chapter 19

71 13 6
                                    

Haii sorry banget lama update soalnya akhirnya ini lagi down banget, hehhe banyak masalah

jangan lupa vote dan komen gaes



H A P P Y   R E A D I N G



















Sudah kesekian kalinya Yudha mengeram, kekesalannya masih tersimpan ketika rencana yang sudah dia susun malam ini gagal. Bayangan wajah Jia yang kecewa terhadap Vito sudah memenuhi otaknya tapi sayang semua terhalang.

Katakan dia egois yang rela melihat hubungan seorang putus demi kebahagiaan pribadi tapi menurut Yudha Jia akan lebih bahagia Jia bersamanya.

Yudha tersadar dari lamunannya karena hp nya berbunyi, melihat nama yang tertera di layar membuatnya penasaran dan segera menggeser layar hingga panggilan tersambung.

"Kenapa?"

"..."

"Dimana?"

"..."

Tampa menjawab Yudha langsung mematikan panggilan secara sepihak tanpa, dia hanya bisa geleng-geleng kepala tidak habis pikir dengan jalan pemikiran orang di seberang sana.

***

Malam yang begitu dingin, di temani suara jangkrik yang mengalun serta akang somay, Jia dan Vito sedang asik Kasmaran di taman tak jauh dari rumah mereka.

Tak banyak orang yang berada di taman ini, mungkin karena ini malam Sabtu. Jia dan Vito saja hanya datang untuk makan somay.

"Jangan banyak-banyak sambalnya!" tegur Vito yang melihat Jia akan menuangkan sambal ke piring somaynya lagi. Lihat saja somay itu bukan lagi di lumuri sambal kacang tapi sambal cabe.

"Cuma dikit kok!"

Sebelum Jia semakin tak tahu diri dengan cepat Vito menyambar botol sambal dari tangannya, perbuatan Vito mengundang kekesalan Jia.

"Udah ahh nggak jadi makan." Jia mendorong piring somay kesal karena kemauannya tidak di turuti.

"Itu somay kamu udah banyak banget sambalnya Jia, nanti sakit perut loh."

"Aduh lihat kalian mang jadi ingat masa dulu!"

Jia dan Vito secara bersamaan menatap ke arah akang somay yang sedang senyum-senyum sendiri sebisa mungkin mereka menahan tawanya mungkin si akang lagi flashback tempo dulu waktu masih muda kali.

Setelah berbacot ria akhirnya Vito menyerah dan membiarkan Jia makan somay yang tingkat kepedasannya tak bisa di pungkiri.

"Mau kemana?" tanya Vito melihat Jia yang hendak bangkit dari tempat duduk.

"Mau ngambil tissue." kebetulan di meja yang mereka tempati tidak ada tissue hanya sisa tempatnya saja.

Jia berjalan ke meja yang tak jauh dari tempat duduknya, ketika mengambil tissue pandangan Jia tidak sengaja menangkap seseorang yang sedang berdiri tepat di bawah lampu taman.

Jia menajamkan penglihatannya, orang itu membelakanginya jadi Jia tidak bisa melihat wajahnya tapi dari jaketnya seperti tidak asing bagi Jia.

Tepat saat orang itu berbalik akhirnya Jia bisa melihat wajahnya benar dugaannya orang itu tak asing.

Jia langsung belari ke arah Vito untuk memberi tahu kepada Vito karena Jia merasa ada yang aneh dengan Yudha tadi, dia seperti gelisah menunggu seseorang.

Tetangga Idola KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang