"aku menyayanginya lebih dari 3000 waktu"
•••••••••
Jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, Val saat ini tengah berjalan menuju perpustakaan sambil membawa setumpuk buku.
Tidak, Val tidak meminjam ataupun membaca buku sebanyak itu hanya saja tadi penjaga perpustakaan kebetulan lewat dan memberikan buku buku itu kepada Val untuk dibawa ke perpustakaan dikarenakan dia sedang menelepon seseorang.
Val saat ini sangat kesusahan untuk membawa setumpuk buku buku itu, apa tidak ada yang ingin membantunya sekarang?
"Hei ... Mau gw bantuin?" Tawar seseorang saat dirinya saat ini tengah memohon bantuan.
"Bo --- ha? Kak Elang?" Ucap Val saat melihat orang yang menawarkan nya bantuan itu adalah Elang.
"Kenapa?" Ucap Elang sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Ga ada. Yaudah bawa setengah, by the way ... Makasih ya," ucap Val kepada Elang yang tengah mengambil setengah tumpuk buku itu dari tangan Val.
"Sama sama," ucap nya kepada Val.
Mereka berjalan beriringan menuju perpustakaan. Dari kejauhan terlihat dua orang gadis tengah menatap kearah mereka.
Dia tersenyum licik kearah mereka berdua dengan tatapan sinis seolah ingin menerkam mereka sekarang juga.
Ralat, sebenarnya bukan 'mereka' melainkan Val.
"Kelihatan nya Val udah mulai berani. Gin, gimana? Sebaiknya kapan kita lakuin?" Ucap gadis itu sambil menyeringai.
"Besok aja. Untung rencana lo pintar juga, bagus nih," ucap gadis yang disebelah nya sambil memegang pundak gadis itu.
.
.
.
.
.Val menaruh buku-buku itu di meja yang dimaksud penjaga perpustakaan tadi, begitu juga dengan Elang.
"Makasih, Kak," ucap Val berterima kasih kepada Elang.
"Sama sama. Lo mau kekantin?" Tanya Elang kepada Val.
"Ha? Enggak, aku udah kenyang," ucap Val.
"Kenyang makan apa?" Tanya Elang sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Tadi pagi makan banyak, jadi udah kenyang deh pokoknya," ucap Val kepada pria itu.
"Yakin? Lo diet? Diet ga baik," ucap Elang kepada Val.
"Gak lah, aku gak pernah diet," ucap Val sambil menggelengkan kepalanya.
"Oh. Coba lo senyum lebar lebar," ucap Elang membuat Val terkejut sambil mengernyitkan keningnya.
"Senyum?" Ucap Val heran.
"Senyum aja bentar," ucap Elang. Val hanya menurut.
Dia langsung melengkungkan bibir nya sehingga memperlihatkan dua lesung pipinya yang manis itu.
"Cacat," ucap Elang membuat Val terkejut.
Apa ini penghinaan? Apa maksudnya mengatakan Val cacat? Apa dia ingin menjelek jelek kan Val?
"Cacat yang bagus ... Maksud gw, cacat yang bagus bukan yang jelek, cacat yang manis," ucap Elang kepada Val membuat Val gelagapan dan pipinya merona.
"Ha? Ma --- makasih, ka --- kalo gitu ... Aku balik dulu," ucap Val sambil hendak berjalan meninggalkan pria itu.
Tetapi sebelum itu, tangan nya di tahan, seketika Val menubruk dada bidang pria itu dan menatap wajah nya.
Tampan, itu lah yang terlintas di pikiran nya kala melihat wajah Elang sedekat ini, benar benar sempurna. Hidung nya yang mancung, rahangnya yang tegas, dan mata nya yang menambah kesan cool pada dirinya.
"Gw tau siapa lo," gumam Elang membuat Val mengernyitkan keningnya tak paham.
"Gw ingat lo siapa," ulang nya lagi membuat Val semakin heran.
"SD tunas bangsa, kelas C, nomor absen 30, Vanalika Grecia, anak yang sering make jepitan bunga matahari," sambung nya lagi membuat Val terkejut.
Tunggu! Dari mana dia tau nama sekolah dasar Val, bahkan nomor absen dan kelas nya.
"Dari mana kakak tau?" Ucap Val heran.
"Gw juga sekolah disitu," ucap nya sambil sedikit menjauh dari Val karena posisi mereka sebelumnya yang berdempetan.
"Ha? T --- tapi kok logis gitu?" Ucap Val sambil mengernyitkan keningnya heran.
"Belum saatnya lo tau alasan nya. Udah, ya gw mau ke kantin," ucap nya sambil berjalan meninggalkan Val sambil mengelus rambut gadis itu.
Val masih terpaku menatap kepergian pria itu yang mulai menghilang di ambang pintu. Sebenarnya, jikalau mereka memang pernah satu sekolah dulu, cukup tahu nama saja cukup, tidak perlu sampai se logis itu, apalagi nomor absen.
Bahkan Val sendiri sudah lupa nomor absen nya semasa sekolah dasar, tetapi Elang? Bagaimana bisa dia ingat? Apa jangan jangan dia berteleportasi ke masa lalu? Yang benar saja, tidak mungkin itu terjadi.
Dari pada terlalu memikirkan nya, lebih baik Val pergi saja dari perpustakaan, dari pada dia terdiam layaknya orang bodoh di sana.
Val berjalan menuju kelasnya sambil terus memikirkannya. Dia seharusnya tidak perlu memikirkan itu terlalu dalam, bisa bisa nanti malam dia tidak bisa tidur dibuat nya.
Val berjalan menuju kelasnya, saat melewati persimpangan lorong, Val tak sengaja melihat Alin dengan Elang, terlihat Alin bergelayut manja di lengan Elang.
Sakit? Sesak? Cemburu?
Itu yang dirasakan Val, dia seperti sedang di permainkan oleh pria itu, bahkan lihat, Elang mengelus rambut Alin.
Tidak! Val bukan siapa-siapa, dia tidak akan secemburu itu melihat mereka. Tetapi apa kalian tidak merasakan di permainkan? Layaknya di bawa terbang lalu di jatuhkan kembali.
Sebenarnya apa mau pria itu? Dia seakan membuat Val berekspektasi tinggi tetapi langsung dijatuhkan begitu saja.
Apa dirinya sebelum nya pernah melakukan kesalahan? Maksudnya adalah, apa sebelum nya Val pernah memberikan harapan palsu seperti ini? Ia rasa tidak.
Lalu ... Kenapa ini terjadi kepada nya? Dia hampir saja semakin jatuh kedalam pesona pria itu. Ia lupa satu hal, hati Elang seperti nya hanya milik Alin, tidak akan bisa diambil oleh yang lainnya.
Val tersenyum menatap mereka, dia akan ikut bahagia jika pria itu bahagia. Mungkin dia bukan orang yang tepat, Val harap orang yang tepat itu datang sebelum Val pergi selamanya.
Maksud kata pergi selamanya adalah kematian. Ya, kalian tidak salah dengar, sedari dulu Val memiliki penyakit mematikan yang siap menjemput ajal nya kapan saja.
Val adalah orang yang kuat, dia bisa hidup sampai sekarang dikarenakan selalu tegar. Val mengetahui penyakit nya ini sejak dia memasuki SMP, tetapi dia tak pernah menceritakan nya kepada siapapun.
Bukan maksud Val untuk merahasiakan nya, dia hanya takut Kakak nya itu sedih dan terlalu mengkhawatirkan nya sampai dia lupa dirinya sendiri.
Pernah Val demam tinggi, dan kakak nya itu terlalu khawatir kepadanya sampai sampai dia lupa apa dia sudah makan hari itu atau tidak.
Pernah juga Val flu kecil, Kakak nya itu sampai rela menembus hujan badai sehingga dia sakit. Val benar benar tidak ingin itu terjadi.
Sudah, biar itu menjadi rahasia nya, dia sudah siap pergi kapan saja, hanya saja dia harap Kakak nya tidak terlalu memikirkan nya.
Val hanya memiliki satu orang terdekat, yaitu Kakak nya sendiri. Itulah sebabnya mengapa ia tidak ingin Kakak nya mengetahui ini, sampai sampai dia terlalu khawatir dan sakit.
Val menyayangi nya, dan ia mencintainya lebih dari 3000 waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika Untuk Kanigara {Sequel Of YOUNG Z MOM} (END) ✓ (GHS GEN 2)
Teen Fiction❝Val, cuma Arunika untuk Elang yang merupakan Kanigara, tugas Val hanya membuat Elang yang merupakan Kanigara agar mekar untuk menemani Alin yang merupakan Swastamita❞ ❝Elang, bakal jadi Arunika untuk Val, biar bisa menyinari dan menyayangi Val, Kan...