Hai jangan lupa vote dan komen yahh
H A P P Y R E A D I N G
"udah Yudha, perut Tante sakit nih!"
Bukan hanya Fannesa tapi perut Jia juga sakit akibat guyonan Yudha, hanya candaan kecil tapi mampu menciptakan senyum di wajah Jia hal ini membuat Yudha bangga dengan dirinya yang lagi dan lagi berhasil membuat Jia seperti itu.
Yudha menceritakan masa kecilnya yang benar-benar diluar nalar, bayangkan saja dia pernah hilang di umurnya yang kelima tahun, saat itu dia di ajak ke pasar, karena mengantuk Yudha duduk sambil menunggu mamanya yang sedang membeli baju, akhirnya dia ketiduran dan mamanya tak sadar jika Yudha tidak di sampingnya.
Yudha bangun mencari mamanya namun saat di tanya siapa nama orang tuanya Yudha menjawab "mama" dan di tanya di Mana dia tinggal Yudha menjawab dia tinggal di rumah. Sampai akhirnya dia melihat tetangganya dan akhirnya dia di bawah pulang.
Cerita ini lah yang membuat Jia maupun Fannesa tertawa.
Niat Yudha datang bertamu bukan untuk menceritakan masa kecilnya tapi ingin mengajak Jia mencari angin, tapi karena anak itu sedang tidak mood maka berakhirlah mereka makan angin dari kipas.
"Kamu tahu nggak Yudha,"
"Nggak tahu Tan," jawab Yudha cengengesan.
"Bentar dulu Tante belum lanjutin, waktu Jia kecil dia itu pernah makan taik cicak, bukan cuma sekali tapi tiga kali untung nggak overdosis," cerita Fannesa mengenai Jia yang waktu kecil yang kepergok makan taik cicak, entah namanya anak-anak mungkin Jia pikir itu coklat.
"Arkhh mami aib Jia jangan di umbar," teriak Jia kesal, itukan dia masih belum paham apa yang bisa di makan dan mana yang tidak, kalau sekarang mah dia nggak mungkin makan taik cicak.
"Woah anaknya doyan taik cicak yah, Jia Lo masih doyan? Kalau mau gue bisa cariin kok," celetuk Yudha menggoda Jia.
"Mami!" Wajahnya merah padam, antara kesal dan malu.
Alasan kenapa Jia tidak ingin keluar bersama Vito karena Jia menghargai perasaan Vito sebagai pacarnya, yah walaupun tidak dengan Vito.
Jia tidak ingin Vito membalikan perkataan dengan mengatakan Jia juga melakukan hal yang sama dengannya yaitu keluar bersama orang lain itu yang Jia hindari sekarang.
Disini walaupun ada Yudha tapi masih ada maminya yang mengawasi mereka jadi Vito tidak patut menaruh curiga.
"Tante tinggal dulu yah, mau masak soalnya. Kamu nggak usah pulang disini aja sekaligus makan malam bareng," ajak Fannesa, dengan Yudha rumah terasa lebih ceria dengan candaannya, beda dengan Jia yang candaannya begitu garing.
"Kalau Yudha sih mau aja, cuma nggak tau Jia mungkin terganggu dengan adanya Yudha disini," ucap Yudha sambil melirik Jia.
"Halah nggak usah dipikirin anak itu, dia pasti nggak terganggu."
Sebenarnya Jia sama sekali tidak terganggu dengan keberadaan Yudha tapi jelas-jelas kalau tetangganya alias Vito pasti terganggu dengan hal itu.
"Mending kamu bantuin mami kamu masak," saran Yudha, dia baru tahu kalau dirumah Jia tidak ada pembantu rumah tangga semua dilakukan oleh Fannesa sendiri.
"Nggak nanti kena omel, kalau Lo berminat silahkan," jawab Jia dan kembali memasukan keripik kaca.
"Yaudah gue bantuin, sekaligus ambil hati calon mertua." ucap Yudha lalu berjalan ke dapur membantu Fannesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Idola Ku
Humor"udah makan?" tanya nya dengan pelan sambil merapikan baju nya "belum" "kok belum?" "nggak bisa masak?" orang itu tampak terkejut mengetahui fakta bahwa Jia tidak bisa masak "lahh nanti suami kamu, mau kasih makan apa kalau kamu nggak bisa masak" "k...