Suara nyaring membangunkan Kanaya,ia terjolak kaget dan bergegas mematikan alaram disebelahnya,Kanaya mengusap matanya dan beranjak mandi untuk bergegas pergi kekampusnya.
Kanaya merapikan semua piring dan gelas untuk Aheng, Kanaya mengambilkan secentong nasi untuk Aheng dan tersenyum,"sarapan dihabisin ya ko."
Aheng mengangguk.
Kanaya berjalan kearah dapur mengambil air minum untuk Aheng, Kanaya meletakkan gelas dihadapan Aheng. Aheng berdiri menatap yang adik,"nay,koko berangkat ya."ucap nya mengelus surai rambut sang adik.
Kanaya mengangguk lalu mengecup pipi Aheng di iringi kekehan.
Aheng terdiam membiarkan Kanaya mengecup pipi nya, "ada ada aja."
--
"Pagi!"
"Naya,pagi"
Kanaya tersenyum dan membalas sapaan beberapa mahasiswa lain,sudah pantas Kanaya populer dikampusnya,bagaimana tidak?setelah sempat menjabat menjadi wakil ketua departemen humas di Hima Kanaya lebih sering dikenal dan mengenal banyak orang baru,alasan kedua tentu karena Cleon yang menjadi sahabatnya.
Kanaya meletakkan tasnya diatas meja dan merogoh tasnya demi mengambil ponsel nya.
TING!
Message
Bujang kuh
Nay,udah dikelas?Kanaya
Udah,kenapa?Bujang kuh
Aku otw ya
ReadKelas pertama telah usai,Kanaya mengemasi barang barang nya kedalam tas dan berlari kecil mengejar Matem.
"Matem!"
Matem berbalik, "yow?"
Kanaya merogoh tas nya mengambil sebuah kotak dan menyerahkan kearah Matem, "Brownies buat ibuk dari Naya."
Matem meraih kotak dari Kanaya, "buatan lo??"
Kanaya mengangguk, "yaudah gue nyusul Rangga dulu,bye!"ucap Kanaya meninggalkan Matem.
Kanaya berjalan mencari keberadaan kekasih nya,ia mencari ke taman,kantin bahkan perpustakaan tapi sama saja,tidak ada.Kanaya mendengus kesal lalu mendudukkan badan nya di atas kursi ditaman kampus.
Rangga berlari mendekati Kanaya dan menepuk pundak Kanaya, Kanaya mengalihkan pandangan nya kearah tepukan,terdapat Rangga yang menggegam sebuah kotak makan yang entah apa isinya.
"Maaf,kamu nyariin aku ya?"
Kanaya mengangguk, "dari mana aja?"ucap Kanaya dengan nada yang sedikit meninggi.
Rangga menelan ludah nya perlahan, "habis dari perpus nyari buku,nay."
"Diperpus gak ada."
Rangga terdiam sedikit kebingungan, "tadi aku di rak belak--"
"Cih.terserah kamu,aku pulang."final Kanaya meninggalkan Rangga.
Rangga yang panik berlari mengejar Kanaya,tapi tidak sempat mahasiswi telah menghalangi jalan Rangga untuk mengejar Kanaya,sial,umpatnya.
Kanaya melepas helm itu dan menyerahkan selembar uang dan masuk kedalam rumah dengan mood seperti biasa,tidak marah.Hanya saja Kanaya sedang merasa lelah,tapi sang kekasih malah pergi entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Fighter | Dita [REVISI]
Fiksi PenggemarKetika takdir bertindak, semua akan terlaksana tanpa terkecuali, termasuk kepulangan sang benang raja yang menghiasi kalbu. "Kau bagaikan benang raja yang datang hanya untuk sementara namun menghias semua dan pergi meninggalkan renjana yang membekas...