1.6

217 62 14
                                    

Kanaya membuka mata setelah tujuh jam ia habiskan untuk tidur menunggu pergantian hari. Kanaya merapikan ranjangnya yang berantakan dan bersiap menuju kampus. Hari ini ia mengambil kelas pagi dan siang.

Resonansi angin menerbangkan helai ke helai rambut Kanaya, ia berjalan memasuki area kampus setelah tiga puluh menit ia habiskan di perjalanan. Terdengar sorak sorai mahasiswa di area taman yang tak jauh dari Kanaya saat ini, samar samar Kanaya mendengar banyak mahasiswa meneriakkan nama 'Cleon' disana. Kanaya sering mendengar nama itu, tapi ia belum pernah bertemu orang itu. Kanaya acuh dengan mahasiswa yang berkerumun itu, ia tak peduli siapa Cleon itu, toh dia juga manusia biasa.

"Halo, Kanaya kan?" seseorang menepuk pundak Kanaya tiba-tiba.

Kanaya mengalihkan pandangannya ke arah suara. Seorang bujang berada di hadapannya, dengan pakaian serba hitam membuat Kanaya terkejut. Ia tak pernah melihat bujang ini sebelumnya, tapi wajahnya tampak tak asing di mata Kanaya. "Iya, saya Kanaya, dengan siapa ya?" tanya Kanaya sedikit kebingungan mengingat seseorang yang berada di hadapannya.

"Lo beneran lupa sama gue, nay?" tanya bujang itu.

Kanaya menggaruk kepalanya, sumpah orang ini benar benar kenal Kanaya, tapi Kanaya tak dapat mengingat siapa orang ini. "Sorry, gue lupa. Lo siapa?" tanya Kanaya setelah beradu dengan ingatannya.

"Gue Cleon," ucap bujang yang memperkenalkan dirinya sebagai Cleon. Cleon mengambil tangan Kanaya untuk bersalaman dengannya.

Butuh beberapa detik untuk mengingat sosok Cleon. Sampai pada akhirnya Kanaya mengingat sesuatu, "LO CLEON? SEJAK KAPAN LO DISINI?" tanya Kanaya dengan sedikit terkejut dan penuh semangat.

Cleon Maharsa. Seorang remaja laki-laki yang lahir di kota istimewa, Yogyakarta, dan besar di Negeri China. Dulu saat masih kecil mereka sering bermain bersama di Yogyakarta, sampai Cleon memutuskan untuk kembali ke China demi menempuh pendidikan yang jauh lebih baik. Walau terpaut jarak ribuan kilometer bukan berarti mereka harus lost contact, Cleon dan Kanaya tetap berkomunikasi lewat aplikasi atau saling mengirim surat. Dan kini sosok remaja laki-laki itu dapat Kanaya lihat setelah belasan tahun asing di matanya.

Cleon menarik tubuh Kanaya, mengkikis jarak diantara mereka berdua dan memeluk Kanaya erat. "Kangen," ucap Cleon sembari memeluk Kanaya erat.

"Lo kok gapernah ngabarin gue dalam tiga bulan ini? Gue nyariin tau!" ucap Kanaya sembari menghentakkan kaki seperti anak kecil.

Cleon melepas pelukan itu, "Gue pernah telpon lo, gue di depan rumah lo, lo nya gak keluar. Beberapa kali itu," jawab Cleon menjelaskan.

"Oalah, itu lo? Ya gue mana tau!" balas Kanaya membela diri.

Cleon terkekeh, "Gapapa, gue juga kaya penyusup gitu." balas  Cleon sembari menatap Kanaya.

Setelah pertemuan kecil, Cleon mengajak Kanaya untuk berjalan bersama menuju kelas. Banyak pasang mata yang menatap mereka berdua, khusus nya Kanaya. Rasa tak nyaman muncul setelah beberapa mahasiswi mulai membicarakan Kanaya yang berjalan beriringan dengan Cleon. Akhirnya Kanaya berjalan di belakang Cleon, membuat jarak yang lumayan jauh di antara mereka.

Cleon menatap Kanaya yang berada di belakangnya. "Sini, kok jauh jauh?" tanya Cleon sembari menatap Kanaya.

Kanaya tak menjawab, ia hanya menggerakkan bola matanya kearah samping, menunjukkan mahasiswi yang berada di sana. Cleon mengangguk paham, ia berjalan mendekati Kanaya dan menarik lengan Kanaya.

Sampai di depan kelas Kanaya, Kanaya melambaikan tangan ke arah Cleon dan akhirnya masuk kedalam kelas.

"Naya! Kamu kenal deket sama Cleon? Tadi katanya jalan bareng, cie!" ucap salah satu mahasiswi setelah melihat Kanaya menempatkan diri di kursi tepat dibelakang mahasiswi itu.

Lost Fighter | Dita  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang