"jika mengajak lawan jenis pergi berdua, apa itu namanya kencan? Atau akulah yang terlalu berlebihan?"
•••••••••
Pagi hari seperti biasanya. Hari ini merupakan hari Senin pagi, dan tidak ada orang yang datang pagi ini untuk sekedar menjenguk Val.
Val saat ini sedang berbaring diatas Brankar rumah sakit. Ya, tubuhnya belum terlalu pulih, jadi nya dia masih disini sekarang.
Tak lama pintu terbuka memperlihatkan seorang suster yang membawa nampan berisi makanan untuk sarapan kepada Val.
Dia menaruhnya di nakas kemudian menyapa Val lalu setelah itu pergi dari sana.
Val mendudukkan dirinya, dia langsung meraih nampan berisi bubur, apel, pisang, dan sayuran.
Val memakan bubur nya, sebenarnya dia tak terlalu suka bubur yang hambar ala ala rumah sakit, tetapi kali ini dia harus memakannya jika ingin perutnya terisi.
Val dulu pernah menginap di rumah sakit saat bibi nya sakit parah. Kebetulan saat itu dia belum sarapan, jadilah dia berbagi makanan itu bersama bibi nya.
Setelah menghabiskan makanan nya, Val langsung meminum obat nya. Tak lama seorang wanita memakai jas bewarna putih dan bername tag Dr. Mira Ananda.
Dia berjalan kearah Val dan menyapanya.
"Selamat pagi," ucap dokter Mira, ramah.
"Pagi, Dok," jawab Val sambil tersenyum manis.
Dokter Mira langsung mengecek Val dengan stetoskop nya. "Hm ... Kelihatannya kamu makin baik, saja."
"Iya, dokter," jawab Val sambil tersenyum.
"Sudah minum obat, kan? Sudah sarapan juga kan?" Tanya Dokter Mira kepada Val.
Val menjawabnya dengan anggukan.
"Bagus, kalau mau cepat cepat pulang, perbanyak makan makanan sehat, minum obat yang teratur, dan jangan lupa olahraga. Kamu tau kan olahraga gimana yang saya maksud?" Ucap dokter Mira kepada Val.
"Tau dok, olahraga ringan seperti ini," ucap Val sambil menggerakkan tangan nya.
"Bagus. Kalo begitu, kemungkinan kamu lebih cepat pulang, kemungkinan tiga hari lagi atau mungkin lusa," ucap dokter Mira membuat Val senang.
Dia langsung pamit kepada Val lalu keluar dari ruangan Val. Val senang mendengarnya, dia benar-benar bosan di sini, terlebih lagi jika hari disaat orang orang harus bersekolah.
Ngomong ngomong tentang sekolah, Val belum mendapatkan surat kabar dari sekolah, entah dia masuk kembali ke sekolah atau mungkin tidak.
Lagian, Val tidak terlalu memikirkan nya, dia tidak boleh banyak pikiran atau overthinking berlebihan.
Cklek.
Pintu terbuka, terlihat seorang gadis dengan Hoodie hitam tengah masuk kedalam ruangan nya. Gadis itu memakai masker sehingga tak memperlihatkan wajahnya.
Dia membuka maskernya dan ternyata itu adalah Alin dengan mata sembab dan berkantung, bawah matanya juga menghitam layaknya panda.
Dia benar-benar ... Berantakan. Kata itulah yang dapat mendefinisikan dirinya saat ini.
"Val ... "Panggil nya lirih.
Val terkejut, benar benar terkejut, bukan karena dia berpikir gadis itu untuk menjahati nya, dia terkejut saat melihat gadis itu terlihat layaknya orang yang stress.
"Y --- ya," jawab Val gugup.
"Gu --- gue kesini ... Mau minta maaf sama lo, gw benar benar minta maaf, gw tau perbuatan gw gak bisa di maafin, tapi tolong maafin gw. Dan ... " Ucap Alin.
"Dan?" Tanya Val heran karena gadis itu berhenti berbicara.
"Dan ... Bilangin ke Elang, kalo ... Kalo sebenarnya, dulu gw yang pernah ngelaporin dia ke BK, itu karena gw gak mau dia terluka lagi. Gw bener bener minta maaf sama lo, gw harap lo bahagia sama Elang. Nanti malam gw bakal berangkat ke Toronto, sampai jumpa," ucap nya panjang lebar.
Setelah mengatakan itu, dia langsung keluar dari ruangan Val dan pergi meninggalkan Val sendiri.
Ya, Alin belum berangkat ke Toronto, dia meminta waktu kepada kedua orangtuanya untuk meminta maaf kepada Val. Tetapi karena dia masih malu atau takut, dia menunda nunda nya hingga hari ini dia baru siap.
Val menatap pintu yang sudah tertutup kembali, sebenarnya dia akan memaafkan Alin sampai Alin sendiri yang meminta maaf duluan, tapi rasanya itu tak mungkin dan ternyata gadis itu benar-benar meminta maaf hari ini.
"Val maafin, asal jangan diulangi," ucap Val sambil menatap kearah pintu.
Val menatap pintu sambil tersenyum, saat dia sedang tersenyum pintu ruangan nya terbuka.
Pintu terbuka memperlihatkan seorang pria memakai Hoodie bewarna hijau army. Dia terkejut saat Val tersenyum begitu juga dengan Val.
"Senyumin siapa?" Tanya orang itu yang tak lain dan bukan adalah Elang.
"Ha? ... Alin," jawab Val membuat pria itu mengernyitkan keningnya.
"Alin? Dia gak ada ngapa ngapain lo kan?" Ucap Elang sambil berjalan mendekat kearah gadis itu.
"Gak ada, dia tadi minta maaf sama Val sama kak Elang juga, karena dia yang ngelaporin Kakak ke BK," ucap Val kepada Elang.
"Gw udah tau. Lo udah sarapan? Udah minum obat?" Tanya pria itu kepada Val sedikit perhatian.
"Udah," jawan Val singkat sambil mengangguk. "ngomong-ngomong, Kakak gak sekolah?"
"Gw cabut," jawab nya singkat.
"Oh," jawab Val singkat.
Canggung, itulah yang terjadi antara dua orang ini, benar benar canggung. Bayangkan saja kalian sedang bersama orang yang kalian suka dan kalian tau kalau kalian sama sama menyukai, terlebih nya hanya kalian yang ada di ruangan itu.
Hening.
Setelah mengatakan 'oh' tak ada yang bersuara, bahkan suara nyamuk yang lewat saja terdengar karena hening nya itu.
"Gi --- gimana? Lo udah lebih baik? Kapan bisa pulang?" Tanya Elang memecahkan keheningan diantara keduanya.
"Kalo gak tiga hari lagi ya ... Lusa," jawab Val kepada Elang dan hanya dibalas anggukan oleh pria itu.
"Kalo gitu ... Kalo lo udah pulang, mau gak ke taman bunga matahari?" Ucap Elang dengan nada canggung.
"Gw gak maksa. Gw tau lo masih harus pemulihan, ka --- kalo lo gak bisa, gak apa apa," sambung nya sambil terbata bata.
"Nanti, biar Val pikirin dulu," jawab Val dan hanya di balas anggukan canggung oleh Elang.
Setelah mengatakan itu, Elang langsung duduk di sofa dan suasana langsung berubah menjadi canggung. Entahlah, tiba tiba suasana nya menjadi canggung begitu saja.
Val memiringkan tubuhnya membelakangi Elang, dia memegang kedua pipi nya sambil memejamkan matanya.
Entah kenapa jantung nya berdebar begitu kencang, semoga saja Elang tak mendengar nya, rasanya seperti ada gejolak yang berada di dalam hatinya.
Sesekali Val melirik kebelakang, dia melihat Elang selalu menatap kearah nya, rasanya ingin pingsan saja melihat nya.
Jadi? Apa dia harus menerima tawaran Elang? Atau tidak. Apa itu sama saja dengan kencan? Jika di drama drama, mengajak seorang lawan jenis untuk pergi ke sesuatu tempat hanya berdua itu namanya kencan.
Jadi? Apakah secara tidak langsung, Elang mengajak nya berkencan? Atau dia nya saja yang kegeeran? Entahlah, kita tunggu saja nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika Untuk Kanigara {Sequel Of YOUNG Z MOM} (END) ✓ (GHS GEN 2)
Teen Fiction❝Val, cuma Arunika untuk Elang yang merupakan Kanigara, tugas Val hanya membuat Elang yang merupakan Kanigara agar mekar untuk menemani Alin yang merupakan Swastamita❞ ❝Elang, bakal jadi Arunika untuk Val, biar bisa menyinari dan menyayangi Val, Kan...