08

1K 100 3
                                    

Hari ini adalah hari sabtu, sesuai janji mereka Prilly menunggu Ali di depan gang cukup lama dia berdiam diri di sana tali belum ada tanda-tanda Ali akan datang, Prilly melirik arloji nya menunjukkan angka 09 janji jam berapa datang jam berapa

Tak lama mobil Ali terlihat dari kejauhan dan semakin mendekat ke arahnya hingha mobil itu berhenti tepat di depannya, Prilly segera masuk ke dalam mobil

"Bapak punya jam di rumah gak sih?" Tanya Prilly saat mobil sudah melaju

"Kenapa memangnya?"

"Kalau punya, jam nya di liat ini udah jam berapa bos? Saya nunggu dari setengah jam yang lalu"

"Terserah saya dong mau datang jam berapa"

"Tapi kan bos udah janji sama saya"

"Emang kamu mau ajak saya kemana sih?"

"Udah pokoknya bapak tenang aja nanti saya bakalan ajak bapak ke tempat yang paling indahh" ujar Prilly semangat

Tak berapa lama mobil itu berhenti di sebuah taman, untuk apa Prilly membawanya kemari? Pikir Ali

"Ayo pak turun" Ali mengikuti langkah kaki Prilly

Entah kemana gadis itu membawanya, yang jelas sedari tadi mereka hanya berkeliling seperti tengah mencari sesuatu

"Nah itu dia" pekik Prilly senang Ali mengikuti pandangan Prilly ke depan sana

Kang cukur di bawah pohon rindang? Untuk apa Prilly membawanya kemari

"Ayo bapak duduk dan rileks, liat aja nanti hasil karya si abang" Prilly mengedipkan matanya sebelah

Ali belum mengerti apa yang di maksud Prilly tapi setelah kang cukur itu menyemprotkan Air ke rambutnya Ali sadar jika gadis ini ingin memotong rambutnya

"Eh saya gak mau ya potong rambut disini"

"Udah sih bos nikmatin aja, jarang-jarang kan bos di cukirin sama kang cukur di sini atau malah si bos gak pernah lagi"

"Pokoknya saya gak mau rambut saya di potong" Ujar Ali membuat kang cukur itu bingung

"Ini gimana neng?" Tanya kang cukur itu

"Potong aja bang, kalau gak mau potong aja kepalanya sekalian" Ucap Prilly santai membuat Ali menatap nya tajam

"Apa bos matanya di pelototin begitu mau saya colok tuh mata?" Ali menghela nafasnya, Prilly sekretarisnya atau emanknya sih? Galaknya melebihi sang Mama

Cukup lama kang cukur itu berkutat dengan rambut Ali yang panjang itu akhirnya dia selesai menyelesaikan potongan rambutnya

Ali memperhatikan dirinya di cermin ternyata potongan kang cukur ini cukup trendy dan mungkin potongannya sangat rapi di banding kan barber shop langganannya

"Brewoknya sekalian di bersihin bang" Kang cukur itu menuruti perkataan Prilly dan Ali hanya diam saat tukang cukur itu membersihkan brewoknya

Kini penampilan Ali jauh lebih fresh dan terlihat sangat rapi, Prilly tersenyum manis melihat penampilan bos nya itu sekarang

"Berapa bang?" Tanya Prilly kepada kang cukur itu

"30Ribu aja neng" jawab kang cukur itu

"Bos bayar" Ali membulatkan matanya, dia kira Prilly yang akan membayar tapi nyatanya dia juga yang harus mengeluarkan uang

"Saya belum gajian bos, masa uang 30Ribu aja bos gak ada" lagi-lagi Ali menghela nafasnya, ada-ada saja kelakuan sekretarisnya ini

Ali memgeluarkan uang selembar 50Ribu dan memberikannya kepada kang cukur itu

M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang