Bagian Dua

40.9K 3.9K 135
                                    

-Ayna-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ayna-

Udara mendadak dingin ketika aku dan Kenes sama-sama turun dari mobilnya, di pelataran restoran Prancis setelah hampir satu jam berjibaku dengan kemacetan jalan raya di sabtu malam, dijam-jamnya pulang kantor.

"Dingin ya Ay?" Tanya Kenes cemas.

Aku mengangguk. Salah banget sih emang pakai dress model sabrina gini, padahal sejak sore tadi sebelum berangkat langit memang sudah mendung. But hey--ini kan bukan sekedar nongkrong biasa, dating immediately. Jadi aku harus berpenampilan menarik di hadapan Kenes.

"Iya, tapi nggak papa kok."

"Nggak papa gimana. Nanti kamu masuk angin."

Dengan gerakan cepat Kenes membuka jasnya dan menyampirkan di bahuku yang terbuka.

"Thanks." Ucapku seraya tersenyum manis.
Gula satu kilo pokoknya masih kalah manis.  Udah kayak drama korea banget nggak sih.

"Yaudah yuk. Aku udah reservasi tempat tadi."

Aku mengangguk dan mulai mengikuti langkah kaki Kenes. Restoran Prancis yang dipilih Kenes ini berkonsep casual fine dining, interiornya terkesan vintage dengan sedikit sentuhan modern. Lilin-lilin kecil disetiap meja menambah atmosfer romantis diseluruh penjuru ruangan.

Hatiku mengembang. Kenes nyiapin dinner night kayak gini buat aku? Seriously?

Pramusaji langsung menyambut ramah begitu kami masuk. Kemudian mempersilahkan kami berdua untuk duduk di tengah ruangan, di meja bertanda reserved.

"Jadi gimana Ay?"
Kenes membuka obrolan setelah menyerahkan buku menu kepada seorang waitress.

"Gimana apa nih?"

"Udah dapat panggilan interview belum?"

Aku menghela nafas frustasi, "Kemarin aku udah sempat interview sih Ken."

"Hmm terus gimana?"

"Semuanya oke. Sesi interviewnya juga lancar, pihak HRD nya juga kayaknya tertarik sama profilku, tapi.."

"Tapi?" Alis Kenes terangkat sebelah. Kedua tangannya masih bertaut menopang dagu.

"Mereka bilang aku over qualified dan mereka nggak bisa ngasih angka jauh-jauh dari UMR."

"Bener sih Ay. Skill yang kamu punya patut di hargai loh. Secara udah bukan junior editor lagi kan?"

"Ya akunya juga sih yang salah Ken. Udah tau kualifikasi yang mereka cari itu freshgrad tapi tetep ngeyel ngeapply lamaran."

Kenes tersenyum hangat, "Nggak papa lah Ay, namanya juga mencoba kan, siapa tau rezeki. Kalau nggak keterima ya mungkin memang bukan disitu rezekinya."

Quarter Life CriShit [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang