KEMBALI
.
.
Kiai Hasan menghela napas, mendengar laporan dari Ali tentang santri baru yang kabur dari pesantren.
"Namanya Ann."
Ali mendengarkan, sambil meletakkan teh hangat untuk Kiai Hasan di meja ruangan pria panutannya itu.
"Dia dititipkan ayahnya untuk belajar disini, karena sejak mamanya meninggal dia jadi anak yang nakal. Ayahnya tidak ingin Ann masuk terlalu jauh ke dalam dunia pergaulannya."
"Jadi, apa kita harus memberitahu ayahnya tentang hal ini Kiai?" tanya Ali.
"Saya rasa kita jangan dulu memberitahu apapun, kita tunggu apa Ann mau kembali ke pesantren atau tidak? kalau misalkan dia benar-benar tidak kembali, baru kita kasih tahu pak Radit."
Ali mengangguk.
Kiai Hasan dan Ali mempunyai pemikiran yang sama, baru kali ini mereka mendapatkan santri yang seperti Ann. Pesantren telah banyak menerima anak-anak yang mempunyai masalah seperti Ann yang sengaja dititipkan oleh orangtuanya. Anak-anak broken home, anak-anak jalanan, bahkan anak-anak yang kecanduan narkoba.
Tapi baru Ann saja yang bisa kabur dengan cara seperti ini. Sepertinya pesantren harus menambah penjaga lagi untuk mencegah kejadian seperti tadi. Mungkin menempatkan satpam di gerbang belakang yang menghubungkan pesantren dan area perkebunan.
Kiai Hasan dan pesantren seperti mendapat tantangan dengan hadirnya Ann. Gadis muda itu berhasil membuat orang-orang geleng-geleng kepala.
Setelah berbincang cukup serius dengan Kiai Hasan, Ali keluar ruangan bersamaan dengan Umi Aisyah dan Asyifa yang muncul dari depan.
"Umi..." Ali menundukkan kepalanya.
"Ann belum kembali?" tanya perempuan baik itu.
"Belum Umi, saya dan Kiai masih menunggu..."
Umi Aisyah dan Asyifa kemudian masuk ke ruangan Kiai dengan putrinya yang sempat memberikan senyuman kepada Ali.
Ali masih menunduk tidak berani beradu tatap dengan Umi ataupun Asyifa.
.
Sementara di luar, ada sedan putih yang terparkir di depan gerbang pesantren.
"Lo yakin mau balik lagi ke pesantren?" Tanya Keyla ragu sambil liatin pintu gerbang pesantren Al-Hidayah yang tertutup rapat.
Ann mengangguk. "Gue mau nunjukin, kalau gue gak bisa mereka atur-atur. Kalau pesantren udah gak bisa ngurusin gue, pasti mereka balikin gue ke bokap gue kok. Dan bokap gue pasti gak bisa ngapa-ngapain, orang pesantren aja gak bisa bikin gue bertekuk lutut. Bokap gue pasti nyerah buat masukin gue ke sekolah kayak pesantren lagi."
"Bisa aja lo." Astrid tertawa ngakak.
"Ya udah gue masuk, gue kabarin kalau gue udah bosan di pesantren."
Sebelum Ann turun dari mobil Astrid dia mematikan rokok terakhirnya, dia juga sudah memakai kembali seragam pesantren yang ditutupi jaket hoodinya. Dia kemudian berjalan ke arah gerbang lalu mengetuk dan pak satpam yang kebetulan lagi di luar pos jaganya segera menghampiri pintu gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
"ANA UHIBBUKA FILLAH"
Random#Lizkook religi Cover by @wiwiwiyaaa ig @decalcomaniaa_ Ketika ayahnya mengirimnya ke pesantren, rasanya dunia bebasnya runtuh seketika. Berbagai cara dia lakukan untuk bisa keluar dari sana, Ann tidak menyadari bahwa di pesantren itu kisah hidu...