Ruang BKPagi itu tampak seorang siswa sedang duduk santai di depan meja guru. Seolah tak terjadi apa-apa dengan santai dia mendengarkan ceramah dari guru tersebut.
" Kau lagi, selalu saja membuat masalah sejak awal masuk disini, apa kau tak lelah untuk sering pindah sekolah Bright, hah?! ". Ocehan guru tersebut hanya dianggap angin lalu olehnya, tak membuat siswa itu atau bisa dipanggil Bright merasa bersalah bahkan menyesali perbuatannya, dia hanya santai seolah tak mendengar apa yg guru tersebut ucapkan.
" Sudahlah kau pergi ke kelasmu, aku sudah bosan setiap hari melihat wajahmu disini ". Usir guru itu dan membuat Bright langsung pergi dari sana.
.
Bright merupakan siswa pindahan beberapa kali karena sebuah kasus kenakalan di sekolah sebelumnya. Dia sering berbuat onar dan suka mencari gara - gara di sekolah. Kemudian hanya di sekolah ini dia bisa bertahan selama ini.
Soal paras memang dia bisa dibilang sempurna. Pria dengan tubuh tinggi berisi dan berbadan atletis, juga jangan lupakan wajahnya yang terlihat tampan. Tetapi point minus nya dia suka membuat masalah dan tak khayal membuat para guru maupun kedua orang tuanya menjadi angkat tangan bahkan tidak peduli terhadapnya.
Namun mau bagaimana lagi, meskipun suka berbuat onar tapi dia kerap kali mengaharumkan nama sekolah dengan prestasi yang dia raih selama ini.
Mempunyai paras yang tampan serta terkesan sombong tak membuat dia disukai teman - teman sekelas nya, mungkin ada atau banyak yang menyukai nya karena dia terlihat keren saat dia menjadi perwakilan di tim sepak bola sekolahnya, tapi ketika di kelas maka tak ada teman yang mau untuk duduk sebangku dengan nya.
kecuali ....
" Brengsek! Selalu membandingkan aku dengan nya. Win Win Win terus yang mereka banggakan, apa aku juga kurang membawa nama harum sekolah selama ini? sial sial sial! ". Keluh Bright sambil menendang beberapa bola di hadapan nya hingga satu bola secara tak sengaja mengenai seseorang.
" Kau pasti sengaja dengan ini kan? ". Teriak seseorang ketika bola tersebut melambung mengenainya, dan yang bisa dirasakan kepalanya cukup pusing sesaat, karena tadi dia sedang duduk sambil membaca sebuah buku secara tiba - tiba sebuah bola menghantam belakang kepala nya.
Merasa mengenai seseorang membuat Bright menolehkan kepalanya ke arah pria tersebut dan seketika membuat smirk andalannya sambil membenarkan letak rambutnya sekilas.
" Well, sebenarnya aku tak sengaja dengan itu, tapi setelah melihat itu adalah kau, kurasa aku bersyukur bahwa bola itu tepat sasaran ... win ". Ujarnya sambil menampilkan wajah andalannya.
" Tapi kurasa itu memang kesengajaan mu belaka karena sepertinya kau sedang dalam mood yang jelek saat ini. Hahh biar aku tebak pasti apel pagi di ruang konseling? Apa kau kekurangan kegiatan dengan menghancurkan bola - bola itu ?
". Balas Win terkesan meremehkan Bright.Bukan hal yang baru bahwa seorang Bright membenci Win, karena baginya Win tak lebih sebagai penjilat di sekolah ini. Memang dia mempunyai banyak prestasi tiap tahun nya dengan otak encernya itu, setidaknya Bright tau ini karena terpampang banyak foto Win baik di mading atau papan untuk siswa yang paling rajin di sekolah ini dan foto Win selalu ada disana.
Win sendiri tak ambil pusing sikap Bright selama ini, karena yang dia tau Bright tak lebih dari sekedar anak brandalan sombong yang hanya bisa menghamburkan kekayaan orang tua dengan kenakalan yang dia buat selama ini.
" Tidak usah banyak bicara, apa kau mau kita bertanding sekarang? Melihat tingkahmu yang seperti ini aku meragukan kalau kau bisa bermain sepak bola dengan benar. Lebih baik kau duduk bersama teman wanita bermain ular tangga saja "
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC BRI! [END ✓]
General FictionHanya kisah bagaimana Bright & Win memulai persahabatan dan juga cintanya . " kau tidak punya teman bukan disini ? , baiklah aku akan menjadi teman mu mulai sekarang " " BERHENTI BICARA OMONG KOSONG BRIGHT BRENGSEK " BRIGHT & WIN