Bagian 6

262 39 14
                                    


"Bundaaaaaa aku udah pulaaang" teriak gadis itu tak tahu keadaan.

Suara gadis itu nampak bersemangat hingga membuat tiga orang yang sedang berbincang di dalam cafe itu menoleh pada gadis yang baru saja masuk ke cafe Andaresta itu.

Kenapa cewek itu disini? batin Seungyoun.

"Eh sayang udah pulang? Kata kak Vano
tadi kamu mau main dulu" ucap bunda Yeonjung lembut.

"Udah kok bunda, tadi cuma jajan sebentar di mcd sama temen baru nya Chaey" jawab gadis itu riang.

Chaey? Nama dia Chaey? Dia anak tante Yeonjung? gamungkin, anak tante Yeonjung kan cuma tiga, ya kali tante Yeonjung berkembang biak lagi, monolog Seungyoun dalam hatinya.

"Kamu sudah besar ya, tambah cantik. Tante sempet ga ngenalin kamu tadi" kali ini giliran mama Seungyoun yang berbicara, seperti orang yang sudah kenal lama dan sok akrab sekali mama Seungyoun ini.

"Halo tante, aku Chaeyeon, anaknya bunda Yeonjung yang paling cantik" gadis itu melemparkan senyum kepada mama Seungyoun dan tentunya pada Seungyoun juga.

Manis.

Dari luar, Seungyoun hanya tersenyum simpul, namun dalam hatinya sudah tidak karuan, kalau kata Hangyul sih ini namanya ambyar.

"Vani ga inget sama tante? Tante sedih loh kalo Vani ga inget sama tante" ucap mama Seungyoun mendramatisir

Chaeyeon bingung, darimana tante didepannya ini tau nama panggilan nya, padahal nama panggilan itu hanya untuk orang yang benar-benar dekat saja dengan Chaeyeon.

"Tante kok tau nama panggilan aku yang itu?" tanya Chaeyeon.

"Sayang, kamu masuk dulu ya sambil nungguin kakak, bunda mau ngobrol sama temen bunda dulu" ucap bunda Yeonjung.

"Siap laksanakan bunda cantik!"

Chaeyeon masuk ke area cafe yang lebih dalam, tepatnya ruang khusus untuk pemilik cafe dan tentu saja ia menuruti perkataan bunda nya untuk menunggu kakak nya.

"Seungyoun ga mau nostalgia dulu sama Vani?" tanya bunda Yeonjung.

"Iya sana kamu temu kangen dulu sama temen kecilmu, gausah malu, biasanya juga malu-maluin" dukung mama Seungyoun.

Seungyoun pun pasrah dan mengikuti perkataan dua ibu yang nampak muda meskipun kenyataannya tidak semuda itu.

Ia berjalan mencari Chaeyeon ke dalam ruang pribadi di cafe itu.

"Lo ngapain disini? Bukannya lo tadi sama bunda sama tante yang di depan? Mau ngapain lo kesini?" ucap Chaeyeon setelah menyadari kedatangan Seungyoun.

"Gue disuruh kesini"

"Ngapain? Ga bener nih pasti, lo jangan macem-macem ya! Gue teriak nih?" Chaeyeon sudah mengambil ancang-ancang untuk berteriak sekuat tenaga nya, seperti yang biasa ia lakukan ketika sedang bertengkar dengan dua saudaranya.

Tangan cekatan Seungyoun berhasil membekap mulut Chaeyeon sebelum anak itu benar-benar berteriak dan menimbulkan kekacauan.

Chaeyeon dengan tenaga kuat nya meskipun tidak sekuat tenaga Seungyoun berhasil melepaskan tangan Seungyoun dari mulutnya.

"Akhirnya lepas juga huhuhu bunda tangan dia asin" ucap Chaeyeon sambil mengelap mulutnya.

Lucu banget gue gakuat, ambyar gue ambyar.

"Udah lo diem aja, gue ga bakal ngapa ngapain lo, gue juga liat liat kali kalo mau ngapa ngapain singa" ucap Seungyoun meledek Chaeyeon.

"Ih ngeselin banget sih" Chaeyeon mengerucutkan bibirnya.

Chaeyeon menatap ke arah Seungyoun, ia heran padahal ia dan Seungyoun tidak saling mengenal namun sikap Seungyoun berhasil membuat dirinya kesal.

"Ngapain lo liatin gue? naksir?" tanya Seungyoun dengan percaya diri.

tuhkan ngeselin banget, dia kenapa sih?

"Diem aja lo, naksir beneran lo? Tau gue ganteng gausah terlalu kagum gitu" lanjut Seungyoun makin percaya diri.

"Gausah sok ganteng, lo bukan Kang Daniel!" jawab Chaeyeon ketus.

"Kang Daniel? Oh Kang Daniel jual cilok deket sekolah kita? Selera lo najis banget" tukas Seungyoun.

"Berisik lo kaya ibu hamil" balas Chaeyeon sengit.

anjing, disamaain ibu hamil, batin Seungyoun.

Mereka diam, tidak tau harus melakukan apa. Chaeyeon yang asik menjelajahi toko online pada ponsel di genggaman nya, tak jauh beda dengan Seungyoun yang sibuk dengan game online yang ia mainkan pada ponsel pintar dengan logo apel yang berada ditengah.

***


Ditempat lain namun masih tetap satu gedung yaitu di cafe Andaresta, seorang remaja laki-laki masuk dengan tampilan kasualnya.

"Bundaa!" teriak remaja laki-laki itu, meskipun tidak sekuat teriakan adiknya, tetap saja yang namanya teriak juga tetap teriak.

"Eh anak perjaka bunda udah sampe, salaman dulu sama temen bunda, sana masuk, adek udah di dalam ada temen kecil kalian loh," ucap bunda Yeonjung memberitahu.

"Temen kecil yang mana bun? Ga mungkin Luizy kan?

Bunda Yeonjung dan mama Seungyoun yang sudah tahu kebenarannya hanya tersenyum.

Jinhyuk, remaja lelaki dengan pakaian kasual itu menghampiri Chaeyeon dan satu orang lagi yang katanya teman masa kecil Jinhyuk.

Ketika sampai tepat di depan pintu, Jinhyuk kaget ketika melihat siapa orang yang dimaksud oleh bundanya itu.

Sebisa mungkin Jinhyuk berusaha tenang dan mencoba untuk berlaku seperti tidak tahu apa-apa.

"Dek?" panggil Jinhyuk pada Chaeyeon.

"Eyyo Mett!! Dateng juga kakak jamet ku ini" ucap Chaeyeon meledek, ia bahkan tidak memedulikan Seungyoun yang berada disebelah nya.

"Adek laknat lo ye" jawab Jinhyuk.

Seungyoun masih tidak dapat mencerna keadaan yang sedang terjadi. Kenapa tiba-tiba classmate baru nya ini datang? Kenapa juga dia manggil Chaeyeon adik? Mereka kakak adik? Entahlah, Seungyoun malas memikirkan nya.

"Kak ayo pulang, males gue sama ni orang gajelas" ucap Chaeyeon sambil menarik tangan Jinhyuk.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Seungyoun pelan pada Jinhyuk.




























































love me harder - lee chaeyeon ft. cho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang