8. 7 detik sial

93 10 0
                                    

"7 detik sial, 7 detik berpapasan, 7 detik saling menatap"

•••••••••••

"astaghfirullah ... Kenapa harus bertemu sama pangeran kesialan lagi, ya Allah," batin Val menggerutu ketika berpapasan dengan Elang, sorot matanya menelisik Val.

5 ... 6 ... 7 ...

Terhenti di hitungan tujuh, seseorang dari belakang Val menerobos begitu saja membuat Val menubruk dada bidang pangeran kesialan itu.

Semua perhatian tertuju kepada Val dan Elang, begitu juga dengan Erland yang berdiri di belakang Val, sungguh sial bukan? Berarti ia harus menghindari hitungan ketujuh saat bertemu dengan Elang.

Val menatap wajah Elang begitu juga sebaliknya, Val langsung mendorong tubuh Elang sehingga pria itu sedikit terhuyung ke belakang.

"Apa apaan sih! Modus ya kamu!" Gertak Val sambil bersedekap dada, Elang yang mendengar itu langsung mengernyitkan keningnya.

"Sekarang gw tanya sama lo, yang jatuh siapa? Yang nubruk siapa?" Tanya nya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Val langsung gelagapan di buatnya. "Y - ya, ya k - Kam ... Aduh! Yang salah aku, iya aku, aku salah!" Ucap Val dengan terbata bata.

Dia langsung mendorong tubuh Elang dan berjalan meninggalkan pria itu, tetapi kesialan kedua datang dia tergelincir ketika menginjak plastik berminyak, sungguh! Jika ia menemukan pelaku yang membuang sampah sembarangan ini, dia akan menggantung nya di tiang bendera.

Val sudah siap sedia untuk merasakan bagaimana rasanya bokong berciuman dengan lantai dan menahan malu, tapi ini sudah lewat sepuluh detik tetapi kenapa dia masih belum terjatuh, tunggu ... Dia langsung membuka matanya dan mengerjapkan nya beberapa kali.

Val membuka bola matanya sempurna dan melihat wajah yang tak asing, ya! Itu Elang, mengapa? Mengapa Elang menangkap tubuh nya, dan tak membiarkan nya jatuh.

Val menatap wajah tampan pria yang sedang menahan pinggulnya itu, lihatlah pahatan tuhan ini, sungguh ini sangat tampan, dia tidak munafik dan ini benar-benar tampan.

"Ekhem! Udah siap mesra mesranya?" Tanya Erland memecahkan lamunan Val. Sontak Val berdiri dan membenarkan tatanan rambutnya.

"M - makasih," ucap nya berterimakasih kemudian berjalan meninggalkan pria itu.

Val berjalan cepat meninggalkan pria itu, yang ia takutkan sekarang adalah gosip dari para siswi, dan nyinyiran pedas mereka, ia lebih takut hal itu sampai di telinga orang yang sangat menyukai Elang, ah jangan sampai.

Val mengurungkan niatnya menuju kantin, dia langsung berbelok dan berjalan ke koridor menuju perpustakaan.

Tidak! Dia tak ingin saat dirinya makan nanti, sekumpulan anak populer menghampiri dirinya dan membully nya karena kejadian itu, sungguh Val tidak ingin itu terjadi, jadilah ia memilih perpustakaan dikarenakan anak populer tidak akan kesana.

Val memasuki perpustakaan, sungguh disini sangat sunyi dikarenakan orang kesini hanya untuk belajar bukan makan, tentu saja tidak! Mana mungkin ada orang yang numpang makan di perpustakaan.

Val berjalan kearah sebuah rak yang berisi novel, dia tidak ingin belajar saat ini, dia hanya ingin membaca novel dan ia harap ada novel yang sesuai genrenya disini.

Val menelusuri tiap Rak dan berhenti di sebuah rak yang berisi penuh novel bergenre Teen fiction dan romantis, Val segera mencari novel yang menurut nya bagus, dan matanya terhenti di sebuah novel berjudul 'Swastamitha kita'

Val yang hendak mengambilnya terlonjak kaget ketika ada sebuah tangan yang juga hendak mengambilnya, Val terkesiap, dia langsung menoleh dan melihat seorang pria berperawakan tinggi dengan gigi gingsul dan berwajah tampan.

Tunggu! Val tidak asing dengan wajah nya, oh iya! Pria ini teman sepergengan Elang, tetapi Val tidak tau namanya.

"Maaf, kalo kakak mau baca, duluan aja," ucap nya mempersilahkan pria itu untuk membacanya terlebih dahulu, dan Val kapan kapan saja.

"Gausah, lo aja duluan, cowok itu harus ngalah sama cewek, dan lo pasti adek kelas kan, jadi lo aja," ucap nya sambil tersenyum manis.

"Gak usah, kakak aja duluan," ucap Val lagi.

"Gak usah, lo aja. Lagian dari tadi gw liat lo pengen baca ini kan," ucap nya memberikan novel itu kepada Val sambil tersenyum kemudian berjalan mendahului Val.

Disisi lain tampak seorang pria sedang berada di ruangan OSIS, sungguh lelah rasanya karena menjadi ketua OSIS, terlebih lagi dia harus menjadi contoh yang baik untuk seluruh penghuni sekolah.

Dia adalah Elang Adelard Walden, pria yang jarang bicara jika itu tak penting, ingin rasanya berhenti menjadi ketua OSIS, tetapi Alin lah yang mendesak nya agar menjadi ketua OSIS, dengan embel-embel 'supaya kamu gak bandel dan gak tawuran lagi'

Ya, Elang memiliki sebuah perkumpulan rahasia geng motor, dan anggota nya terdiri dari 20 orang, dan mereka adalah orang yang kepercayaan Elang. Mereka sering berkumpul saat pulang sekolah, tetapi karena tugasnya yang banyak dia harus mengundurkan pertemuan mereka, bahkan ketika anak sekolah lain mengajaknya untuk berduel, dia menolaknya karena Alin, dia sangat menyayangi Alin sebagai sahabat nya, dan ia selalu menuruti permintaan gadis itu agar dia senang.

Kriet...

Pintu terbuka memperlihatkan tiga orang pria yang merupakan sahabat dekatnya dan salah satu diantaranya adalah saudara kembarnya.

"Gila lo, lo jatuh cinta sama adek kelas  yang masih kelas sepuluh?! Pedophil, anjir!" Ujar salah satu diantara mereka yang berperawakan sedang dan bermata sipit, ia bernama Hyugo Sakamoto, pria berdarah Indonesia - Jepang.

"Tai lu! Gw baru aja liat udah bilang suka!" Ucap Erland tak terima saat Hyugo menggoda nya.

"Maca cih, kan lo Buaya darat! Hahaha," ucap nya sambil tertawa keras.

"Tai!" Umpat Erland sambil mendudukkan dirinya di sebuah kursi di ruang ketua OSIS itu.

"Ngapain lu kesini?" Tanya Elang kepada mereka bertiga.

"Anak Bina Bangsa ngajak tawuran lagi, dia bilang lo nolak mulu, pasti karena lo udah kalah," ucap Hyugo kepada Elang.

"Lang, lo kali ini harus terima ajakan mereka, lo lebih pilih Alin atau geng Lo? Kalo lo pilih Alin, lo bakal di cap penakut sama mereka, tapi kalo lo pilih kita, lo bisa buktiin ke mereka kalo lo itu gak penakut," ucap Erland kepada saudara nya itu.

"Dan asal lo tau, kalo lo gak datang hari ini juga, mereka bakal cari cara apapun itu agar lo datang, mungkin mereka bakal nyulik orang terdekat lo," sambung Hyugo membuat Elang pusing.

"Apaan?! Kalian gausah ngajak ngajak Elang buat tawuran ya! Kalian ngajak dia kepada kesesatan tau gak!" Ucap seseorang yang suaranya sudah tak asing di telinga mereka, siapa lagi jika bukan Tuan putri Alin.

"Alin! Lo harus paham situasi! Kalo Elang gak nyetujui nya kali ini, kemungkinan mereka bakal lakuin cara terakhir yaitu ngeculik atau ngesandra orang orang terdekat Elang, contohnya lo, dan terlebih buruk nya, bisa bisa yang di culik itu Kely. Anak anak Bina Bangsa antimenstrim, mereka bakal ngelakuin cara apapun itu," jelas Hyugo kepada Alin.

Alin yang mendengar itu langsung terdiam di tempat, dia langsung menatap Elang, tampaknya keputusan pria itu sudah bulat

Arunika Untuk Kanigara {Sequel Of YOUNG Z MOM} (END) ✓ (GHS GEN 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang