14: Murka

4.1K 351 29
                                    

"Dunia itu kejam dan yang membuat dunia menjadi kejam adalah penghuninya sendiri, biasalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dunia itu kejam dan yang membuat dunia menjadi kejam adalah penghuninya sendiri, biasalah. hukum rimba masih berlaku."

-Widi Si Human Realistis🦁

Hari indah dengan ditemani suara burung berkicau bersahutan, Kupu-kupu berbagai jenis menghinggapi bunga-bunga yang mulai bermekaran di kala waktu fajar tiba. Suara air mengalir dari hulu ke hilir, ikan-ikan berlompatan dengan gembiranya di dalam danau buatan yang memantulkan cahaya sang raja langit, Matahari. Bisa membayangkan betapa damainya itu?.

Sinar mentari menyinari wajah seorang gadis manis yang baru berumur 14 tahun. Sang Putri Ariana, putri yang baru-baru ini mendapatkan perhatian dari sang raja setelah sekian lama terabaikan.

Gadis itu masih terlelap tak sadarkan diri, wajah pucatnya tak menyingkirkan kesan cantik dari wajah mungil nan jelita Ariana.

Ariana sudah sadar dari pingsan-nya beberapa hari lalu setelah 2 hari tidak sadarkan diri, membuat semuanya khawatir. Tidak semuanya sebenarnya karena masih ada yang mengharapkan Ariana cepat mati.

Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang membenci Ariana. Tapi Ariana tak akan pernah pergi semudah itu mati karena jiwa tangguhnya yang sangat kuat, bahkan bila dia telah benar-benar mati masih ada mate nya Sang Raja Demon yang akan melakukan segala cara bahkan dengan membangkitkannya dari kematiannya dengan menarik paksa jiwa Ariana dari alam baka.

Terdengar menyeramkan sih tapi memang begitulah kenyataannya. Untuk Ariana dia masih belum mengetahui kalau dia berjodoh dengan iblis terkuat di negeri fantasi itu. Karena ini semua demi keselamatan Ariana yang mungkin saja akan terancam bila tersebar bahwa dia adalah mate dari Raja Demon walaupun sebenarnya Albert bisa menjaga Ariana, tapi ini untuk berjaga-jaga karena umur dari Ariana sendiri yang masih sangat muda dia tidak ingin membuat mate nya tekanan batin nanti.

Ariana bangun dari tidurnya, dengan spontan dia memanggil Rena, "Rena! Rena!"

Datang dengan tergopoh-gopoh, pelayan muda yang sekiranya berumur 17 tahun, "Tuan Putri anda kenapa?"

"Mana Rena?" Tanya Ariana yang masih linglung.

"Pu..putri maaf T..tapi Rena Sudah tiada."

Tersentak kaget, kemudia bulir air mata mengalir di pipi kemerahannya.

"Huhu hiks...hikss... Rena maafkan aku, maafkan aku hiks.." tangis Ariana menangisi Rena yang telah mati karena di hukum Raja.

Ariana langsung mengetahui Rena mati ketika dia tersadar dari pingsan-nya. Saat itu dia memanggil Rena untuk melepas rasa kangennya tapi Rena tidak datang-datang dan pada saat itulah dia tahu bahwa ayahnya yang memberi hukuman mati pada Rena.

Naughty Princess [HIATUS SELAMANYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang