Duchess Stella terlihat khawatir, mencari-cari keberadaan kedua bayi nya yang tidak kunjung ketemu sejak tadi.
Stella tadi hanya meninggalkan mereka sebentar, tapi saat dia kembali kedua bayi gembul itu sudah menghilang entah kemana. Ditambah lagi suaminya yang sekarang sedang menghadap Raja di Istana.
Para pelayan juga akhirnya disibukkan dengan mencari kedua bayi itu.
Sedangkan si tersangka sedang asoy geboy main di semak-semak. Fixs kalian gak boleh nethink, kedua bayi itu lagi asik ngegibah di balik semak-semak yang ada di Taman kediaman Estellar.
Tempat itu sangat aman, tapi karena kedua bayi itu berwujud mungil sehingga membuat orang-orang yang sedang mencari mereka berdua tidak sadar jika ada dua buntelan yang tersembunyi dibalik semak-semak.
"Rosie, aku ingin bertemu mama dan ayah. Apakah kamu tahu keadaan mereka berdua sebelum is death ditangan keluarga mu?" Baby Ariana tiba-tiba saja menjadi melow setelah mereka baru saja asik bercanda ria.
"Aku akan jujur pada mu, jadi begini seluruh ingatan tentang mu menghilang disana, seakan kamu gak pernah lahir ke dunia aku pun sempat melupakan mu tapi saat jiwa ku berpindah ke dunia ini tiba-tiba saja ingatan tentang mu kembali lagi seperti magic." Baby Rosie menjeda sebentar untuk mengambil jatah nafasnya, "Jadi orang tua mu baik-baik saja disana, mereka tidak seperti orang kehilangan seorang anak."
Ariana mendengarkan dengan seksama setiap kata yang keluar dari mulut berliur Rosie. Ariana sempat tersentak kaget mengetahui fakta itu, tapi disisi lain dia juga bersyukur.
"Hah jika begitu, aku tidak perlu khawatir jika my mama dan my ayah panik karena anak nya yang manis dan cantik ini menghilang tanpa jejak." Jelas Ariana dengan tenang sekarang walaupun masih ada rasa sesak mengetahui fakta itu.
"Sekarang kita harus ngapain disini? Dunia ini sangat aneh." Rosie bertanya dengan wajah yang terlihat bingung dan frustasi.
"Kamu yang baru Dateng ke dunia ini aja bingung, apalagi aku yang sempat mendapatkan keluarga yang super duper biadab." Ariana menjawab dengan wajah pundung, "Rosie sebaiknya kamu kembali dulu sepertinya kita sudah terlalu lama menghilang." Lanjutnya dengan suara pelan karena telinga nya mendengar samar-samar suara yang memanggil-manggil mereka.
"Yaudah ayo kita kembali." Ajak Rose merangkak menyusuri melewati jalan yang dipenuhi semak.
"Tidak kamu duluan saja, aku ada sesuatu yang harus ku urus dulu." Tolak Ariana dengan mata yang menatap awas.
"Terserah mu sajalah." Rosie pun pergi meninggalkan Ariana sendirian.
Ariana tidak ikut pergi mengikuti Rosie itu karena dia merasakan fluktuasi aneh berasal dari pohon besar yang sudah tidak memiliki daun tidak jauh dari tempat nya sekarang berada.
Ariana sudah merasakan keanehan tersebut sejak awal datang kemari tadi bersama Rosie. Mungkin dia bisa merasakan hal-hal aneh itu karena dia sudah terbiasa dengan dunia yang masih terasa sangat asing untuk Ariana.
Dengan badan bulat berisi nya dia mulai berjalan- eh merangkak gak mungkin kan bayi 6 bulan bisa jalan? Oke lupakan epribadehh...
Perjalanannya agak cukup terhambat karena banyak semak yang menghalangi jalannya. Tapi emang dasarnya anak nya yang gak mudah menyerah dan terlalu berani dia terus merangkak dengan riang gembira?
"Ihhh pohonnya gede banget, kayak kingkong." Leher kecil itu digunakan untuk mendongak menatap betapa tingginya pohon itu.
Ariana kecil sama sekali tidak menyadari bahwa bahaya sebentar lagi akan menghampiri nya.
"Wiihhh bisa bikin rumah pohon disini nih." Ujarnya yang sedang duduk santuy tepat di bawah itu.
Duar....
Ohhh tidak Ariana terlempar!
"Aaaaaa." Ariana berteriak ketakutan karena tubuhnya yang tiba-tiba saja terpental entah kemana karena lemparan kuat dari sesuatu yang entah apa itu.
Tubuh mungilnya melayang dan akan segera menghantam pohon besar lainnya.
Brukkk
Ada sosok yang menangkapnya. Ariana merasakan sosok itu memiliki tubuh kekar yang dia yakini adalah seorang pria.
Ariana merasa familiar dengan sosok ini. Sosok yang beberapa bulan ini tidak memunculkan batang hidungnya. Ariana melirikkan mata bulatnya ke sosok itu.
Ahhh dan benar itu adalah Albert!
"Albert kamu menyelamatkan aku lagi." Ucap Ariana dengan lirih, tapi Albert yang dihadapan Ariana sekarang ini hanya terus menatap nya tanpa membalas perkataannya. "Kenapa hanya diam?"
Ariana mengangkat sebelah tangannya untuk menyikirkan anak rambut yang menghalangi pandangan Albert, tapi sebelum dia melihat respon Albert dia terperangah karena terkejut, "ohh astaga, tubuh ku kembali ke ukuran normal?!"
"My mate maaf kan aku kita harus kembali berpisah. Saat umur mu 15 tahun aku akan menjemputmu wahai belahan jiwa ku." Albert berucap tapi bibir nya terlihat tidak bergerak sama sekali namun Ariana dapat mendengar suara nya dengan sangat jelas.
"Tapi kenapa? Apa kamu membenciku?" Tanya Ariana dengan air mata yang hampir terjatuh, ahh sepertinya Ariana sudah benar-benar jatuh pada pria dingin itu.
"Aku tidak membencimu, yang harus kau percaya aku akan menjemputmu, jadilah kuat dan berbahagialah." Setelah mengucapkan kalimat itu sosok Albert kembali menghilang bagaikan debu, jejak keberadaannya benar-benar menghilang hanya meninggalkan bekas rasa kecupan ringan dikening Ariana.
Ariana masih mematung, terdiam di tempat. Dia merasakan tubuhnya mulai menyusut kembali ke ukuran bayi berumur 6 bulan yang hanya bisa merangkak.
"Kamu harus bersabar, dia sudah berpesan untuk kamu bisa menjadi lebih kuat jadi buatlah pesannya itu menjadi nyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Princess [HIATUS SELAMANYA]
Fantasy(Bagi yang penasaran kenapa NP Hiatus silahkan cek wall percakapan di profil ku.) Follow dulu kuy sebelum membaca Risa adalah seorang murid dari seorang pembunuh bayaran yang bakat nya sangat lah hebat, karena bakat hebatnya itu dia pun menjadi sasa...