22

575 73 11
                                    


Akan sedikit aneh, semoga readers tetap menikmatinya :)

Masih sangat pagi tapi aku bersemangat 🥰



HappyReading💜




•••••




Menyerah atau berhenti atau biarkan saja. Toh semua sudah terjadi seperti itu. Jieun menerimanya, menjalani semuanya. Tak peduli kesakitan baik fisik maupun batin yang dia rasakan selama ini. Dia hanya terlalu lelah atau mengetahui jika tidak akan mungkin bertahan lebih lama lagi.

Sejak awal Jieun memang tak pernah mempercayai siapa pun. Bahkan pria yang paling dia percayai, sumber dari segala sumber informasinya - Kim Taehyung. Meski bukan dalam hal buruk. Jieun tahu yang dilakukan Taehyung memang selalu untuk dirinya. Pria itu kerap bertindak diluar batas untuk selalu melindungi Jieun dan mempertahankan apa yang seharusnya menjadi milik Jieun. Tidak akan marah, hanya saja Jieun takut tidak bisa membalas semua yang sudah dilakukan pria Kim itu padanya.

"Tae, keluarlah. Aku ingin bicara dengan adikku." Tutur Jieun tanpa mengenyahkan pandangannya pada wanita yang duduk di depannya saat ini - Kim Seohee. Adik perempuannya yang terlihat sangat baik-baik saja dengan polesan merah apik di bibirnya. Tersenyum dengan tatapan penuh amarah yang lumrah dan pasrah di terima Jieun.

Taehyung masih berdiri tegak disisi Jieun yang duduk berhadapan dengan Seohee. Tak ingin meninggalkan. Tak ingin terjadi hal buruk pada Jieun. Terlebih dengan wanita bernama Kim Seohee itu.

"Tae, kau tak mendengarkan ku. Dia cacat dan tak akan bisa melukaiku. Jadi keluarlah dan biarkan aku berdua dengannya. " Tegas Jieun sedikit kasar. Menerima seringaian dari bibir Seohee. Padahal Seohee jelas terlihat normal saat ini tanpa kursi roda yang selalu menempel padanya.

Jieun sengaja atau lebih bisa disebut nekat . Menghubungi Taehyung untuk menemui Seohee, begitu Suga pergi meninggalkan rumah karena pekerjaan penting yang mengharuskannya datang ke perusahaan dan meninggalkan Jieun dirumah. Meski dengan seribu titah yang Suga berikan untuk Jieun yang disetujui sebelumnya. Tapi Jieun tetaplah Jieun. Tak hanya sekali atau dua kali mengabaikan peraturan Suga untuknya. Waktunya tak cukup banyak untuk selalu berada di dalam rumah dan bermanis-manisan dengan Suga terus.

"Noona..." mohon Taehyung hanya tak ingin meninggalkannya saat ini.

"Kim Taehyung keluarlah!"

Hanya bisa mengalah, akhirnya Taehyung berjalan keluar ruangan privasi room di restoran yang menjadi tempat pertemuan Jieun dan Seohee saat ini. Meninggalkan mereka berdua.

Seohee menarik satu sudut bibir, kedua netranya menatap lekat cincin yang cukup familiar di jari manis Jieun dengan pandangan tak suka. Sadar akan hal itu, Jieun menarik tangannya dari atas meja, merentangkan kelima jarinya di depan wajah, sengaja memperjelas meski semuanya sudah terlihat sangat jelas.

"Cincin pernikahanku indah bukan? Aku tau sedikit kuno. Karena Yoongiku membelinya sudah sangat lama. "  Tutur Jieun bahagia. Ya sangat bahagia. Pernikahan itu terjadi. Sederhana. Namun kebahagian tergambar jelas diluar kepahitan yang ada.

Mengeratkan rahang dengan senyum tipis dan hembusan napas dari hidung. Jengah. Cincin itu yang pernah Suga berikan pada Seohee, namun dengan sengaja dia kembalikan bersama liontin yang diberikan dulu. Meski mencintai Suga dulu hanyalah sebuah skenario saja. Seohee tetaplah seorang wanita. Dia tau persis ketulusan murni dari seorang Min Yoongi padanya dulu. Rasa sesak karena bersalah telah memanfaatkan situasi kembali menyakitinya.

Jieun tau, Suga juga yang menceritakan semuanya, bahkan Jieun lah yang meminta cincin itu untuk pernikahan sederhananya. Tidak cemburu, karena sekarang Suga miliknya seutuhnya.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang