Jangan lupa vote dan komen wehh, biar authornya semangat update kalau rame komen insyaallah double up tapi nggak janji.
H A P P Y R E A D I N G ✨
Beberapa hari ini ada yang aneh menurut Vito, dirinya tidak lagi melihat Jia yang dulu sekarang Jia benar-benar berubah. jarak di antara mereka berdua sangat jauh. Dan itu membuat hari-hari begitu kacau.
Jia tak seperti Jia yang dulu yang tidak pernah absen mampir ke rumahnya dan menanyakan keadaannya, sekarang hanya tersisa Jia yang menghindarinya ketika Vito ingin mengajak berbicara. Yang patut di per salahkan dalam hubungannya dan Jia yang semakin menjauh adalah.
Yudha.
Ya karena cowok itu Jia berubah, Vito merasa asing dengan sosok Jia yang sekarang. Hari ini dia berniat menghampiri Jia walaupun mendapat seribu penolakan.
"Gue bakal singkirkan Lo dari hidup Jia!"
***
Setelah kejadian penolakan bukan merenggang hubungannya dengan Yudha malah semakin membaik dan Jia baru sadar kebahagiaannya tidak selamanya tentang Vito, dengan Yudha pun Jia tau arti kebahagiaan.
"Lo tau nggak? Dulu gue pernah beli mainan banyak banget, terus gue jual kembali, yang tadinya gue beli seribu dua, gue jual dua ribu sebiji."
Mendengar cerita Yudha tawa Jia kembali menggelegar perutnya bahkan sudah sakit akibat ketawa berlebihan.
"Aduh kok Lo bisa punya ide kek gitu?"
Ya heran aja, Yudha yang Jia tau terlahir dari keluarga yang bisa di katakan cukup untuk memenuhi semua kebutuhannya tanpa adanya kekurangan, tapi kenapa masa kecilnya sangat-sangat membagongkan.
"Nggak tau kadang nih otak suka random kalau ngasih ide, tapi gue sekali doang jualannya soal ketahuan abang-abang gue di marahin!" kenangan masa kecil yang tidak akan Yudha lupakan dirinya kecil sangat-sangat bandel bahkan ibunya ada niat untuk membuangnya di jalanan tapi di urungkan melihat wajah tampan anaknya.
Ruangan itu di penuhi canda tawa Jia dan Yudha, saking asiknya mengobrol mereka sampai lupa waktu, beruntung mama Yudha nggak cariin anaknya.
"Gantian, sekarang Lo lagi yang ceritain masa kecil Lo, gue pengen dengar," Yudha mengatur tubuhnya menopang dagu sambil menatap mata Jia.
"Nggak ada yang spesial sih, gue cuma sering buntutin Vito main kelereng."
Masa kecil Jia hanya tentang Vito, jika Vito bermain dia ikut jika Vito akan makan dia juga akan pulang makan, tidak ada yang menarik untuk di ceritakan.
Yudha mengangguk paham, "ohh gitu, berarti Lo Ama Vito dekat banget?"
"Hmm." Jia hanya menjawabnya dengan bergumam "nggak usah bahas Vito."
Gelagat Jia semakin aneh jika Yudha mulai menyinggung nama Vito, sejujurnya dia penasaran dengan hubungan Jia dan Vito tapi dia hanya orang yang baru kenal belum cukup lama dengan Jia jadi untuk sekarang dia tidak akan ikut campur dalam urusan pribadi Jia.
"Temani gue ke suatu tempat dong," Jia teringat seseorang yang belakangan ini tidak dia kunjungi jadi dia berniat mengajak Yudha kesana sekaligus untuk memperkenalkan Yudha, orang itu pasti suka jika kedatangan cogan.
"Kemana?" tanya Yudha penasaran.
"Ikut aja."
***
Yudha terpaku, Jia mengajaknya ke kuburan apa tidak salah? tadi selama di perjalanan Yudha sudah menebak kalau Jia mengajaknya ke suatu tempat rahasia ternyata tebakan Yudha salah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Idola Ku
Humor"udah makan?" tanya nya dengan pelan sambil merapikan baju nya "belum" "kok belum?" "nggak bisa masak?" orang itu tampak terkejut mengetahui fakta bahwa Jia tidak bisa masak "lahh nanti suami kamu, mau kasih makan apa kalau kamu nggak bisa masak" "k...