chapter 3

174 40 3
                                    

Haii jangan lupa vote dan komen yah biar gue makin semangat ngetik nya

H A P P Y  R E A D I N G ✨













"Vito sialan!" umpat Jia, kekesalannya semakin bertambah ketika membuka jendela kamar wajah Vito lah yang langsung dia lihat.

Jia ingin mengutuk Vito yang sok keren di kampus tadi walaupun memang keren tapi kalau sudah berbuat kesalahan kepadanya, Jia akan menutup mata sebelah hingga seberapa keren Vito tetap akan
jelek di matanya.

Hanya masalah sepele satu jurusan manajemen bisnis mengenalnya, membuat Jia ingin menghilang dari muka bumi ini.

Flashback

"Oke kalian boleh duduk!" ucap Vito dengan tegas, sebagai ketua Vito yang bertanggung jawab selama ospek berlangsung.

"Sebelum kita mulai, setidaknya mari kita berkenalan, perkenalkan nama saya Delani Amerta, saya disini sebagai sekertaris." ucap cewek yang bernama Dela sekarang pengeras suara di pegang olehnya.

"Dan ini ketua kita! Apa kalian sudah mengenalnya?"

"Udah!" suara Jia lah yang menggema di aula itu, hanya dia sendiri yang mengenal ketua itu.

"Hanya dia yang kenal? Siapa namamu?" tanya Dela berjalan ke arah Jia yang sudah gugup di tatap semua orang.

"Fauzia kak," ucap Jia terbata-bata, Jia terus melirik Vito meminta pertolongan agar dia terhindar dari situasi seperti ini tapi lihatlah Vito hanya masa bodoh.

"Siapa nama ketua kita?"

"Vito!" jawab Jia dengan lantang.

"Saya akan beri kamu hukuman, nggak sopan." celetuk Vito dengan tatapan membunuh membuat bulu kuduk Jia merinding.

Jia heran, kesalahan apa yang dia perbuat hingga dia di hukum. Betulkan nama ketua itu Vito Jia tidak mungkin salah karena ketua itu adalah tetangga sekaligus calon suaminya nanti.

"Salah aku apa?" tanya dia dengan polos.

"Kamu nggak sopan, manggil saya tanpa embel-embel kakak maka itu kamu harus saya hukum, cepat ikut saya."

Jia mengikuti Vito, entah hukuman apa yang akan dia dapatkan, dia sudah was-was Jika hukuman itu memberatkannya. Di belakang semua orang menatap ketua yang sedang memberikan hukuman kepada Jia, Jia menunduk malu rasa ingin menghilang dari sini stonk.

"Kumpul daun-daun yang berterbangan di bawah pohon ini." ucap Vito.

Jia melihat daun-daun yang menguning di bawah pohon ini sangat banyak, entahlah hukuman ini mungkin bayaran karena melihat roti Vito.

Jia memungut daun-daunan, mulutnya komat-kamit mengumpat Vito yang sedang duduk di bawah pohon dengan tidak berdosa.

Flashback off

***

"Tumben Jia nutup jendelanya." Vito bertanya-tanya heran dengan Jia tidak biasanya pada malam hari jendela kamarnya akan di tutup. Malam Jum'at saja selalu dia buka padahal banyak sekali setan yang bisa menggodanya.

"Apa jangan-jangan dia bunuh diri."

Dengan cepat Vito langsung keluar belari menyebrang jalan, khawatir jika Jia benar-benar bunuh diri.

Tetangga Idola KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang