Karena revisi chapter ini jadi super panjang, enjoy ya!
--
Kanaya berjalan menyusuri gedung kampus
mencari temannya yang menjanjikan makan bersama kemarin. Kanaya berjalan menuju taman belakang kampus, biasanya Cleon berada disana, khusus waktu makan siang.Benar dugaan Kanaya, ia melihat Cleon sedang menanggapi beberapa mahasiswi yang mengelilinginya. Mungkin meminta foto bersama atau sekedar meminta nomor telepon. Kanaya menghampiri temannya dan menepuk pundak Cleon.
"Jadi gak nih?" tanya Kanaya memastikan, ia tak mau berekspetasi lebih dengan ajakan Cleon kemarin.
"Ayok!" Cleon bangkit dari tempat duduknya lalu mengucapkan pamit kepada dua mahasiswi yang ada di sebelahnya.
Cleon menggandeng tangan Kanaya menuju tempat parkir motor Cleon. Cleon melihat ke sekitar mencari keberadaan seseorang.
"Nyari siapa?" tanya Kanaya saat melihat Cleon kebingungan.
"Matem, gue perlu izin dia dulu gak?" tanya Cleon memastikan. Setau nya, Matem adalah kakak Kanaya.
Kanaya terkekeh, "Halah, gausah lah. Santai aja." ucap Kanaya sembari menepuk pundak Cleon.
"Oh gitu? Yaudah deh. Nih." ucap Cleon sembari memberikan sebuah helm bewarna hitam.
Setelah sudah siap menggunakan alat keselamatan, Kanaya naik ke atas motor Cleon. Perlahan mereka berdua mulai meninggalkan kampus untuk menuju tempat makan yang Cleon maksud.
Cleon dan Kanaya menempatkan diri ke meja yang sudah Cleon pesan kemarin malam. Kemudian, mereka memesan beberapa menu melalui saran sang pelayanan yang melayani mereka. Pelayan itu pergi setelah menerima beberapa pesanan dari Kanaya dan Cleon.
"Lo masih sama Rangga?" tanya Cleon setelah melihat pelayan itu pergi dari hadapannya.
"Hah? Lo tau darimana?" tanya Kanaya kebingungan.
"Hanung, gue nanya semua hal tentang lo." jawab Cleon.
"Kenapa lo penasaran banget sama gue?" tanya Kanaya mulai mencurigai lawan bicaranya, mana mungkin ada teman yang se penasaran itu dengan temannya kecuali kalau menyimpan rasa.
"Lain kali lo bakal tau." balas Cleon membela diri.
Beberapa menit berlalu, satu persatu hidangan mulai diletakkan di atas meja Kanaya dan Cleon. Kanaya menatap hidangan yang ada di hadapannya. "Lo gila? Ini banyak banget." ucap Kanaya tak percaya.
"Udah gapapa, nanti kalau gak habis bungkus aja." balas Cleon dengan sangat enteng.
Kanaya dan Cleon akhirnya menikmati hidangan yang ada di hadapan mereka. Sesekali Cleon juga menyuapi Kanaya dengan menu hidangan yang ia pilih. Kanaya sangat menikmati makan siang bersama Cleon hari ini, ia sangat merindukan kebersamaan nya dengan Cleon. Walau mereka sudah belasan tahun tak bertemu, bukan berarti mereka melupakan segala kenangan yang pernah mereka alami bersama. Sedari tadi, Cleon hanya membahas masa kecil mereka berdua, hal itu membuat Kanaya terbahak-bahak, mengingat dirinya dulu masih sangat polos sampai Cleon menjahili nya.
"Hahaha! Dulu gue seneng banget kalau nipu lo, nay!" ucap Cleon mengingat kenangan masa kecil mereka.
Kanaya mendengus kesal, "Iya deh iya! Suka suka lu!" jawab Kanaya dengan kesal.
Cleon mengulurkan tangannya mendekati bagian wajah Kanaya, ia mencubit pipi Kanaya. "Tu kan! Kalau habis di jailin ngambeknya lucu!" ucap Cleon sembari mencubit pipi Kanaya dengan puas.
"Menggirin tangan lo dari wajah gue! Kotor!" ucap Kanaya menghempaskan jari jemari Cleon yang menyentuh bagian wajahnya.
Cleon terkekeh, "Sumpah gue nanya, lo masih sama Rangga?" tanya Cleon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Fighter | Dita [REVISI]
FanficKetika takdir bertindak, semua akan terlaksana tanpa terkecuali, termasuk kepulangan sang benang raja yang menghiasi kalbu. "Kau bagaikan benang raja yang datang hanya untuk sementara namun menghias semua dan pergi meninggalkan renjana yang membekas...