0.1

1.1K 101 3
                                    

Kanaya, gadis cantik berambut panjang yang merantau untuk mengapai mimpinya.

Kanaya meletakkan koper kedalam bagasi taksi dan mengucapkan selamat tinggal. Selama diperjalanan Kanaya hanya sibuk dengan ponsel yang dibelikan oleh Aheng, kakak laki laki Kanaya.

--

Kanaya meletakkan kopernya kedalam kamar  yang disebut kos. Ya! Kos khusus putri. Cukup besar kamar itu, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, standar.

Kanaya baru saja pindah dari rumah sang tante dan menetap ke kos khusus putri itu. Sudah hampir 2 tahun Kanaya tidak mengunjungi kota tercintanya, Jogja. Demi mengapai cita nya Kanaya pergi ke Surabaya untuk menjalani masa SMA dan mungkin  kuliah.

Kanaya merebahkan dirinya dikasur empuk berseprai polos putih tanpa bantal maupun guling.

Kanaya terjolak kaget mengingat sesuatu. Ia bergegas mencari mengobrak abrik kopernya dan mendapatkan sebuah buku tipis bewarna hitam dengan hiasan stiker dan label bertulis 'my diary'.

Buku yang tipis bewarna hitam itu adalah buku kesayangan Kanaya. Entah apa isi buku itu, tapi dimana Kanaya berada didalam tasnya selalu terdapat buku itu.

Kanaya mengusap buku itu lalu membukanya perlahan, tampak tulisan bertinta warna hitam pekat dan beberapa polaroid yang ia tempel disitu.

TING!

Massage.

Matem, sahabat Kanaya sekaligus anak dari tantenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matem, sahabat Kanaya sekaligus anak dari tantenya. Matem adalah orang paling perhatian setelah orang tua dan Aheng, Matem rela melakukan apapun agar Kanaya bisa tersenyum manis, tidak seperti Rangga.


Setelah membaca pesan dari Matem, Kanaya memutuskan untuk mengakhiri hari itu dengan tidur. Tidur nyenyak, Kanaya.

--

Segitu dulu chap 0.1 selanjutnya lila usahakan untuk lebih panjang.

• 4 April 2021
15.42 WIB
~lila.

Lost Fighter | Dita  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang