Hai jangan lupa vote dan komen yah biar authornya semangat update xixixi
H A P P Y R E A D I N G ✨
Pandangan Jia teralihkan ketika melihat dua orang masuk ke kantin, mereka terlihat sangat serasi dengan perempuan yang memeluk lengan sang lelaki.
Sakit hati?
Tidak usah di tanya, seberapa kuatnya Jia tetap dia akan selemah ini jika menyangkut tentang Vito, tidak ada yang bisa di salahkan ini semua salahnya, salah karena sudah berharap lebih.
"Itu Mala?" mulut Jia gatal untuk menanyakan ini, dia penasaran dengan cewek yang bernama Mala.
Yudha membalik badannya karena sedang berhadapan dengan Jia otomatis Yudha membelakangi pintu kantin pandangan langsung tertuju kepada orang yang baru masuk lebih tepatnya kepada Mala yang menggandeng tangan Vito.
"Iya," jawabannya dengan santai, hal seperti ini tidak membuat Yudha terkejut karena pada dasarnya Yudha sudah mengetahui terlebih dahulu kalau Mala memiliki perasaan lebih kepada Vito.
Jia membuang wajahnya ketika padangan mereka bertemu, Jia malas melihat wajah Vito karena rasa sakit di hatinya akan semakin besar.
Vito pelan melepaskan rangkulan Mala di tangannya setelah melihat Jia.
Mala mendongak melihat Vito yang menatap ke arah lain, "kenapa?"
"Nggak!" jawab Vito singkat, lagi-lagi dia memergoki Jia bersama dengan Yudha, apa larangan untuk menjauhi Yudha kurang jelas di telinga Jia?
Jia semakin kesal melihat Vito yang berjalan ke arahnya di belakang Mala sibuk mengekorinya.
"Boleh gue duduk disini?" tanya Vito di depan Jia dan juga Yudha.
"Nggak!" jawab Jia dan Yudha bersamaan, karena mereka ingin makan dengan tenang tidak ingin melakukan drama.
"Makasih." bukannya pergi Vito malah mengambil tempat di samping Yudha dan langsung berhadapan dengan Jia.
"Cari tempat lain aja deh," ucap Mala jelas-jelas dia mendengar penolakan dari mulut Yudha dan cewek yang ada didepannya tapi kenapa Vito tidak memperdulikan itu.
"Disini aja, semua bangku udah ke isi," jawab Vito, yang memang sengaja tidak berniat untuk beranjak.
Jia mengedarkan pandangannya, semua sudah ke isi? Jia harus mengabarkan ini kepada kedua orang tua Vito bahwa anak mereka sudah mengalami rabun, jelas-jelas masih banyak bangku dan juga meja yang kosong.
Karena malas berdebat akhirnya Mala duduk tepat di samping Jia, sebelum itu Mala meliriknya dari atas sampai kebawah tidak ada yang spesial menurutnya, level mereka sangat beda.
"Kamu pacaran sama yudha?"
"Tidak!" bukan Jia yang menjawab dan bukan juga Yudha melainkan Vito dengan nada yang terdengar sangat kesal.
"Kok kamu yang ngejawab, emangnya kamu kenal sama dia." ucap Mala, dia terkejut ketika Vito yang menjawabnya membuatnya curiga.
"Iya," jawab Vito begitu singkat sesekali dia melirik Jia yang terus menerus menatap Yudha yang asik memakan mienya, tidak ada yang menarik dari itu, tapi kenapa Jia betah menatap anak itu.
"Kok bisa?"
"Dia teman masa kecil, sekaligus tetangga."
Mendengar perkataan Vito, Jia tersadar. Jia tersenyum kecil di mata Vito dirinya tidak lebih sebatas teman masa kecil dan juga tetangga, perkataan yang sungguh menohok hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Idola Ku
Humor"udah makan?" tanya nya dengan pelan sambil merapikan baju nya "belum" "kok belum?" "nggak bisa masak?" orang itu tampak terkejut mengetahui fakta bahwa Jia tidak bisa masak "lahh nanti suami kamu, mau kasih makan apa kalau kamu nggak bisa masak" "k...