12

1.1K 117 5
                                    

Jumat berkah..

Selamat menjalankan ibadah puasa guys...

Jangan lupa Vote komen dan Share ya. Jangan lupa juga follow akun @dedesusisusanty

Happy readingsmm










"Pak bos jomblo? Mau gak jadi pacar saya?"

Ali melongo mendengar penuturan Prilly barusan, apa Prilly baru saja meminta Ali menjadi kekasihnya?.

"Eh gak jadi deh bos, emang sih bos jomblo terus ganteng tajir lagi. Tapi kelakuan bos yang nyebelin tingkat naudzubillah mending saya gak minta bos jadi pacar saya" tutur Prilly

"Prilly, kamu mau saya pecat?" Murka Ali bagaimana bisa setelah di terbangkan begitu jauh dan ujung-ujungnya malah di jatuhkan begitu saja? Ck. Apa katanya tadi nyebelin tingkat Naudzubillah?

"Hehe. Canda bos, kaku amat sih bos." Prilly menyengir tanpa dosa lalu dia kembali ke meja kerjanya tanpa memperdulikan Ali yang tengah kesal setengah mati padanya.

"Prilly, kesini kamu saya belum selesai bicara. Saya potong gaji kamu" ancam Ali tapi tak di hiraukan oleh Prilly

"Astagfirullah, mimpi apa gue dapet sekretaris kayak begitu. Pengen gue gorok tuh orang" gumam Ali sembari mengelus dadanya.

Kalau bukan karena Prilly pintar dan cekatan tidak mungkin Ali mempertahankan pegawai macam dia.

Tak berapa lama, Prilly kembali ke ruangan Ali dan menyerahkan beberapa dokumen tanpa di minta dia duduk di hadapan Ali

"Bos, itu dokumen udah saya periksa tinggal Pak bos tandatanganin aja"

"Gak bisa, saya harus cek lagi."

"Elah si bos mah gak percayaan amat sama saya"

"Saya emang gak pernah percaya sama kamu" ketus Ali membaca berkas-berkas di depannya

"Ya udah deh bos, saya mau balik kerja dulu."

"Eits tunggu, buatin saya kopi dulu."

"Iya bos" Prilly keluar dari ruangan bos nya entah kenapa bos nya itu hobi sekali menyuruhnya ini dan itu dan ujung-ujungnya bosnya itu akan membuat dia kesal setengah mati.

"Nih bos kopinya" Ali menaruh cangkir kopi itu di depan Ali, aroma kopi begitu menyeruak di hidung Ali.

"Kamu gak masukin kopi ini sesuatu kan?"

"Ya, enggak lah bos." Ali menatap Prilly curiga tapi tak lama dia menyeruput kopi buatan Prilly tersebut, rasanya memang berbeda dari biasanya ini lebih nikmat dan terasa harum kopinya.

"Gimana bos enak kan kopi buatan saya?" Tanya Prilly menaik turunkan alisnya

"Ekhem. Biasa aja" Ujar Ali menetralkan raut wajahnya yang mengagumi rasa kopi buatan Prilly

"Kalau emang enak bilang aja sih bos jangan di sembunyiin, saya tahu kopi buatan saya itu enak."

"Cih muji diri sendiri"

"Enggak apa-apa dong bos, saya muji diri saya sendiri itu berdasarkan fakta. Mmm.... gimana kalau saya bikin kedai kopi? Semacam kafe gitu pasti laku."

"Jangan mimpi, yang ada pelanggan kabur karena kopinya pedes banget" gerutu Ali

"Ih suka-suka saya lah bos" Prilly menatap Ali sinis dan segera keluar dari dalam ruangan bosnya sebelum menutup pintu Prilly menjulurkan lidahnya.

Ali hanya mengehela nafas kasar, dia mengusap dadanya kelakuan Prilly memang membuat Ali harus banyak-banyak menyetok rasa sabar.

Jam sudah menunjukkan waktunya istirahat Prilly menuju kantin, dia membuka kotak bekal makanannya sengaja dia membawa bekal untuk menghemat uang, hanya nasi putih dan mie goreng. Sederhana namun bisa membuat perut Prilly kenyang lebih lama.

M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang