chapter 16

80 21 6
                                    

Haii kita bertemu kembali, jangan lupa vote yahh

Share cerita ini ke teman-teman kalian

H A P P Y  R E A D I N G






Mood Jia seketika down melihat siapa tamu yang barusan datang, tamu yang tak di undangnya namun di undang Vito.

Setelah mereka pulang, Vito meminta Mala datang untuk sekedar membantu, tapi setibanya di sini mereka berdua malah meninggalkan Jia yang mengerjakan semuanya.

"Vito stop!"

Wajah Jia semakin kesal melihat mereka berdua yang mencolek-colek kue ulangtahun, dia sempat menegur namun apa respon Vito, Vito malahan menyuruhnya untuk memesan lagi.

"Vito bantuin!" teriak Jia, dia sedang memasang tulisan selamat ulang tahun dan itu sangat tinggi tidak bisa di jangkau.

Vito langsung berlari ke arah Jia, mengangkat tubuh Jia agar dia bisa lebih mudah memasangkan kertas ucapan itu. Sementara Mala memasang wajah cemberut ketika Vito dekat dengan tetangganya

Setelah selesai Vito kembali menurunkan Jia, dan berjalan ke arah Mala, rasanya Jia ingin pulang dan pergi menemui Yudha.

"Aku bantuin dia ya?" sejujurnya sejak dia datang kemari dia hanya duduk melihati Vito dan tetangganya mengatur dekorasi, dan dia tidak enak hati.

"Nggak usah! Kamu nggak boleh kecapean!" larangan dari Vito membuat Mala bungkam, dalam hatinya dia tertawa senang apalagi melihat wajah Jia yang hampir jatuh ketanah.

"Alvito bajingan Sanjaya, bisa-bisanya dia nggak ngebolehin Mala kerja, sementara gue hadehh!" cibir Jia pelan yang mungkin tidak terdengar sampai ke telinga dua manusia itu.

Semuanya sudah 80 persen tinggal mengatur beberapa barang semua akan selesai, dan semua ini di buat Jia tanpa campur tangan siapapun. Vito? dia hanya sibuk melihat dan melarang Mala.

"Jia."

"Hmm!"

Vito tiba-tiba datang menghampiri Jia.

"Mala risih poninya ketiup angin terus, aku boleh pinjam jepitan rambut kamu nggak?"

"Nggak!" tolak Jia mentah-mentah, sialan waktu bersama Vito sudah dia ambil dan sekarang jepitan ini lagi, apa kalian pikir Jia akan berbaik hati? Tentu saja tidak.

"Kok kamu jadi pelit!" ucap Vito heran dengan Jia yang tiba-tiba menjadi pelit, padahal dia hanya meminjam jepitan saja.

"Noh ambil!" bukannya memberikan jepitan di rambutnya Jia malah mengasih jepitan baju yang berada di sampingnya.

Melihat apa yang barusan di kasih Jia Vito langsung membuangnya ke sembarang arah membuat jepitan itu hancur berkeping-keping.

"Maksud kamu apa Jia? Aku minta baik-baik ya!" nada suara Vito meninggi terdengar seperti membentak. Vito sadar dengan suaranya namun sikap Jia membuat dia tidak bisa mengontrolnya lagi.

"Ini jepitan aku! punya aku, ya hak aku lah kalau nggak mau kasih pinjam!" balas Jia yang nada suaranya tak kalah dengan Vito.

Mala menyungging kan senyuman, inilah yang dia tunggu-tunggu, Vito dan tetangganya yang sok kecantikan itu berkelahi seperti ini.

Setelah Vito amati ternyata jepitan itu, adalah jepitan yang di berikan Yudha.

"Ohh jadi jepitan ini spesial gitu? Barang secuil dari Yudha begitu spesial menurut kamu." Vito berdecih, pantesan saja Jia tidak meminjamkan jepitan itu.

Tetangga Idola KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang