Bagian 9 - flashback

185 30 7
                                    

Disinilah Seungyoun, duduk di pojok cafe dengan pemandangan beberapa kendaraan yang berlalu-lalang, ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok yang menyala dan bungkusnya yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Terdiam dan seakan larut dalam pikirannya sendiri, dan tak peduli dengan sekitarnya. Teringat kejadian beberapa minggu lalu tentu saja membuat Seungyoun khawatir, bagaimana keadaan gadis sekolah menengah pertama yang masih polos dan mau saja percaya dengan Seungyoun.

Tentu saja dia khawatir, meskipun ia tak mengenal gadis itu, tetap saja kalau perempuan tetaplah perempuan. Bukan tipe Seungyoun untuk menyakiti perempuan baik secara fisik maupun batin, meskipun kadang ia tak sadar telah membuat beberapa perempuan yang tersakiti oleh dirinya meskipun bukan melalui kekerasan fisik.

Duduk sendiri di ruang khusus bagi perokok di cafe itu membuat Seungyoun bosan, apalagi sekarang ia harus menunggu Joy sendirian. Entah rencana apa lagi yang akan dilakukan perempuan itu.

Seungyoun tersadar ketika mendapati Joy turun dari motor seorang driver ojek online yang Joy naiki. Seungyoun melambaikan tangan tanda memberitahu kehadiran nya.

"Bantu aku, Youn" ucap Joy.

"Apalagi kali ini? Kalo kamu mau aku kerjasama buat nyakitin cewek itu aku nggak akan mau Joy" sanggah Seungyoun.

"Kamu lupa janji kamu?"

"Joy, ini bukan masalah aku lupa janji. Kamu bilang kalo mau buktiin ke Doyoung kalo cewek itu nggak bener, tapi kenapa disini jatuhnya kamu yang nggak bener?" sarkas Seungyoun. Pemuda itu tidak peduli lagi, saat ini yang ia inginkan Joy sadar dan tidak meneruskan pikiran buruknya.

"Tapi Youn, dia emang nggak pantas buat Doyoung!"

"Lalu kamu pikir kamu pantas untuk Doyoung? Kalo kamu pikir kamu pantas, Doyoung nggak akan milih dia Joy, dia pasti milih kamu" ucap Seungyoun

"Apa kamu nggak bisa untuk lihat aku yang selalu ada dibelakang kamu? Yang dukung kamu, yang terima kamu gimanapun keadaan kamu" lanjut Seungyoun.

"Maaf Youn, aku masih suka sama Doyoung, kamu tahu sendiri kan? Bukannya kamu suka sama aku? Kalau begitu kamu bisa bantu aku untuk dapetin Doyoung kan, Youn?"

Seungyoun tak habis pikir, bagaimana bisa perempuan didepannya begitu kukuh dan bersikeras dengan ambisinya. Dia hanya membuang waktu dengan memikirkan orang lain yang bahkan tidak peduli dengannya, padahal dia memiliki Seungyoun yang tulus dan siap menerima apapun keadaannya.

"Kamu terlalu baik buat aku, Youn" ucap Joy.

"Kalo begitu, Doyoung juga terlalu baik untuk kamu, Joy" sarkas Seungyoun.

"Please, help me Youn, okay?" pinta Joy.

"Aku janji kalo kali ini gagal, aku mau berusaha buat suka sama kamu, Youn, I promise" lanjutnya.

"Tapi jangan lakuin hal gila seperti minggu lalu" jawab Seungyoun.

Joy tersenyum senang, tentu saja ia sangat senang sekarang karena ia sudah merancang segala rencana untuk mendapatkan Doyoung kali ini, benar-benar sudah matang dan diluar kepala.

"Pacar Doyoung nggak apa-apa, kan? tanya Seungyoun memastikan apakah perempuan yang beberapa hari ini membuatnya merasa bersalah itu baik-baik saja atau tidak.

"Kenapa kamu nanyain dia? Peduli apa kamu?" tanya Joy tidak suka, tentu saja tidak suka yang disukai oleh Seungyoun kan dirinya, kenapa Seungyoun begitu peduli dengan perempuan yang menjadi penghalang antara dirinya dan Doyoung?

"Cuma tanya, Joy. Jangan overthinking deh"

"Sepertinya dia nggak apa-apa, waktu itu Doyoung langsung nemuin dia gitu aja" jawab Joy seadanya.

love me harder - lee chaeyeon ft. cho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang