KESAL
.
.
Ann terburu-buru memakai jaket hoodinya, notif pesan berbunyi dari Astrid, ngasih tahu bahwa dia dan Keyla sudah sampai di depan pintu gerbang. Sita yang dari tadi memperhatikan Ann hanya diam tidak berani bicara ataupun bertanya mau kemana Ann di jam delapan malam seperti ini. Wajah Ann tidak berubah setelah dia keluar dari kamar mandi tadi sore. Tegang dan tidak bersahabat.
Tanpa mengucapkan apa-apa, Ann keluar dari kamar.
Ali baru saja keluar dari masjid ketika dia melihat Ann berjalan cepat ke arah pintu gerbang. Perasaan bersalah yang dari tadi mengendap di dadanya membuatnya tidak membuang waktu untuk segera menyusul Ann.
"Ann tunggu!"
Gadis dengan tatapan datar itu terus berjalan tanpa menghiraukan seruan Ali. Ketika pak satpam yang sedang berada di posnya tidak sempat mencegah Ann membuka pintu gerbang, Ali hampir saja memegang lengan Ann tanpa sadar untuk mencegahnya agar tidak keluar dari pesantren.
"Saya minta maaf, Ann..."
Ann sudah hampir mencapai mobil Astrid, dia masih mendengar ucapan Ali dari belakang.
"Ann jangan pergi!" Ali sedikit mempercepat langkahnya, tapi Ann sudah masuk ke dalam mobil dan menyuruh Astrid segera membawanya pergi dari tempat itu.
Ali terengah, membiarkan sedan putih itu pergi dengan rasa cemas yang tiba-tiba datang.
Ali kembali ke dalam dengan pikirannya yang kusut, Ann kembali kabur dari pesantren tapi entah kenapa ada kekhawatiran dengan kaburnya gadis itu kali ini. Kiai Hasan yang baru keluar dari ruang guru, melihatnya dengan heran.
"Kamu kenapa Ali?"
Ali mengangkat wajahnya. "Tidak apa-apa kiai..."
"Ya udah kalau gitu, ayo berangkat agar tidak kemalaman nanti pulangnya."
Ali mengangguk, lalu mengikuti Kiai mengambil mobil di parkiran.
Kalau saja dia tidak ada keperluan dengan Kiai Hasan, mengantarnya ke dokter, Ali pasti akan mengikuti Ann memastikan bahwa perasaan was-wasnya hanya perasaan bersalahnya saja karena ucapannya tadi siang pada gadis itu.
...
"Jelek banget muka lo." Astrid meletakkan sebotol bir di meja mereka, lalu duduk di sebelah Ann.
"Gue gak mau tahu, bokap setuju atau gak gue harus keluar dari pesantren. "
Keyla melirik Ann yang sedang menghisap rokoknya.
"Lo kan emang gak suka belajar disana."
Ann menegak birnya. "Kesel gue sama dia, bikin emosi aja..."
"Siapa? Cowok yang tadi nyusulin lo?" sahut Keyla.
"Bukannya dia juga yang ngejar lo waktu di pasar itu ya?" Astrid cekikikan sendiri, membuat Ann berdecak kesal.
"Kenapa emangnya dia?"
"Tau ah, malas gue ngomongin dia." Dengan sekali tegukan Ann menghabiskan bir di tangannya.
"Tapi lo tahu gak Ann?" Keyla mematikan rokoknya.
"Sejak lo di pesantren, kegiatan rokok sama mabuk-mabukan lo berkurang. Dan gue heran kok lo bisa tahan gak ngerokok di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"ANA UHIBBUKA FILLAH"
Random#Lizkook religi Cover by @wiwiwiyaaa ig @decalcomaniaa_ Ketika ayahnya mengirimnya ke pesantren, rasanya dunia bebasnya runtuh seketika. Berbagai cara dia lakukan untuk bisa keluar dari sana, Ann tidak menyadari bahwa di pesantren itu kisah hidu...