chapter 15

105 22 2
                                    


Sorry banget nihh baru update soalnya lagi sibuk ujian huhuhu ini pun ngetiknya jam 12, tugas numpuk catatan pun numpuk hedehh. Sabar Yee selesai ujian pokoknya rajin up

Btw ujiannya udah kelar ya👍🏻

Jangan lupa vote dan komen

Share juga cerita ini ke teman-teman

H A P P Y  R E A D I N G ✨














Rasanya Jia ingin menguburkan dirinya sendiri, bayangkan saja Vito selalu menerornya meminta jawaban atas ajakannya waktu itu, dia pikir otak Jia bisa langsung setuju gitu.

Jia masih bingung dengan perasaannya terhadap Vito, karena sikap Vito yang tidak bisa memprioritaskan antara dirinya dan juga Mala membuat Jia semakin gusar, namun di lain sisi Jia tidak bisa membohongi perasaannya yang sepenuhnya masih terselip nama Vito.

"Jia Vito udah nungguin!"

Sudah 25 kali maminya terus memanggilnya padahal ini masih pagi, sangat pagi sekalih mata Jia masih ingin terpejam karena dia baru tidur jam tiga dini hari dan sekarang lihatlah dia di bangunkan jam lima.

"Jia!" Vito memanggil nama Jia dari luar, ingin membuka langsung pintu ini namun Vito tidak ingin mendengar omelan di pagi hari.

"Lima menit lagi Vit!" Jia semakin membenamkan wajahnya di bantal empuknya tidak ada pulau sahabat-sahabat karena Jia begitu mengurus ranjangnya beserta bantalnya juga.

"Udah sepuluh kali loh lima menitnya."

"Aku nggak ada jadwal hari ini." ucap Jia terlihat gusar, jam tidurnya di ganggu lagi padahal dia begadang semalaman karena Jia pikir besok kelasnya kosong jadi tidak ada salahnya untuk dia tidur seharian.

"Kamu lupa janji kamu," Vito terlihat sabar menghadapi Jia yang super ngaret ini.

Jia mengubah posisinya menjadi duduk menyandar di sandaran ranjang, dia tampak terdiam memikirkan janji yang telah dia buat dengan Vito.

"Janji apaan? Nggak ada jangan ngarang deh." Jia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan mata yang masih terpejam. Menunggu sisa-sisa kesadaran yang belum terkumpul penuh.

"Aku masuk yah?" Vito meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke kamar Jia.

"Hmm!" Jia bergumam untuk menjawab Vito, aneh biasanya juga langsung trobos.

Saat membuka pintu hal pertama kali yang Vito lihat adalah wajah bangun tidur Jia yang begitu menggemaskan, dengan mata yang masih tertutup dan juga rambut yang berantakan Jia masih terlihat begitu cantik.

Vito melangkah mendekat ke arah ranjang Jia, lalu tangannya terulur merapikan rambut Jia yang masih berantakan.

Vito memajukan badannya mendekatkan bibirnya ke telinga Jia dan membisikkan sesuatu.

"Astaga aku lupa!" Jia langsung membelalakkan matanya dan bangkit berlari mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandinya.

Vito yang melihat itu hanya tertawa, apalagi melihat Jia yang hampir jatuh karena tidak sengaja menginjak barang yang berserakan di lantai.

Tetangga Idola KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang