Hallo... selamat membaca 💜💜
Jangan lupa tinggalkan jejak ya 🤗• K A L E •
Ayna tertawa mendengarkan celotehan Sani—sekretarisku yang kadar akhlaknya dibawah rata-rata. Suara tawanya terdengar begitu ringan dan manis ditelinga.
"Ikut aja Ay. Biar gue sama Lalita balik naik taksi."
Ucap Litani berusaha membujuk Ayna, sambil mengerling jahil padaku."Jangan. Bawa mobil gue aja."
Ayna menyerahkan kunci mobilnya. Namun Litani terlihat enggan."Nggak usah, ribet. Gue naik taksi aja."
"Pakai mobil Ayna aja Litani, kasihan Lalita. Nanti Ayna biar saya yang antar pulang." Ucapku berusaha meyakinkannya.
Akhirnya Litani mengiyakan kemudian berlalu menuju mobil Ayna yang terparkir diseberang jalan.
"Asik..yang cantik nambah satu."
Ucap Aryan, satu-satunya stafku yang seharusnya lumayan waras dibanding yang lain. Namun sayang, sepertinya malam ini tingkahnya juga tidak jauh beda dari teman-temannya.
Ayna hanya tersipu mendengar lelucon Aryan yang jelas-jelas sedang berusaha menggoda ditelingaku. Tapi harus kuakui Aryan ada benarnya, entah sudah yang keberapa kali kuakui pada diriku sendiri bahwa Ayna memang cantik—meski tak pernah kukatakan langsung padanya.
Kami sudah duduk di satu meja yang panjang. Sementara yang lain sedang sibuk memilih menu, aku sibuk memperhatikan gadis yang duduk persis dihadapanku. Bulu matanya yang lentik bergerak-gerak setiap kali tangannya membolak-balik buku menu. Seperti sadar ada yang memperhatikannya sejak tadi, kedua mata itu berkedip-kedip menatapku.
"Aku minum aja deh." Katanya.
"Kenapa nggak makan?"
"Masih kenyang Mas. Tadi aku makan banyak banget."
Setelah semua pesanan selesai dicatat sang pelayan pergi. Semua orang sibuk dengan obrolan masing-masing dan tidak ada satupun dari mereka yang tidak melibatkan Ayna di dalam percakapan serunya. Gadis itu telah berhasil mencuri hati semua stafku yang berkumpul hari ini. Tutur kata dan tingkahnya yang luwes nyatanya tak hanya berhasil menghipnotis mereka semua, tetapi diriku juga. Membuatku tenggelam dalam pikiran-pikiranku sendiri.
"Jadi Mbak Ayna orang di balik Omega3?"
Pekikan Melani membuyarkan lamunanku.Ayna mengangguk kecil dengan senyum malu-malunya. "Ya ampun beruntung banget aku malam ini. Mbak, aku penggemar berat tulisan-tulisanmu. Awalnya aku udah underestimate karena nama penulisnya kayak aneh gitu, tapi pas nggak sengaja baca novel punya temenku, aku langsung jatuh cinta sama gaya penulisan Mbak Ayna." Kata Melani lagi dengan wajah penuh antusias. Aku tidak benar-benar paham apa yang sedang mereka bicarakan sekarang.
"Senangnya ada yang suka tulisanku."
"Mbak Ayna bercanda? Tulisan Mbak itu bagus banget. Nama Omega3 yang agak aneh itu udah terkenal diantara pecinta novel." Irsyad ikut menimpali. "Nih buktinya, aku bawa bukunya. Tolong ditandatangani ya Mbak."
Suara memelasnya mengundang tertawaan sekaligus cemooh teman-temanya.Aku menyentuh tangan Ayna yang bergetar karena tertawa. "Kok saya nggak tau kamu penulis Ay?" Ucapku berusaha berbisik.
Ia tersenyum. "Memangnya aku belum pernah cerita ya Mas?" Aku menggeleng.
Pesanan minuman dingin kami datang. Semua kompak memesan mojito yang di sajikan dalam gelas tinggi.
Tiba-tiba saja Sani berdiri dan mengangkat gelas mojitonya tinggi-tinggi. "Untuk ulang tahun Mas Kale. Happy birthday." Ah, tradisi ini ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quarter Life CriShit [TAMAT]
Chick-LitAda Kale Arsana Malik, si almost expired tampan kembaran Dylan Sprouse versi brewokan. Ditanya perihal kapan menikah sebenarnya bukan masalah besar untuk Kale. Tapi kalau yang bertanya itu ibunya, maka itulah sumber masalah besarnya. Karena apa? Kar...