chapter 6

162 32 0
                                    

Haii, kembali lagi, update subuh nggak papa kan? Hehehe

Jangan lupa vote dan komen yah

H A P P Y  R E A D I N G✨













"Vito nggak ada akhlak!"

Masih terlalu pagi untuk mengumpat orang, tapi Jia tidak perduli. Seandainya Vito tidak ninggalin dia ke kampus mungkin dia tidak seperti sekarang yang kelimpungan mencari angkutan yang lewat, pesan grab? Hp nya sudah koid karena semalam dia bergadang hanya untuk membaca wattpad.

Jia tertegun, melihat seseorang yang terbalut jaket hitam, serta celana jeans memberhentikan motornya tepat di hadapannya, Jia seolah terhipnotis dengan style cowok ini seperti bad boy yang ada di cerita wattpad.

Cowok itu membuka helm nya, Jia yang tadinya menanti-nanti dengan semangat ingin melihat wajah orang itu namun sekarang tidak lagi setelah helm yang di kepala cowok itu terlepas.

"Emang ya, jodoh nggak akan kemana," celetuknya, sambil mencoel dagu Jia membuat Jia semakin risih.

"Apaan sih, jodoh-jodoh!" cibir Jia dengan kesal.

"Mau ke kampus? Yaudah bareng gue aja, Abang Yudha siap anterin."

Jia tampak memikirkan tawaran dari Yudha, kalau dia tolak pasti dia akan terlambat, Jia takut untuk menerima tawaran Yudha karena melihat wajah Yudha yang seperti pedofil membuat Jia was-was bagaimana nanti jika dia terima Yudha membawanya ke semak-semak untuk mencari kedondong.

"Gue nggak bakal bawa ke semak-semak kok, ke hotel aja deh kalau mau?" ucap Yudha seolah tau dengan jalan pikir Jia.

"Ngapain ke hotel?"

"Gue jadiin lo cleaning servis, biar di gaji dapat duit, kan bagus buat di pakai jajan."

Jia memajukan badannya, berniat ingin memukul Yudha namun sebelum Jia melayangkan pukulan Yudha terlebih dahulu menahannya.

"Jangan kdpt dong!"

"Kdpt apa? Yang ada kdrt kalau ngomong suka typo!" cibir Jia.

"Kdpt, kekerasan dalam pendekatan, masih juga masa pendekatan kamu udah kasar euy. Tapi nggak papa aku suka kok Ama yang ganas."

"Jadi ke kampus nggak nih?"tanya Jia, semakin meladeni Yudha waktu yang termakan semakin banyak.

"Jadi dong, sini aku pakaikan helm."

Yudha menarik tangan Jia, memakai helm di kepala Jia secara hati-hati takut rambut Jia berantakan yahh walaupun nantinya pas saat di buka akan mengembang tapi setidaknya berusaha lah dulu di awal.

Jia bersiap-siap naik di bantu oleh Yudha, Yudha terkekeh melihat Jia yang tidak bisa naik ke motornya terpaksa Yudha harus turun tangan.

Saat akan menjalankan motornya tiba-tiba seseorang memanggil.

"Yudha anak pungut! Kok gue di tinggal!" teriak Rizky teman seangkatannya, Rizky berlari ke arah Yudha yang sudah siap-siap menjalankan motornya.

"Anak ayam itu ngapain sih!" cibir Yudha.

Rizky mengatur nafasnya, dan langsung menabok kepala Yudha yang terlapisi helm.

"Janjian Ama gue, perginya Ama orang lain!"

memang benar semalam Yudha berjanji akan menjemput Rizky, karena baru pertama kali menjemput temannya Yudha kesasar tidak hafal dengan rumah-rumah yang ada di perumahan ini, sudah 3 kali dia berputar-putar di jalan ini tapi dia belum juga menemukan rumah Rizky, dan Rizky anak itu di telfon tidak di angkat.

Tetangga Idola KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang