Bagian 22

73 9 4
                                    

"Udah siap?"

Chaeyeon mengangguk lemas. Jujur saja ia sedikit malas untuk keluar kalau weekend seperti ini. Tapi setidaknya dia harus benar-benar menenangkan pikirannya untuk dua hari ini.

Sebelum masuk ke mobil, Chaeyeon sempat melihat ponselnya. Ya harapan Chaeyeon setidaknya ada satu atau dua buah pesan balasan lagi dari Seungyoun. Nyatanya tidak ada. Memang benar kata orang, menunggu dan mengharapkan orang yang bahkan tidak sadar bahwa dirinya sedang diharapkan bisa menyebabkan penyakit. Penyakit hati maksudnya.

"Kak ayo masuk buruan" ucap Chaeryeong dari dalam mobil.

Chaeyeon pikir hanya ia dan Chaeryeong yang akan pergi. Namun ternyata tidak. Chaeryeong justru mengajak beberapa teman dekatnya dan juga Hangyul, Minhee dan Yohan. Untuk Yohan dan Minhee sendiri ia tidak kaget karena siapa lagi yang akan mengajak mereka berdua kalau bukan Hyewon dan Yujin? Tapi Hangyul? Kenapa Chaeryeong harus mengajak Hangyul? Ya memang sih Chaeyeon mengenal Hangyul, tapi bagi Chaeyeon, ia dan Hangyul hanya sebatas mengenal karena memang ada dalam satu organisasi yang sama dan kebetulan juga setau Chaeyeon bahwa Hangyul itu teman dekat Seungyoun.

Cukup Chaeyeon jangan nyebut nama Seungyoun lagi deh, batin Chaeyeon.

"Chaey? Kok bengong? Ayo masuk, nanti kesiangan jalanan bisa macet" ucap Hangyul dari balik kemudi.

Tujuan mereka hari ini yaitu ke Puncak. Chaeryeong sudah mengatur segala sesuatunya yang kemungkinan akan mereka lakukan disana. Mereka pergi menggunakan dua mobil, mobil pertama yaitu mobil Hangyul yang didalamnya ada Hangyul tentunya, Chaeyeon, Chaeryeong dan juga Chaewon. Mobil kedua yaitu mobil milik Yohan, didalamnya ada Yohan, Hyewon, Yujin dan Minhee.

Kedua mobil itu sudah berjalan. Suasana di mobil Yohan sangat ramai, berisik dan juga rusuh. Bagaimana tidak, Yohan dan Minhee yang asik berkaraoke ria dengan alunan musik dangdut kesukaan mereka, serta Hyewon dan Yujin yang tidak kalah heboh karena larut dalam pilihan musik Yohan dan Minhee. Sangat berbeda dengan suasana di mobil Hangyul yang kesannya lebih diam dan sangat tenang. Padahal biasanya Hangyul bisa lebih menggila daripada Yohan dan Minhee, dan juga Chaeyeon yang biasanya tidak tahu malu akan ikut bernyanyi dan bahkan sambil menari pun saat itu juga diam dan tidak berkutik sama sekali.

"Chaer, tumben lo ga ngebucin sama Wonjin?" tanya Chaewon berusaha mencairkan suasana.

"Kak Chaewon yang baik hati dan kaya raya, coba ayo dipikir kembali kalo gue ngebucin sama Wonjin, yang ada di sebelah gue sekarang mah udah ada Wonjin dan kak Chaewon kesayanganku ini gabisa ikut dong" jawab Chaeryeong memahami maksud Chaewon.

"Chaer fotoin gue kek, mau foto ala ala nih di mobil biar kek orang kaya" Chaewon menyerahkan ponselnya dan mulai memasang gayanya.

Hangyul tertawa melihat interaksi di kursi tengah mobilnya. Sesekali ia melirik Chaeyeon yang juga tersenyum tipis ketika adik dan temannya itu membuat lelucon aneh yang sulit dimengerti oleh manusia normal.

"Ngantuk ya Chaey?" tanya Hangyul, matanya masih fokus ke depan.

"Enggak Gyul" Chaeyeon tersenyum menatap Hangyul.

"Kamu ngantuk? Mau gantian nyetir?" tanya Chaeyeon serius, ia tidak tega kalau Hangyul harus menyetir selama perjalanan yang cukup memakan waktu lama. Tujuan mereka juga masih lumayan jauh.

"Emang bisa Chaey? Nggak ah, kamu sim nya nembak kan? Takut ah" goda Hangyul, refleks Chaeyeon memukul lengan Hangyul pelan. Mereka berdua tertawa kecil tanpa sadar dibelakangnya sudah memperhatikan interaksi keduanya.

Kak Cewonk
| Ngiing ngiiingg kita menjadi nyamuk sistur

Kita? lo aja deh kak, gue mah lagi chatting sama Wonjin jadi aku tidak peduli |

love me harder - lee chaeyeon ft. cho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang