mengangguk.

"Nona tadi bilang akan menemui temannya dan akan memberitahu tuan. "

Suga mengerutkan kening dengan satu alis yang terangkat. Jieun sama sekali tak bilang padanya. Tak ada telepon ataupun pesan masuk dari gadis itu. Bahkan mereka terakhir berkirim pesan kemarin malam saat Suga bilang jika dia tak pulang karena harus menyelesaikan pekerjaannya. Hanya memastikan jika Jieun tak perlu menunggunya untuk makan malam seperti biasanya.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang