Bagian 21

80 15 1
                                    

Pagi yang cukup mendung untuk hari Sabtu yang cocok digunakan untuk kegiatan horizontal body battery-saving mode untuk si tengah dan si bungsu keluarga Andaresta. Si sulung sudah sibuk untuk membantu bunda membuka cafe di cabang lain yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

"Kak tumben banget lo cosplay jadi putri solo kaya gue?" tanya si bungsu duduk di atas bed dengan ukuran yang cukup besar untuk ia dan kakak tengahnya.

Chaeyeon tidak menjawab dan makin menarik selimutnya ke atas membungkus tubuhnya yang kedinginan karena udara dingin pagi hari ditambah dengan cuaca yang mendung dan angin yang daritadi berhembus menusuk melewati celah-celah jendela. "Chaer, bikinin mie rebus dong" ucap Chaeyeon dari balik selimutnya.

"Males ah kak" jawab Chaeryeong sibuk memainkan ponselnya, melihat barang yang sudah ia incar dari salah satu toko online langganannya ternyata sudah sold out. "IH ANJRIT" ucapnya lagi dengan berteriak.

"Kenapa sih lo? gue mau tidur, kalo gamau bikinin mie rebus yaudah, nggak usah pake ngumpat gitu dong, ngeselin banget sih lo" omel Chaeyeon pada adik bungsunya.

Chaeryeong mengerutkan keningnya melihat Chaeyeon yang sudah membelakanginya, "lah ko ngamok?" batin Chaeryeong, diam diam ia beranjak dari kamar kakaknya. Menuju dapur untuk mencari cemilan untuk ia santap pagi ini.

"Dek"

Chaeryeong menoleh ke arah suara yang memanggilnya, tersenyum kemudian setelah ia melihat sosok bundanya dari arah ruang tamu, "bunda bukannya udah berangkat kerja?" tanyanya pada bundanya.

"Iya ini bunda ada kelupaan bawa sesuatu, bunda ke kamar sebentar ya"

Chaeryeong mengangguk, ia menemukan bungkus cemilan keripik singkong kesukaannya di kulkas. Chaeryeong mengambil dan memakannya di depan ruang keluarga sambil menyalakan televisi yang sudah ia sambungkan ke youtube.

Chaeyeon turun dari kamarnya, langsung menuju dapur berniat sama dengan Chaeryeong. Mencari cemilan yang bisa ia makan. Namun yang ia cari malah tidak ada, ia menghampiri Chaeryeong yang sedang fokus menonton acara survival yang sedang ramai. "Dek tau keripik singkong gue nggak?" tanya Chaeyeon tak santai.

"Ini?" Chaeryeong menunjukkan bungkus cemilan yang sudah habis beberapa detik lalu.

"CHAER ITU KAN PUNYA GUE" Chaeyeon berteriak, yang tentu saja membuat Chaeryeong kaget dan ikut kesal dengan kakaknya satu itu.

"Santai aja kenapa sih kak, nanti gue beliin yang baru" jawab Chaeryeong sedikit melembut.

"YA KENAPA SIH PAKE LO AMBIL, BILANG DULU KEK ATAU GIMANA, NGGAK USAH BIKIN KESEL DEH CHAER" ucap Chaeyeon makin kesal.

"YAELAH KAK CUMA SEKEDAR KERIPIK LO KENAPA SIH SENSI BANGET SAMA GUE? ADA MASALAH APA LO SAMA GUE?" Chaeryeong berdiri menunjuk Chaeyeon, tak terima dengan kakaknya yang memarahinya tanpa alasan.

Bunda yang baru saja keluar dari kamarnya terkejut karena dua putrinya yang sudah sama-sama berdiri dan menunjukkan emosinya masing-masing, seakan tak ingat bahwa mereka masih sedarah.

"Ada apa ini?" tanya bunda membuat keduanya diam. "Chaeyeon Chaeryeong jawab bunda, kenapa? Kenapa pada emosi kaya gitu?"

"Kak Vina nih bun, masa cuma gara-gara keripik dia ngamuk-ngamuk gitu" jawab Chaeryeong menatap Chaeyeon tak suka.

"Vani! Lo tuh–" sudah menjadi kebiasaan si dua kakak beradik hampir kembar kalau sedang kesal ya memanggil nama masa kecil masing-masing.

"Udah udah kenapa sih berantem berantem gini? Chaeyeon udah jangan marah marah sama adek, minta maaf. Adek juga besok besok kalau mau ambil sesuatu yang bukan miliknya sendiri, izin dulu, minta maaf juga sama kakak" ucap bunda melerai keduanya. Chaeyeon dan Chaeryeong saling menjabat tangan dan memeluk. Diam-diam Chaeyeon menangis, membuat Chaeryeong menjadi tidak enak.

love me harder - lee chaeyeon ft. cho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang