09

1K 115 3
                                    

Hari senin adalah hari yang paling menyebalkan bagaimana tidak? Hari ini Prilly terlambat bangun dan sekarang dia tidak bisa menemukan kendaraan umum yang lewat dan pada akhirnya Prilly harus berjalan dan berlari sesekali saat melihat jam bisa di pastikan hari ini dia akan terlambat masuk kerja, ya ampun sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Prilly sudah melewati jalan pintas agar bisa sampai dengan cepat tapi tetap saja dia manusia punya rasa lelah sesekali dia berhenti untuk mengambil nafas karena merasa sesak berlari terus menerus

"Tolong" Prilly berhenti dan menajamkan telinganya

"Tolong" terdengar lagi teriakan seseorang Prilly mencari arah suara itu hingga dia menemukan seorang Ibu-Ibu yang sepertinya sedang di rampok terlihat dari cara ibu itu melindungi tas nya dari dua orang pria bertubuh kekar, Prilly menghampiri orang itu dan memukul pria yang sedang menarik tas ibu itu dengan sepatunya

"Aduhh" Pria bertubuh kekar itu mengaduh dan menatap Prilly garang

"Eh maaf Pak, sengaja" Prilly cengengesan melihat tatapan garang kedua pria itu

"Jangan ikut campur cepat pergi sana atau kau akan menyesal" Pria itu kembali menatap sang ibu saat tangan Pria itu ingin mengambil tas nya dengan cepat Prilly menghentikannya dan memelintir tangan nya setelah itu dia menendang bokongnya

"Kurang ajar" teman pria itu menghampiri Prilly tapi dengan cepat gadis itu menghalau bogeman mentah dari si pria itu Prilly memukulinya bertubu-tubi tanpa rasa ampun untung saja Prilly memakai celana

Prilly menepuk-nepuk tangannya setelah melihat kedua pria itu terkapar tak berdaya di tangannya senyum manis tercetak di bibirnya

"Makanya jangan suka nyolong barang orang, ketemu gue lagi gue patahin leher lo" ancam Prilly membuat keduanya berlarian kocar-kacir tak menyangka jika gadis mungil ini ternyata lihai bertarung

"Ibu gak apa-apakan?" Tanya Prilly saat melihat ibu itu masih ketakutan bahkan si supir sudah terkapar

"Saya enggak kenapa-napa makasih ya nak"

"Lain kali hati-hati ya bu di sini rawan banyak preman, kalau begitu saya permisi udah terlambat masuk kerja"

"Tunggu, biar saya antar kamu ke tempat kerja"

"Enggak usah bu, ngerepotin saya permisi" Prilly kembali berlari tamat sudah riwayatnya kali ini baru seminggu bekerja masa harus di pecat?

Ibu itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah Prilly yang menurutnya sangat lucu bukankah jika dia terlambat lebih baik menerima tawarannya untuk mengantarnya dan menghemat waktu dari pada dia harus berlari seperti itu.

Sedangkan di kantor sana Ali melirikan matanya melihat sekretarisnya itu belum datang dia cemas karena sebentar lagi mereka akan meeting dengan client dari Inggris dan semua berkasnya ada pada Prilly

Semua karyawannya menatap Ali sedari dia datang kemari mungkin karena mereka heran melihat bos nya kini sudah berpenampilan rapi kembali

"Ali" Dia menoleh dan mendapati sang Mama ada di sana

"Mama, ngapain kesini?"

"Ini Mama bawain berkas yang ketinggalan di kamar kamu siapa tahu ini penting"

"Ah iya ma, makasih udah nganterin ini berkas penting banget"

"Sama-sama, kamu tahu tadi mama hampir aja di rampok"

"Apa mama di rampok? Mama gak kenapa-napa kan? Ada yang luka mana Ali liat" heboh Ali

"Mama enggak kenapa-napa tadi untung aja ada yang nolongin"

M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang