Haii jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar ginjal Jia tersenyum oke.H A P P Y R E A D I N G✨
"Hai Ara cantik!" sapa Jia dan Putri secara bersamaan.
Mereka berdua berlutut di gundukan tanah yang di penuhi bunga yang masih fresh mungkin ada keluarga Ara yang habis berkunjung.
"Ara hari ini kita berdua masuk kampus, arkh.... Awal perjalanan baru di mulai," ucap Jia mengusap batu nisan yang bertuliskan nama lengkap Ara sahabat SMA nya.
"Gue udah lama ikhlasin kepergian Lo, tapi kalau keingat gue kadang suka nangis," kadang jika dia duduk sendiri pasti bayangan wajah Ara yang tersenyum akan berputar di kepalanya, Putri selalu berharap Ara akan muncul di mimpinya barang sekali saja.
"Seandainya Lo masih ada Ra, mungkin kita bertiga hari ini melangkahkan kaki di kampus yang sama."
Selama Ara pergi mereka berdua sering berkunjung ke sini, untuk curhat tentang keseharian mereka di sekolah atau tentang Ade kelas yang ganteng.
"Kan gue udah bilang, Firmansyah tuh sebenarnya suka sama Lo Ra, cuma Lo nya aja yang nggak peka," ucap Jia, Putri mengangguk membenarkan perkataan Jia.
Setelah setahun Ara pergi dan tepatnya mereka kelas sebelas, ketika pentas seni Firmansyah membawakan lagu tentang kehilangan dan mereka semua langsung menaruh curiga. Setelah di tanya semua orang Firmansyah mengaku lagu itu untuk seseorang yang sudah pergi dan dia juga mengaku kalau orang itu adalah Ara.
Hingga satu gosip beredar di kelas mereka kalau Firmansyah menaruh hati kepada Ara dan sampai sekarang belum move Firmansyah membenarkan gosip itu membuat kelas mereka heboh seketika.
"Kita pergi dulu yah Ra," ucap Putri dan Jia secara bersamaan, mereka pergi meninggalkan tempat itu tapi sebelum itu mereka terlebih dahulu menaburkan bunga.
Kampus mereka sama hanya saja beda jurusan, kalau Jia mengambil jurusan manajemen bisnis sementara Putri jurusan yang dia pilih adalah statistika, otaknya Putri memang tidak di ragukan lagi.
Ospek pertama semoga saja tidak ada hal-hal buruk yang menimpa mereka berdua.
Jia dan Putri melangkahkan kaki pertama di kampus, di tengah sengaja mereka kosongkan untuk arwah Ara yang mereka yakin selalu ada menemani mereka kemana pun.
Jia dan Putri berpisah, karena jurusan mereka berbeda jadi Putri harus mengambil jalan sebelah kiri menuju gedungnya.
"Senangnya dalam hati kalau bersuami 7 oh senangnya," Jia bersenandu kecil tidak perduli orang-orang meliriknya dengan tatapan aneh Jia terus melanjutkannya.
"Senangnya dalam hati, kalau tidak jomblo," ucap orang yang tiba-tiba datang di samping Jia membuat Jia terkejut sampai jantungnya hampir pindah ke usus.
Jia melirik orang di sampingnya dengan tatapan menyelidik, "penculik ya?"
"Hahahah gue bukan penculik." Orang itu tertawa keras mendengar tuduhan cewek yang baru pertama kali bertemu dengannya, wajahnya yang tampan seperti ini dituduh seorang penculik astaga sangat membagongkan.
"Yudha." ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya.
Jia hanya terdiam melihat uluran tangan itu, dia tidak paham maksud cowok di depannya, kalau bukan penculik berarti cowok itu.
Dengan cepat Jia merogoh tas dan mengeluarkan dompet berwarna pink yang terdapat foto Vito dan dirinya waktu kecil, Jia langsung mengambil uang sepuluh ribu rupiah dan menaruh di tangan cowok itu yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Idola Ku
Humor"udah makan?" tanya nya dengan pelan sambil merapikan baju nya "belum" "kok belum?" "nggak bisa masak?" orang itu tampak terkejut mengetahui fakta bahwa Jia tidak bisa masak "lahh nanti suami kamu, mau kasih makan apa kalau kamu nggak bisa masak" "k...