28: Perseteruan

1.5K 205 34
                                    

Rombongan dengan penjagaan ketat itu sampai di depan kediaman Duke.

Duke Antonio dan sang istri disertai bayi mungil di masing-masing gendongan mereka menunggu dengan tenang kedatangan rombongan Raja Haleth yang merupakan orang tua dari Duchess Stella.

Jujur saja Duchess Stella sangat menunggu kedatangan Raja Haleth yang merupakan ayah yang sangat dia sayangi tapi tidak dengan istri baru ayahnya, ayahnya menikahi istri baru itu setelah kematian ibu kandungnya Duchess Stella.

Ariana menyadari perubahan ekspresi ibu angkatnya, "m-momi hihi." Ariana tersenyum lebar melihat ke arah mommy nya. Duchess Stella terkejut bagaimana bisa anak umur 6 bulan mulai bisa berbicara.

Tapi segera ia singkirkan pikiran nya itu karena dia tahu anaknya berbeda.

Mood Stella juga langsung naik drastis.

Dia senang anaknya membuat perkembangan yang sangat menakjubkan.

Inikah rasa bahagia seorang ibu yang sebenarnya ketika anaknya untuk pertama kalinya memanggil ibu, pikir Stella merasa terharu dan bahagia.

"RAJA HALETH DAN RATU VERONICA TELAH TIBA." Seru penjaga memberitahukan kedatangan Raja yang adalah ayah dari Duchess Stella.

"Salam ayahanda." Stella dan suaminya membukukan tubuhnya sedikit menyambut kedatangan Raja Haleth.

Raja Haleth bukannya senang justru malah mendelikan matanya mendapatkan salam sopan itu, "kalian tidak memberikan salam untuk istriku?" Sindir Raja Haleth.

"Maafkan ananda ayahanda, tapi ananda hanya akan menunduk pada Tuhan, Raja, dan untuk kedua orang tua kandung ananda. Sedangkan sekarang ibu kandung ananda telah tiada jadi ananda hanya akan menunduk pada ayahanda sekarang." Stella berkata dengan tenang, namun tatapan matanya memancarkan cahaya dingin kearah istri baru ayahnya, Ratu Veronica.

" Tapi dia sekarang adalah ibu mu Stella!" Raja Haleth meninggikan suaranya.

"Ananda tidak akan Sudi mengakui dia sebagai ibu, lihatlah dia lebih muda daripada ananda ayahanda." Stella masih tenang menghadapi ayahnya sudah tercuci otaknya oleh Veronica, "dan ayahanda pasti belum mengetahui rahasia yang selama ini dia simpankan?" Stella kembali berucap sambil menunjukkan seringai yang tidak pernah dia tunjukkan setelah bertahun-tahun.

Antonio hanya diam menyimak pembicaraan istrinya, dia tahu kalau istrinya pasti bisa menghadapi ayahnya yang sudah benar-benar buta.

Sedangkan dua bayi mungil itu menatap kagum dengan mata berbinar pada mommy nya yang sangat menakjubkan, tidak ada yang menyadari tatapan takjub kedua bayi itu.

"Lihatlah Rosie, mommy kita sangatttt keren." Ucap Ariana menggebu dengan bahasa Bayinya yang tentunya hanya Rosie yang dapat memahami nya.

"Iya-iya, jika sudah besar nanti aku ingin menjadi sepertinya."  Rosie menjawab dengan semangat pula.

Dua bayi ini memang tak tau situasi padahal kan jiwa mereka berdua sebenarnya sudah dewasa.

Lupakan mereka dulu sebentar, kembali lagi ke arah objek yang membuat dua bayi itu berseru girang.

"APA MAKSUDMU STELLA!" Raja Haleth membentak marah, dengan tangan terangkat siap menampar Stella.

Tetapi tangan itu segera ditahan oleh Antonio dengan cepat, "Cukup yang mulia Raja, sekali anda mengkasari istri saya maka kerajaan anda akan segera selesai." Antonio berkata dingin, Ariana mendongak menatap Daddy nya dengan mata bulat cerahnya dia tadi sempat terkejut dengan gerakan cepat itu secara dia kan lagi digendong oleh Daddy nya.

Dia terkejut mendengar perkataannya tadi, bukankah Daddy baru nya ini hanya seorang Duke bukan seorang raja yang dapat mendeklarasikan perang.

"Kau mengancam ku?!" Raja Haleth sudah benar-benar gila, dia mengeluarkan pedangnya dengan cepat, tapi seperti ada kekuatan tak kasat mata yang menahan pergerakannya.

"Ohh anda ingin bukti? Satu perintah keluar dari mulut saya ini maka kehancuran akan segera tiba." Duke Antonio benar-benar berkata dengan serius, Raja Haleth bahkan sampai merasakan jika tubuhnya gemetaran.

"Sudahlah suamiku, jangan terbawa oleh emosi, mereka tetaplah anak dan menantu kita. Walaupun mereka sudah keterlaluan tapi jangan sampai kasar." Setelah kemarahan yang mulai mereda sejak tadi mulut berbisa Ratu Veronica kembali menyulut api kemarahan.

"CK, apa tidak terbalik?" Stella berkata dengan sinis.

Ratu Veronica pura-pura merengut takut dan memeluk lengan Raja Haleth yang masih terbakar emosi, "maafkan ibu anakku, ibu tidak bermaksud begitu." Ratu Veronica kembali berperangai menyedihkan untuk mendapatkan rasa iba raja Haleth.

"CK menjijikan, maafkan anak mu yang tidak sopan ini ayahanda tapi anda tidak akan diterima di kediaman kami, silahkan pergi dari sini." Stella berujar dengan keadaan yang sangat tenang, dia bisa tenang seperti ini karena dia sudah biasa menghadapi orang-orang bermuka dua seperti ini.

Raja Haleth yang awalnya merasa gemetaran, langsung kembali tersulut api kemarahan, "kau mengusir ayah mu sendiri!"

"Maaf menyela Raja Haleth, anda memang lah ayah dari istri ku tapi istri ku sudah tidak bisa menerima anda lagi dan itu artinya seluruh keinginan nya harus terpenuhi bagaimana pun caranya, jadi silahkan pergi dari kediaman ini." Antonio berkata dengan raut wajah datarnya.

"Benar-benar anak dan menantu kurang ajar!" Raja Haleth menggeram marah, ratu Veronica ini diam-diam terus mengompori Raja Haleth dengan berbisik-bisik.

"Jika anda tidak segera pergi dalam hitungan ketiga, maka satu perintah penghancuran akan segera keluar." Antonio kembali berkata mengancam Raja Haleth kembali.

Raja Haleth kali ini benar-benar takut, dia tahu seberapa kejamnya menantu nya ini sebelum pengangkatannya menjadi seorang Duke.

"Ayo kita kembali sayang." Raja Haleth sudah pasrah dia menarik tangan Ratu Veronica untuk keluar dari kediaman Estellar.

"Tapi suami ku kita kan kesini untuk melihat cucu baru kita." Ratu Veronica mencoba menahan Raja Haleth untuk pergi meninggalkan kediaman Estellar itu.

Ariana dan Rosie jika mereka dibawa-bawa dalam perseteruan itu segera menoleh pada si Siluman Ular.

Begitulah pemikiran mereka berdua tentang Ratu Veronica yang wajah dan sifat nya terlihat sangat menyebalkan.

Ratu Veronica yang sangat tidak tau diri itu mendekat ke arah Ariana dan Rosie yang masih berada di dalam gendongan kedua orang tuanya. Nyawanya seratus:)

Rosie merasa muak melihat wajah Ratu Veronica yang terlihat sangat menjengkelkan, dia segera melempar kan kue yang penuh dengan liurnya itu ke wajah Ular Veronica. Tidak ketinggalan setelah itu dia menyemburkan seluruh liur yang terkumpul dimulutnya ke wajah Veronica. "Makan tuh masker gratis."

"Akhhh" Ratu Veronica memekik kaget ketika mendapatkan semburan ganas dari Rosie, kemudian dia mengalihkan tatapannya ke baby Ariana yang masih menatap dengan polos ke arahnya, lebih tepatnya pura-pura polos.

Veronica kemudian menyunggingkan senyum ke arah Ariana, dan dibalas senyum pula oleh Ariana. Tapi tanpa disangka tangan mungil Ariana terangkat dan dia menunjukkan jari tengah nya special untuk Veronica yang tadi sempat terpesona dengan senyuman imutnya.

"Pakyu." Ariana dengan menyeringai penuh kemenangan melihat Veronica yang sangat shock mendapatkan sebuah jari tengah dari seorang bayi berumur 6 bulan.

"Haha lihatlah anak bayi pun tau seberapa ular dirimu, jangan coba-coba kau mendekati anakku. Cepat pergi dari sini, Jalang!" Stella berkata dengan kasar kali ini. Veronica segera diseret keluar oleh Raja Haleth yang sudah benar-benar muak berada disana.

Setelah kepergian mereka Stella meneteskan air matanya, "apakah aku sangat jahat seperti itu pada ayahanda suami ku?"

"Tenang saja sayang, dengan sikap mu yang seperti ini semoga saja ayah mu dapat menyadari kesalahannya yang sangat besar ini." Antonio berujar menenangkan istrinya, dia memeluk istrinya dengan dua bayi mungil berada di dekapan mereka.

Naughty Princess [HIATUS SELAMANYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang