Sengaja di update pas udah buka heheheJangan lupa vote dan komen
H A P P Y R E A D I N GTernyata jika cowok ngambek lebih seram dari pada cewek, Jia berada di posisi di mana dia harus membujuk Vito agar tidak ngambek dan sekarang lihatlah Jia hampir putus asa.
Disini Jia sekarang, di kamar Vito untuk membujuk cowok itu. Dia tidak tau letak kesalahannya di mana sampai Vito mode ngambek seperti ini, kalaupun dia ada salah yang ngambek juga dia bukan Vito.
"Vito mau apa seblak atau sianida?" tanya Jia dengan sarkas, kesabarannya sudah habis jadi tidak ada lagi Jia yang lembut dan kalem.
Vito yang diajak berbicara hanya melirik Jia sekilas tanpa berniat menjawab, membuat Jia semakin kesal.
"Kalau mau sianida, mau taruh di kopi atau di es krim? aku saranin di es krim aja biar masuk ke mulut langsung nyut.... Mampus!" cibir Jia dengan kesal.
Sekarang sudah jam enam berarti sudah dua jam lamanya dia membujuk Vito, tapi lihat yang di bujuk masih ngambek kayak bebek.
"Taruh aja sianida!"
"Ehh jangan dong, nanti siapa yang anter jemput aku, siapa yang ngingetin aku makan, siapa yang apelin aku." Jia menarik ucapannya yang merekomendasikan sianida untuk Vito, jika Vito sudah tiada bisa-bisa Jia jadi calon janda padahal belum kawin.
"Vito ganteng aku, udahan yuk ngambeknya di sana ada pasar malam jual hati mainan siapa tahu kamu mau ganti hati kamu itu yang nggak peka-peka," sore dia datang kesini niatnya untuk mengajak Vito ke pasar malam yang ada di depan gang sebelah tapi dia mendapati Vito yang ngambek, padahal Jia pengen kayak pasangan di luar sana yang upload foto jalan-jalan bareng do'i nya.
"Vito udah mama bilangin cepat mandi!" teriak Rani dari dapur, sudah dua kali dia menyuruh Vito agar mandi, apa anak itu tidak malu dengan Jia yang sudah mandi.
"Vito masih ngambek ma! Nggak usah mandi, takut air nya juga di ngambek-in sama dia," balas Jia berteriak, setelah mengucap itu Jia dapat mendengar suara Rani yang tertawa di dapur.
"Udah sana pulang!" usir Vito, kekesalannya kepada Jia belum juga reda-reda, bayangan Jia dan juga Yudha yang bergandengan tangan terus berputar di kepalanya.
"Aku salah apa sih?"
"Pakai nanya lagi? Salah kamu itu banyak."
Jia tampak termenung memikirkan kesalahan apa yang telah di perbuatanya sampai buat Vito ngambek bebek.
Tiba-tiba Jia teringat kesalahannya tadi pagi, "maafin aku, sumpah aku nggak sengaja nempelin permen karet di motor kamu!" ucap Jia menunduk.
Vito terbelalak, apa? Jadi permen karet yang sudah putih menempel di motornya itu milik Jia, maaf Jia jika nantinya kamu sakit perut, pasalnya Vito sudah menyumpahi orang yang menempel permen karet di motornya akan sakit perut dia tidak tahu kalau orang itu Jia.
"Aku makin ngambek!" cibir Vito memajukan bibirnya.
Aduh damage sekali melihat cowok ngambek, rasa ingin membungkusnya tapi sadar Vito bukan kue lebaran.
"Yaudah aku pulang," entahlah Jia sudah lelah dan capek membujuk Vito dia menyerah sekarang mengangkat bendera kuning.
"Jangan."
Vito menahan lengan Jia yang hendak berdiri membuatnya jatuh menubruk badan Vito yang duduk di bawah. Hingga mereka berdua jatuh menubruk lantai.
Posisinya sekarang Jia menindih tubuh Vito, Jia bisa mendengar degup jantung Vito yang menjadi candu. Mereka berdua masih nyaman dengan posisi ini sampai tidak ada yang berniat untuk bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Idola Ku
Humor"udah makan?" tanya nya dengan pelan sambil merapikan baju nya "belum" "kok belum?" "nggak bisa masak?" orang itu tampak terkejut mengetahui fakta bahwa Jia tidak bisa masak "lahh nanti suami kamu, mau kasih makan apa kalau kamu nggak bisa masak" "k...