44

745 73 11
                                    

"Jadi tante nyuruh Kak Prilly program bayi tabung?" tanya Arini sembari memilih baju.

"ya, mau bagaimana lagi"

"Emang tante yakin kalau itu pasti akan berhasil? Kalau gagal bagaimana? Program bayi tabung gak murah loh Tan"

Arini sengaja memanas manasi Mama Ali karena mudah sekali mempengaruhi seseorang di saat perasaan mereka tengah kecewa, tidak sia-sia dia melakukan itu kepada Prilly rencana nya kini berjalan dengan mulus, tidak apa Ali menyukai nya atau tidak yang penting dia mendekati Mama nya terlebih dahulu baru setelah itu dia akan merebut posisi Prilly.

"Tante juga gak yakin, tapi emang ada cara lain selain program bayi tabung?" Mama Ali memang memikirkan semuanya, awalnya dia memang sangat menyukai Prilly karena dia melihat menantu nya itu memang sangat baik dan pantas mendampingi Ali, tapi perasaan kecewa meliputi hatinya yang membuat apa pun yang di lakukan Prilly rasanya selalu salah.

"Mungkin kalau Mas Ali nikah lagi Tante akan memiliki cucu segera." Ujar Arini, Mama Ali menghentikan tangannya yang akan mengambil sebuah baju dan menatap Arini menanyakan maksud dari perkataan nya.

"Maksud aku, kalau kak Prilly gagal melakukan program bayi tabung pasti akan sangat sulit mendapatkan anak kembali, kenapa Mas Ali tidak menikah lagi saja dengan orang yang mau menjadi Ibu dari anak-anaknya" Jelas Arini, dia tersenyum melihat Mama Ali mulai terpengaruh dengan perkataannya.

"Memangnya ada wanita yang mau menjadi istri kedua? Lagi pula Mama tidak mau menyakiti perasaan Prilly dengan menikahkan suaminya kembali, Prilly ada di dalam kehidupan Ali itu karena Tante. Bagaimana mungkin Tante menyingkirkan dia begitu saja?"

Arini tersenyum kecut rupanya di hati Mama Ali masih ada sedikit rasa sayang untuknya, tapi tidak mengapa dia akan melakukan sesuatu yang akan membuat perasaan sayang itu sepenuhnya menjadi benci.

"Menurut aku sih memang tante harus memberikan kesempatan kedua untuk kak Prilly,"

Mama Ali mengangguk kesempatan kedua itu akan menjadi kesempatan terakhir untuk Prilly dan jika gagal maka pilihannya mengalah atau kalah, Arini sudah memikirkan cara agar hubungan Prilly dan Mertuanya renggang dan putus.

"Lihat saja Kakak, aku akan memiliki semua yang kamu miliki sekarang tunggu saja"

..

"Bagaimana dokter?" Tanya Ali

Baru saja keduanya melakukan pemeriksaan, dokter duduk di hadapan keduanya.

"Begini Pak, Bu, sepertinya Ibu Prilly baru saja mengalami keguguran jadi untuk melakukan program bayi tabung ini haruslah keadaan Ibu Prilly dalam kondisi yang sangat sehat dan rahimnya sangat kuat agar program bayi tabung ini sukses"

"maksud dokter?"

"Ibu Prilly baru saja mengalami keguguran dia tidak akan sanggup jika harus mengandung kembali, sebaiknya nanti saja jika ingin melakukan program bayi tabung ini."

"Menurut saya mungkin Ibu Prilly perlu waktu sekitar 2-3 bulan, untuk memulihkan kondisi rahimnya."

Prilly hanya bisa terdiam mendengarnya, kali ini dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi kesehatannya jauh lebih penting dari pada ini, jika Tuhan mengizinkan maka janin akan tumbuh di rahimnya, tapi dia takut apa yang akan di katakan Mama Ali jika dia juga tidak bisa mengandung dari program bayi tabung tersebut.

"udah jangan di pikirkan, kita gak usah kasih tahu Mama saya soal ini"

"Tapi Li, aku takut"

"Memangnya apa sih yang kamu takut kan? Saya yakin Mama akan mengerti kondisimu"

Ali tahu Mamanya akan melakukan apapun agar keinginannya terpenuhi tapi melihat kondisi Prilly Ali tidak mau mengambil resiko, biarkan Mamanya tidak tahu menau soal ini Prilly akan semakin tertekan jika Mama nya terus menuntut seorang cucu.

"Saya antar kamu pulang setelah itu saya mau ke kantor"

Prilly hanya mengangguk, cobaan datang silih berganti tapi masih jadi pikiran tentang siapa yang sudah memberikannya obat Aborsi itu, tidak mungkin kan orang lain mau membuatnya keguguran kecuali kalau orang itu orang dekat kita dan membenci kita

Arini

Nama itu tiba-tiba muncul dalam benak Prilly, segera dia menggelengkan kepala. Arini memang tidak menyukai nya tapi tidak mungkin berbuat sepicik ini. Pikir Prilly.

.

Hai hai saya kembali..

Jangan lupa vote komen dan share.

Cek juga profile aku dan baca cerita terbaru aku judulnya "Cinta Berbeda Alam"

See you guys..., 😘

M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang