Bagian 30

104 14 0
                                    

Malam ini, Seungyoun duduk di sudut cafe milik keluarga Chaeyeon yang sedang dikelola oleh Jinhyuk sambil mengisap rokoknya, menikmati nikotin yang terkandung didalamnya. Tak peduli meskipun itu berbahaya untuk kesehatannya.

Tentu saja ia tidak sendirian disana, meskipun cafe sedang sepi setidaknya masih ada tiga hingga empat orang yang masih ada didalamnya.

Selain itu, ia memang sedang menunggu temannya yang lain untuk bergabung dengannya. Seungyoun memang sengaja mengajak mereka untuk berkumpul lagi setelah beberapa waktu mereka sibuk dengan urusan masing-masing, ditambah kejadian yang terjadi diantara dirinya dan Hangyul.

Kalau bukan sekarang, kapan lagi mereka akan berkumpul mengingat tiga bulan mendatang sudah memasuki bulan untuk tes masuk universitas.

Meskipun Seungyoun begajulan begitu, ia juga masih memikirkan pendidikan dan masa depannya. Modal tampang saja tidak akan membuat manusia bisa bertahan hidup dan bersaing di dunia yang kejam seperti saat sekarang ini.

Kling.

Bunyi lonceng dari pintu cafe berbunyi, membuat Seungyoun mengedarkan netranya. Ia mengangkat tangannya untuk memberitahu posisi duduknya pada Hangyul yang baru saja datang.

"Oi Youn, udah daritadi lo nunggu?" tanya Hangyul membetulkan posisi duduknya.

"Menurut lo ae dah gimane? Ni asbak udah penuh gini"

"Tumben lo nggak barengan sama Yohan? Udah nggak ngehomo lagi lo berdua?"

"Udah khilap, gue maunya sama Chaeyeon aja"

Seungyoun yang sedang mengisap rokoknya terkejut hingga terbatuk-batuk mendengar jawaban gamblang dari Hangyul.

Masa baru pagi tadi baikan, ini mau gelut lagi, kan Seungyoun capek kalo gelut mulu, dapetin Chaeyeon susah banget. Mana saingannya temen sendiri :(

"Sans ae, gue bukan tipe cowok yang ngelanggar janji gue sendiri. Tapi kalo lo ngebolehin sih ya gue gas lagi deketin Chaeyeon" goda Hangyul lagi. Hangyul memang belum bisa mengalihkan perasaannya dari Chaeyeon, karena bisa dibilang Chaeyeon itu cinta pertama Hangyul yang terpaksa harus Hangyul relakan.

"Kalo jadi Chaeyeon sih gue udah milih Hangyul dari lama" saut Jinhyuk yang tiba-tiba bergabung dengan mereka. Ia memang sengaja menutup cafe lebih awal setelah pelanggan terakhir menyelesaikan pesanannya.

"Satu kosong" Hangyul tertawa lagi karena melihat raut panik Seungyoun.

Baru kali ini dia melihat temannya satu itu terlihat sangat panik, bahkan waktu Seungyoun menghadap guru konseling karena ketahuan bolos dari tambahan jam pelajaran saja ia sangat santai.

Mereka bertiga membahas segala hal yang bisa mereka bicarakan saat itu, tidak lagi menyangkut pautkan Chaeyeon karena tidak enak juga mau ngomongin calon pacar didepan kakaknya si calon pacar, ya kan?

Seungwoo yang baru datang langsung saja bergabung dengan mereka. Obrolan mereka kini menjadi sedikit lebih berbobot karena kehadiran Seungwoo.

Sejak Seungwoo datang, yang mereka bicarakan disana hanya mengenai bisnis, manajemen, keuangan, saham dan segala hal yang menyangkut dengan topik itu. Hangyul yang memang dasarnya sudah memantapkan hatinya untuk masuk jurusan manajemen di bangku kuliah nanti tentu sangat tertarik dengan bahasan mereka kali ini, berbeda dengan Seungyoun yang justru malah mengantuk mendengarkannya. Bagi Seungyoun, bisnis itu membosankan. Terlalu mainstream.

Padahal orang tua Seungyoun juga seorang pebisnis. Bisa dikatakan bahwa ayahnya adalah salah satu pebisnis ternama di kotanya, atau mungkin di kancah nasional. Namun karena dasarnya Seungyoun tidak suka kalau nantinya orang-orang berteman dengannya karena alasan tertentu, jika ditanya apa pekerjaan orang tuanya Seungyoun hanya akan menjawab sebagai wirausaha biasa.

love me harder - lee chaeyeon ft. cho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang