4: Time Travel

6.2K 476 5
                                    

Mendung bukan berarti akan hujanSeperti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendung bukan berarti akan hujan
Seperti....
Rasa suka yang belum tentu cinta
Jadi.....
Jangan cepet baper deh kalo ada yang bilang suka ama lo pada.

#kalo ada yang bilang suka juga sih

-unknown😘

.
.
.
.
.

Dimalam yang begitu tentram dan nyaman, dengan suara jangkrik yang mengalun dan terdengar seperti lagu pengantar tidur yang dapat membuat orang yang mendengarnya merasa ingin segera terlelap.

Tapi berbeda dengan seorang gadis yang terbangun dari tidur panjangnya setelah seminggu lamanya dia pingsan.

Dia adalah Risa yang kini menempati raga dari Putri Ariana yang kini telah tiada, Risa bangun dalam keadaan bingung, "kok aku di tempat ini lagi sih?!" Desis Risa kesal karena terbangun di tempat yang sama lagi.

Tiba-tiba Rena masuk ke kamar Risa dengan, dengan keadaan yang bisa dibilang agak menyedihkan, dimana banyak luka yang sepertinya bekas luka cambukan.

"Hey kamu kenapa?" Tanya Risa dengan tatapan kasihan ke arah Rena.

"Tuan putri anda sudah sadar?!" Pekik Rena yang yang mengagetkan Risa.

"Ehh ya ampun santai aja dong! Aduh telingaku yang malang." Marah Ari sambil mengusap telinganya yang rasanya kayak mau ngeluarin darah.

Rena pun menunduk merasa bersalah, "maaf kan hamba putri, hamba tidak sengaja."

"Terserah." Rena langsung bersujud ketika mendengar tuannya masih marah padanya, "ehh kok malah besujud sih bangun mbak, mbak nya ini kenapa sih."

Rena langsung bangun ketika tuannya melarangnya bersujud.

"Hey kau tau ini dimana?" Tanya Risa dengan judes.

"Tentu saja kita masih di istana putri." Jawab Rena sambil menundukan kepalanya, "udah deh gak usah bohong bilang aja sekarang kita ini dimana, tenang aja aku gak makan orang." Ari memutar bola matanya bosan sambil mengibas-ngibaskan tangannya untuk membuat Rena percaya.

"Tapi putri kita memang ada di istana anda adalah putri raja jadi tentu saja anda akan tinggal di istana." Ucap Rena sekali lagi karena Risa yang masih tetap tidak percaya akan ucapannya, "benar putri semua yang saya katakan itu benar, sepertinya anda kehilangan ingatan anda."

Ari yang mendengar itu semakin kesal karena orang dihadapannya, yaitu Rena terus saja berkata yang aneh-aneh yang membuat kepalanya semakin pusing saja, "sudah lah lupakan saja, perkataanmu itu membuat kepala cantik ku ini semakin pusing saja, sakit tau pala inces."

"Tap- ,Baiklah putri." Rena yang akan melanjutkan perkataannya terkejut dan langsung menghentikan ucapannya karena melihat tatapan tajam dari tuannya yang terkenal dengan sikap pengecut dan lemah lembutnya.

Risa kembali berpikir mengapa dia bisa berada disini, tempat ini tersa begitu asing dan pakaian yang digunakannya seperti pakaian kuno, apa-apaan ini apakah dia menjelajah waktu, "hey nama ku siapa?" Tanya Risa sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Nama anda Putri Ariana." Risa yang mendengar itu berjengit, gila ini bener bener gila dia sepertinya telah benar-benar menjelajah waktu, sepertinya dengan terpaksa dia harus menggunakan identitasnya sebagai putri Ariana dulu, jalanin aja dulu lah siapa tau ada baiknya nanti.

"Eumm, meng-ngemeng, luka ditubuh mu karena apa?" Tanya Risa alias Ari dengan tatapan kasihan melihat ke sekujur tubuh rena.

"Saya telah di beri hukum cambuk oleh putri mahkota."

"Hah kok bisa?"

"Saya ingin meminta pertolongannya untuk menolong anda karena biasanya putri mahkota adalah orang yang sangat baik pada anda."

"Sepertinya serigala telah membuka topengnya. Sudahlah biar itu nanti saja aku urus." Gumam Ari, "Sekarang aku ingin jalan-jalan bisa gak?" Tanya Risa yang tiba-tiba saja bersemangat.

"tentu saja putri tapi ada baiknya anda mandi dulu." Risa pun hanya bisa menuruti perkataan yang katanya adalah pelayannya itu.

Skip mandi...

"Putri silahkan pakai pakaian anda."

Risa yang melihat pakaian yang diberikan oleh Rena hanya bisa menganga lebar, "ihh kok pakaiannya begitu."

"Maaf putri tapi semua pakaian kerajaan anda telah diambil secara paksa oleh putri mahkota saat anda tidak sadarkan diri dan ini adalah yang terbaik dari semua gaun anda." Jelas Rena, "gila dia, putri mahkota apaan begitu kayak orang gk mampu aja" dumel Ari marah-marah dan membuat pelayannya bersuka cita karena biasanya Ari hanya bisa pasrah saat keadaan seperti ini.

Rena yang melihat tuan-nya juga enggan untuk mengenakan pakaian yang ada pun bingung, "tapii yaudah deh, aku juga lumayan suka kok sama bajunya daripada kita gak jalan-jalan, kamu bantu aku pake ini yah." Ari kembali bersuara karena tak tega saat melihat Rena yang kebingungan dan Rena langsung mengangguk meyetujui permitaan itu.

"Putri apa anda menyukai gaya rambutnya?"

"Tidak aku tidak menyukainya, kuno banget."

Kernyitan bingung tampak dikening Rena, "kuno itu apa putri?" Ariana yang mendengar pertanyaan pada polos dari pelyannya itu u hanya tertawa tanpa menjawab pertanyaan dari Rena.

Karena pertanyaannya tidak dijawab yang membuat Rena salah tingkah dan langsung mengalihkan topik pembicaraan "Lalu gaya rambut seperti apa yang anda inginkan putri?"

"Sini biar aku saja yang mengatur rambutku."

"Nah bagaimana gaya rambutku ku, kerenkan."

"Wahh ternyata aku cantik juga." Puji Risa pada dirinya sendiri

"Benar putri anda terlihat sangat cantik dan agung." Rena memang tidak berbohong akan ucapannya karena memang tuannya terlihat sangat cantik dengan aura yang dikeluarkannya seperti aura dari junjungan negara ini yaitu sang raja sendiri ayah dari putri Ariana tapi aura yang dikeluarkan Putri Ariana sendiri terasa lebih agung dari Sang Raja sendiri.

"Rena ayo kita jalan-jalan, aku sudah sangat bosan." Ajak Risa yang sudah sangat bosan,

"baiklah putri, ayo kita pergi."

Risa keluar dari kediamannya dengan sangat riang seperti burung yang baru terlepas dari sangkarnya, dengan Rena yang setia mengikuti tuannya dari belakang. Risa terus berjalan tanpa arah sampai mereka tiba disebuah lapangan untuk latihan senjata mungkin.

"Rena apa ini tempat latihan senjata?" Tanya Risa dengan raut muka yang bahagia.

"Ya putri tapi kita tidak bisa kesana." Jelas Rena dengan raut yang tak enak.

"Loh kenapa?"

"Karena anda dilarang kesini oleh putra mahkota, beliau takut anda menghancurkan semua senjatanya."

"Hey aku paling ahli dalam menggunakan seluruh senjata itu." Jelas Risa dengan muka songongnya.

"Kalau kau hebat ayo bertanding melawanku." Suara seorang lelaki yang membuat Ari dan Rena berjengit kaget.

"Kau gila yah ngagetin orang aja." Marah Ariana pada orang yang bersuara tadi, berbeda dengan Ariana yang marah-marah gaje Rena pelanyannya Ariana hanya berkeringat dingin karena objek dari kemarahan Ariana bukanlah orang sembarangan.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

SALAM CINTAH FOR AKOH
Jan lupa kelen kelen tinggalkan jejak😘😘

WIDIDIYA
Selasa, 4 juni 2019

Naughty Princess [HIATUS SELAMANYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang